"Richie, apa menurutmu daging yang kau pilih itu tidak terlalu besar? Seharusnya kau memotongnya kecil-kecil lebih dulu."
"Oh, aku lupa." jawab Richard dengan polos memandang ibunya yang kini mendesah pasrah.
Sebenarnya Richard sudah tahu kalau dia seharusnya memotong daging tersebut menjadi beberapa potongan kecil. Dia sering melihat ayahnya melakukannya untuk ibunya. Tidak hanya ayah, paman Kinsey serta paman Vincent juga melakukannya untuk istri mereka.
Terlahir serta bertumbuh di keluarga yang hangat serta mendapat didikan dan ajaran dari para pria yang hanya menganut adat monogamy, Richard sangat tahu betul bagaimana cara untuk menyayangi seorang perempuan.
Hanya saja, saat ini dia sama sekali tidak berminat untuk mencurahkan rasa sayangnya pada istrinya. Dia juga merasa yakin sekali perempuan itu akan mendelik marah kearahnya seolah bertanya 'Apa yang kau lakukan?!'
Suasana hatinya sudah menjadi buruk saat mendengar istrinya nyaris akan menggugurkan janinnya… tidak. Perempuan itu bahkan sama sekali tidak menjaga janinnya hingga hampir lima bulan kehamilannya.
Dia sangat marah dan tidak tahu kemana dia harus meluapkan rasa amarah ini. Dia tahu diri dan tidak ingin memperburuk suasana hangat keluarganya sehingga dia sengaja tidak bersikap manis terhadap istrinya. Dia tidak mau merasa jenuh lagi menerima pelototan marah dari istrinya jika dia bersikap manis dan melayani istrinya layaknya sebagai suami penyayang.
Yah, dia sama sekali tidak menduga kalau istrinya akan menerima suapannya… dan kini pasti telah memuntahkannya di tempat sampah.
Dengan santai dan bersikap seperti tidak terjadi apa-apa, mereka melanjutkan sisa makan malam. Semenjak kejadian menyuap tadi, Richard serta Anxia sama sekali tidak berbicara dan hanya berkomunikasi ketika Lori bertanya sesuatu pada mereka.
Meisya serta Lori sama sekali tidak merasa curiga dan mengira hubungan antara Richard serta Anxia masih baik-baik saja. Namun sandiwara mereka berdua tidak lolos dari pengawasan tajam dari Stanley Calvin.
Stanley mendengus sarkas namun tersenyum puas. Tampaknya anak bodohnya sudah menyadari seperti apa wanita bernama Qiao Anxia ini.
Ketika mereka menikmati suasana malam dengan mendengar Lori bercerita akan kesehariannya bersama kedua orangtuanya, Richard mengumumkan sesuatu pada semua orang.
"Besok kami akan berangkat ke pulau Calisse dan akan tinggal sementara disana."
Anxia merasa heran mendengar nama pulau asing yang tidak pernah didengarnya sebelumnya. Terlebih lagi saat melihat wajah tegang ayah serta ibu mertuanya membuat Anxia merasa penasaran ada apa dengan pulau Callise ini.
"Richie…"
"Tenang saja, kami akan baik-baik saja." jawaban Richard yang lembut membuat Anxia semakin terheran.
Kenapa dia merasa ibu mertuanya sangat khawatir jika mereka pindah ke pulau tersebut? Apakah ada sesuatu yang berbahaya disana? Itu sebabnya Meisya khawatir?
Tapi jika memang ada ancaman bahaya disana, mengapa Richard membawanya… membawa putri mereka tinggal disana?
"Kau yakin?"
"Hm. Aku yakin. Papa tidak keberatan kan?"
"Aku sudah berjanji untuk tidak ikut campur masalah pribadi kalian. Lakukan saja yang kau ingin lakukan."
Richard tersenyum puas mendengarnya dan dia merasakan tatapan penasaran dari istrinya. Tentu saja, Richard tidak akan memuaskan rasa penasaran wanita itu dan berpura-pura tidak menyadari tatapan istrinya.
Lagipula, kapan lagi istrinya akan terus mencuri pandangan dan meliriknya selama ini? Dia menikmati perasaan kebingungan serta rasa penasaran istrinya.
Malam harinya, untuk pertama kalinya Richard menolak permintaan Lori yang ingin tidur bersama.
"Eh? Papa bilang mulai malam ini akan tidur bersama."
"Maaf baby girl, ditunda besok ya. Papa harus mengurusi sesuatu. Sekarang, tidurlah bersama mama." Richard menggendong putrinya lalu mencium keningnya sebelum menyerahkannya pada Anxia.
Tanpa melirik ke arah Anxia, Richard beranjak pergi dan menuju ke ruang kerjanya.
Begitu punggung Richard tak terlihat lagi, Lori memandang ibunya dengan tatapan polos namun mengandung curiga. Anxia menoleh kearah putrinya menyadari anaknya sedang menatapnya.
"Ada apa? Mengapa kau memandangku seperti itu?"
"Kalian benar-benar bertengkar?"
"Tidak."
"Lalu kenapa papa marah?"
"Papa tidak marah padamu."
"Berarti papa marah pada mama?" dengan cerdiknya Lori menelengkan kepalanya dengan imut sambil memasang ekspresi polos membuat Anxia tidak bisa marah padanya.
"Lori, kenapa aku merasa akhir-akhir ini kau lebih memihak papa daripada mama?"
