-
Pagi yang cerah dengan sinar matahari yang menyorot ke segala arah menandakan aktifitas manusia kembali berjalan,yang tidur kembali terbangun,yang sudah bangun kembali beraktifitas.
Sama hal nya dengan salah satu seorang gadis pelajar di SMA NEGRI PERTIWI ini yang tengah berdiri di pinggiran jalan sambil menoleh ke kanan dan ke kiri menunggu sesuatu yang ia butuh kan saat ini.
Angkot?
Atau yang lebih tepatnya angkutan umum bagi siapa saja yang mau menaiki kendaraan berdesakan itu,seperti aulia permata sari ini.si gadis pelajar sma negri pertiwi yang sudah melekat dengan kebiasaannya pergi ke sekolah menggunakan angkot,dari sd sampai sma ia masih setia menaiki kendaraan yang tidak terlalu murah juga tidak terlalu mahal.
"huufff"aulia mengusap kening nya yang penuh keringat setelah turun dari dalam angkot dengan beraneka ragam wajah,postur tubuh bahkan aroma pakaian dari yang harum sampai yang membuat kepala pusing.
Aulia berjalan masuk ke dalam gerbang hitam besar yang di atasnya terdapat gapura berulisan SMA NEGRI PERTIWI dimana salah satu sekolah terfavorite di daerah aulia,ia sangat bersyukur bisa masuk sekolah ini lewat beasiswa yang ia dapat kan.
Sebenarnya aulia ini tidak cerdas sekali,namun terkadang keberuntungan berpihak padanya membuat dirinya beberapa kali selalu mendapat beasisiwa.
Sampai akhirnya ia bisa masuk sekolah favorite yang di huni siswa siswi dari kalangan atas,tetapi ada juga yang seperti aulia bisa masuk karna beasiswa dan untuk terus berada di sekolah mewah itu aulia harus tetap mempertahankan kecerdasannya untuk membayar biaya apapun yang ada di sekolah nya.
Aulia berjalan di lorong melewati beberapa kelas,dan loker milik siswa siswi di sekolah itu sampai akhirnya ia sudah duduk di bangku kelas nya.
"ul....lo udah ngerjain pr belom"tanya salah satu antek antek dari grup the girls yang tengah populer di sekolah nya karna ketua genk tersebut bisa berpacaran dengan anak dari pemilik sekolah ini.
"udah,kenapa?"tanya aulia seperti sudah hatam sekali tujuan temannya itu.
"gw liat dong"ujar silvi salah satu antek antek the girls.
"kan gw udah bilang kalo tugas rumah,gw gak akan kasih contekan....tapi kalo tugas nya dikerjain di sekolah,gw kasih contekan"balas aulia.
"idih bilang aja lo gak mau ngasih contekan"ketus silvi.
"tugas gw ya suka suka gw mau ngasih kesepakatan atau gak"balas aulia santai sambil membuka buku catatannya.
"setan lo"kesal silvi sambil menendang meja aulia,aulia menatap silvi sekilas lalu kembali membaca buku catatannya menambah rasa kesal silvi,tapi anak itu tidak melakukan apa apa lagi pada aulia.
Dan aulia sendiri....
Sudah biasa meladeni perilaku buruk silvi,padahal teman sekelasnya yang lain pun tau kalau aulia selalu seperti itu jika ingin memberi contekan.
"assalamu'alaikum"ucap mita salah satu teman dekat aulia.
"gak usah sok manis lo sat"tiba tiba silvi menyemprot mita yang baru saja muncul di depan pintu.
"mba nya gak punya sopan santu ya....islam ktp dasar"kesal mita langsung masuk ke dalam dan duduk di samping aulia.
"lintah darat dasar"mita memajukan bibirnya kesal.
"untung gak banyak anak anak"lanjut mita merasa kesal sekaligus malu.
"biasalah gak usah di ladenin"ucap aulia.
"abis kayak gak punya adab banget,gw salam bener malah di semprot pake bawa bawa bang*at lagi"mita mendumel sambil membuka tas nya mengambil handphone dan eraphone nya.
"gw do'ain di jalan kesandung terus nabrak orang sampe rok nya robek....biar malu malu sekalian"lanjut mita.
"jangan gitu juga lah kalo kesel"kekeh aulia.
"alah....dia mah di do'ain rok sobek juga malah seneng kali,pamer aurat....dasarnya emang tante tante aja"dumel mita lagi.
"mending lo nyetel lagu,pake earphone lo dari pada kuping gw yang mengkerut dengerin omongan lo"ucap aulia sambil memasang earphone ke telinga mita,mita masih memajukan bibirnya tapi tangannya aktif mengutak atik handphone nya.
Dan aulia kembali membaca bukunya,sampai beberapa siswa siswi lainnya masuk mengerjakan aktifitas masing masing,dari yang membaca buku seperti aulia,memainkan ponsel sampai yang melakukan acara menyalin jawaban berjama'ah.
••••••
Sekarang waktunya untuk siswa siswi di sma negri pertiwi istirahat,mereka semua berbondong bondong ke kantin untuk mengisi perut yang sudah keroncongan.seperti aulia dan mita yang sudah stand by sejak tadi dengan sepiring makanan di atas mejanya.
"nanti ke perpus yuk"ajak aulia di sela sela kunyahannya.
"bosen ah....mending liatin anak cowo main basket"balas mita.
"panas tau....mending di perpus adem,tenang,lo juga bisa tidur"ujar aulia.
"ya ya....lo mah gak bosen bosen baca buku"dumel mita.
