Polin bersuara sedikit serak. Ia mengatur posisi duduknya dan tiba-tiba mengatur suaranya.
"Ada apa, hmm?" Tanyaku dengan memainkan bibirku.
"Ah, bukan apa-apa." Kata Polin.
Aku sebenarnya penasaran dengan apa yang akan Polin katakan. Lagaknya si dia ingin bertanya akan sesuatu, tapi dia terlalu banyak berpikir.
"Hmm, Shel?"
"Iya?"
Polin mengibasakan rambutnya kebelakang. Sesekali memainkan jemarinya di atas setir mobil. Dengan memberanikan diri aku memegang tangannya, agar dia berhenti menjadi terlalu khawatir.
"Katakan saja apa yang ada di pikiran kakak. Aku siap mendengar apapun itu." Kata ku dengan percaya diri.
Polin menatapku dan aku memberikan sinyal bahwa aku akan tetap percaya diri dengan apapun yang akan ia katakan. Aku rasa Polin terlalu dalam memandangiku saat itu, sampai lupa bahwa mobil sedang berjalan.
Terdengar bunyi suara klakson mobil dari arah belakang. Tampaknya mobil kami mengarah tidak karuan!
