Entah sudah berapa banyak barang berharga yang dia banting dan pecahkan, Anxia mulai merasa lelah dengan tindakannya sendiri. Ditambah lagi para pelayan masih tampak bersemangat membersihkan pecahan-pecahan dan meletakkan barang-barang berharga lainnya menghiasi posisi kosong pengganti barang yang dipecahkannya.
Anxia bisa saja membuat keributan dengan para pelayan yang sedang sibuk bersih-bersih, tapi dia sudah tidak memiliki tenaga untuk bersuara. Ditambah lagi, para pelayan itu sama sekali tidak mendekatinya ataupun meliriknya. Dia semakin tidak memiliki alasan untuk marah-marah seenak hatinya.
Dia juga merasa sepertinya, barang-barang berharga di tempat ini tidak ada habisnya membuatnya kehabisan kata-kata dan tenaga untuk melanjutkan niatannya.
Tampaknya tidak peduli apapun yang ia lakukan, Richard selalu mampu membuatnya kewalahan dan hasil akhir selalu sesuai dengan keinginan Richard.