Pagi-pagi sekali, Polin mengantarkan aku sampai rumah. Aku tidak tahu kalau Darlie ada di rumah saat itu, karena dia sudah seminggu tidak nongol.
"Shel, sebentar mau aku jemput? Kita ke kampus bareng aja." Polin memberikan tawaran yang jelas sekarang. Padahal kemarin-kemarin ia ragu-ragu untuk mengajak aku pergi bersama.
"Hmm, ngak perlu deh kayaknya kak. Mobil aku sudah siap digunakan juga."
"Baiklah kalau begitu. Aku duluan ya."
"Iya. Hati-hati di jalan pulang." Aku mengantarkan kepergian Polin dengan senyuman manis.
Di sisi lain, Darlie mengintip kami dari jendela dalam rumah. Ia menunggu aku di ruang tamu, duduk di atas sofa dengan menyilangkan kakinya dan memangku kedua tangannya sejajar dada.
Aku masuk perlahan, tidak tahu kalau ada di dalam rumah.
"Jadi begini kelakuan kamu selama aku ngak ada?" Tanya Darlie dengan nada yang tegas.
