"Aku bisa pergi dengan mu sampai jam berapa pun itu." Aku sadar dengan kata-kata yang aku lontarkan. Karena sampai di rumah pun aku tidak tahu apa yang akan aku lakukan.
Menunggu Darlie untuk pulang? Yang benar saja. Mungkin dia tidak berencana kembali sampai kakek datang lagi.
Jadi, aku lebih penasaran dengan rahasia yang Polin akan tunjukkan padaku.
"Darlie ngak bakalan marah, kan?" Tanya Polin lagi untuk ke dua kalinya.
Aku menatap pria itu. Tidak biasanya dia berkata dua kali sampai seperti itu. Sedikit cemberut, namun hanya sekedar ekspresi semata. Polin lalu merangkul pundak ku dan sedikit menyeretku berjalan masuk ke dalam mobil.
"Kalau begitu kita pergi sekarang?"
Aku tersenyum, lalu mengangguk pelan.
Banyak hal yang tidak bisa aku lakukan dengan Darlie. Tapi rasanya aneh karena aku bisa melakukan semuanya, apa pun itu dengan Polin. Meskipun begitu hati ku tidak lagi pernah bergetar untuk lelaki yang sekarang ini sedang menyetir mobil.
