Setelah Lori selesai makan, Richard menyuruh pelayan yang bertugas mendampingi Lori untuk membawa putrinya kembali ke kamarnya. Kemudian Richard menyuruh pelayan lain untuk membawa seekor anjing peliharaan di kandang binatang ke ruang makanan.
Heran dengan perintah majikannya yang unik, pelayan tersebut tetap melakukan apa yang diperintah sambil menutup mulut karena sudah ditraining untuk tidak menanyakan apapun perintah majikannya.
Sambil menunggu pelayan tersebut tiba dengan anjing sesuai permintaannya, Richard serta Anxia saling memandang tanpa mengeluarkan suara. Ekspresi keduanya masih sama datar dan orang biasa yang melihatnya akan mengira tidak ada ketegangan diantara keduanya.
Namun masing-masing memancarkan sinar mata tajam yang sanggup membuat siapapun melihatnya berkeringat dingin.
Richard menatapnya dengan tatapan tertarik sedangkan Anxia sama sekali tidak menyembunyikan niatannya yang ingin menghunuskan pisau digenggamnya ke leher pria dihadapannya.