"biar pinter"balas aulia.
"pinter gimana....lo bacanya novel terus,novel terus"ujar mita.
"tapi gw gak bucin kayak lo"kekeh aulia,mita memajukan bibirnya cemberut.
"LEPAS"....
teriakan seorang lelaki menarik perhatian aulia dan mita,dan ternyata disana ada anak pemilik sekolah dengan ketua genk the girls yang katanya sudah menjadi kekasih anak pemilik sekolah.
"mau kemana sih,aku baru nyampe"ujar binta,ketua genk the girls.tapi anak pemilik sekolah yang biasa di panggil kevin itu tidak menjawab bahkan menatap binta,ia pergi berjalan meninggalkan kantin.
"iiih,kamu mau kemana siiiih....keviiiiin"teriak binta dengan gaya manja alay khasnya,melihat itu mita tertawa sekaligus meringis.
"sumpah gw jijik liat kelakuannya"ujar mita kembali memakan makanannya.
"gak usha ngomongin orang lah"ucap aulia.
"udah di depan mata kejadiannya ya harus di omongin lah....masa lo gak ada rasa jijik sama sekali sih,anak di kelas kita aja udah jijik sama si silvi....apa lagi sama ketuanya uuul"ujar mita.
"ya gak usah di omongin...kalo lo jijik,simpen aja sendiri jangan ngajak ngajak gw"balas aulia.
"emang lo gak jijik"kekeh mita menatap aulia.
"gak suka aja"lanjut aulia membuat mita tertawa.
"ya iyalah....se cantik se kayanya dia tapi kalo kelakuannya kayak gitu,orang juga ogah temenan sama dia kecuali orang orang yang sama kelakuannya sama dia"lanjut mita berbicara.
"gw kan udah bilang gak usah di omongin lagi...kalo orang nya denger gimana"ujar aulia mengisyaratkan mita.
"ya biarin....biar dia tau sebenernya haters nya itu banyak"lanjut mita dengan entengnya padahal aulia sudah memberi isyarat lewat wajah nya.
"ya termasuk lo haters kampungan....anak mamih bisanya cuma gosipin orang,hidup lo gak fun ya"tiba tiba suara binta terdengar dekat di samping mita,aulia mengulum bibirnya menatap mita kesal karna ia sudah mengisyaratkan tapi anak itu tetap berbicara.
"mending gw anak mamih dari pada lo anak mony*t"celetuk mita membuat aulia,antek antek binta sampai beberapa yang memperhatikan mereka terkejut.
"tuh mulut miiiit"kesal aulia dalam batin.
"KALENG ROMBENG MULUT LO GAK BISA DIJAGA YA"kesal binta menarik minuman mita ingin menyiram pada mita.
Byur
tetapi karna aulia sigap akhirnya aulia lah yang menjadi sasaran terkena siraman binta,sekarang seisi kantin melongo melihat kelakuan binta.
"jangan jadi sok pahlawan lo miskin"ujar binta tepat di depan wajah aulia.
"gw miskin tapi gw masih punya malu dan sopan santun"spontan aulia berbicara tanpa sadar.
Entah kenapa karna omongan aulia itu binta semakin marah mengangkat tangannya melayangkan ke arah pipi aulia.
PLAK
"aaaaaaaaaw"....
Sekarang seisi kantin kembali terkejut dengan kejadian tak terduga,dan langka sekali.begitupun mita dan aulia yang terkejut saat ada nampan milik ibu kantin menghalang di depan wajah aulia.
"sakiiiiiit"erang binta menggerakan tangannya sendiri yang baru saja memukul nampan di depan wajah aulia.
"cewe kok kasar....se kaya kaya nya lo,ini tetep sekolah tempat cari ilmu bukan cari keributan,sensasi apa lagi cari muka....lo tetep sekedar manusia di mata tuhan,kalo mati pun yang lo bawa cuma amal....bukan make up tebel kayak badut yang ngamen di taman kompleks gw"ucapan seorang lelaki yang memegang nampan itu membuat semua tercengang begitu pun binta yang tiba tiba diam.
"jangan lo fikir dengan ketenaran lo di sekolah bikin orang suka sama lo,gw aja ilfiil sama lo"lanjut lelaki itu,mita tersenyum lebar mendengar ucapan lelaki itu.
"lo berdua....pindah ke meja itu"tunjuk laki laki itu ke meja pojok sebelah kanan yang masih kosong,aulia dengan cepat membawa piring dan gelasnya sambil memaksa mita pindah.
"makasih"bisik aulia saat melewati lelaki itu.
"dan lo....jangan nangis setelah gw ngomong kayak gini"ujar lelaki itu lalu berjalan ke salah satu kedai kantin,mengembalikan nampannya lalu meninggalkan kantin dengan tangan dimasukan ke dalam saku,santai.
Tak seperti binta yang diam menahan emosinya,tetapi ia bingung kenapa ia hanya diam tak membalas dengan sumpah serapanya.
"iiih"kesal binta lalu meninggalkan kantin diikuti antek antek nya,ada beberapa yang tertawa senang melihat binta diam tak membalas apa apa dan ada juga yang langsung membicarakan binta membuat suasana kantin kembali ramai,tak seperti tadi di selimuti kesunyian.
"gw suka gaya ngomong tuh cowo....binta sampe k.o ul"tawa mita sambil memegangi perutnya,dan aulia hanya tersenyum melihat kelakuan mita yang hampir saja membuat binta akan menampar nya.
Jangan lupa voment(vote+comment)
TO BE CONTINUE