"Hanya perasaan mama." jawab Lori dengan cerdas sambil mengedipkan matanya beberapa kali dengan imut. "Hoaaamm… mama aku mengantuk sekali." lanjut Lori mengubah topik pembicaraan sebelum Anxia sempat menegurnya.
Anxia menjadi tidak tega memarahi putrinya yang tampaknya sudah mulai bisa membalas ucapannya saat melihat tangan mungil putrinya mengucek matanya.
"Baiklah, kita tidur sekarang." dengan pasrah, Anxia membawa putrinya ke kamar mereka untuk menidurkan putrinya.
Sementara itu Richard menghubungi rekannya dengan wajah serius.
"Bagaimana keadaannya?"
"Babak belur." jawab dari suara diseberangnya. "Tapi dia sudah melewati fase bahaya. Dia akan bertahan."
"Hm. Baguslah kalau begitu."
"Kenapa kau tiba-tiba menyuruh kami untuk menyelamatkannya? Dia bukan misi kita."
"Hanya naluri saja. Perlakukan dia sebaik mungkin, oke."
"Yes, boss!"
Setelah itu Richard membuka laptopnya dan menyuruh asisten digitalnya untuk mencari tahu seluk-beluk Luen grup serta pimpinannya.
Kali ini dia tidak khawatir tim IT Luen grup akan melacaknya, karena asisten digital ciptaan ayahnya masih tak terkalahkan di dunia ini. Sebaliknya dia malah mengalihkan sistem pelacakan tim mereka ke sebuah kota di negara Thailand.
Dengan begitu mereka akan mengira yang telah memasuki sistem pertahanan mereka berasal dari Thailand.
Disaat bersamaan dia mengambil sebuah rekaman cctv didaerah tempat tinggalnya lalu memasang foto Anxia beserta seorang pria yang memiliki postur tubuh sepertinya dan seorang anak kecil.
Dia mengedit sedemikian rupa sehingga akan tampak Anxia beserta seorang pria dan seorang anak perempuan telah berjalan-jalan di sekitar kota dan kemudian berangkat ke bandara.
Dia juga memasukan nama Qiao Anxia beserta satu nama pria random menjadi daftar penumpang pesawat yang akan berangkat besok pagi buta.
Para tim hackers Luen group awalnya dibagi menjadi dua tim, yaitu tim pengawas keamanan master Yu beserta pemimpin triad lainnya, dan yang satunya lagi tim pelacak. Salah satunya adalah melacak keberadaan Anxia dan mengawasi pergerakannya di Belanda.
Namun karena ada seseorang yang terus-menerus menyerang sistem pemograman mereka, bahkan memberi sebuah virus pada mereka, mau tidak mau, mereka harus mengalihkan semua pekerjaan mereka untuk bertahan sekaligus melacak sumber yang menyerang mereka.
Sesuai rencana Richard, disaat mereka semua sibuk bertahan, Richard malah bersantai membuat bukti palsu yang menandakan bahwa Anxia akan berangkat dari Belanda untuk kembali ke Asia.
Tidak akan ada yang menyangka bahwa sebenarnya cyber war ini hanyalah pengalih perhatian dari Richard untuk membuat semuanya mengalihkan perhatian dari Qiao Anxia.
Dan seperti yang diduga Richard. Master Yu serta tangan kanannya segera berangkat ke bandara dan langsung menuju ke Thailand. Richard tersenyum puas karena untuk sementara waktu master Yu tidak akan mengusik Anxia karena akan lebih mencari pelaku yang berusaha menyelinap ke markasnya di Thailand.
Selamat berburu, master Yu. Karena apa yang kau cari tidak akan pernah kau temukan di Thailand.
>>>>>>>From Author
Halo semuanya. Terima kasih sudah membaca
Walaupun saya publish bab tidak secepat YAMC, kalian masih mendukung saya membuat sya terharu 🙆♀️🙆♀️
Saya (dengan tidak tahu malu) memohon dengan sangat bantuan kalian semua untuk mendukung
Kalau akhir bulan ini Flame Queen berhasil mencapai 500 privi reader, saya akan mass release
Biasanya tiap hari Jumat/Sabtu Webnovel bagi2 free coin, jadi kalau kalian tidak mau top up, boleh redeem free coin ini.
Waktu pemberian free coin tidak menentu, kadang pagi, kadang siang, kadang malam, kadang jam tidur malam 😑😑. Dan batas waktu berlakunya cuman 1 jam.
Tapi kalau kalian berkenan ingin mendapatkan info kode gratis dengan cepat, silahkan dm kan nomor WhatsApp kalian ke ig @vorstinstory.
Nanti saya akan bikin grup sendiri dan akan saya langsung infokan kode gratis coin disana begitu saya dpt info kodenya (smoga ga pas jam tidur 😋)
Sekalian kalian bisa tanya2 soal cerita YAMC ini dan Awas Papa beserta spoiler. Disana juga bisa tanya2 ttg novel baru yang sedang saya kerjakan. Tokoh utamanya adalah Kendrich, sepupu Richard disini.
Kalian juga boleh tnya2 ttg Elementalist kalau kalian membaca karya saya di global dan ada yg ga ngerti 😆😆
Sekian dari saya dan selamat membaca!!
Love you all 😘😘😘
PS: harap bersabar mengikuti kisah Richard-Anxia ya. Mereka akan bertengkar hebat dan Anxia akan nyaris berhasil membunuh Richard. Tapi setelah semua itu selesai, saya jamin Anxia bakalan tunduk sama Richard (sedikit spoiler nih 🤭🤭)