Darlie buru-buru kembali saat ia melihat pesan yang telah aku kirim kepadanya. Yah, walaupun sebenarnya sedikit terlambat untuk dia menyadari akan pesan teks itu. Aku sendiri tahu, dia pasti pergi ke rumah kekasihnya setelah pulang dari dinas luar kota dari pada harus mengecek messege dariku.
Dia terlalu ceroboh jika jatuh cinta!
"Hai kakek... Bagaimana kabar kakek?" Darlie tersenyum lebar menyembunyikan semua kebohongan kami dengan baik di depan kakek.
Pramu duduk di meja makan sambil menunggu Darlie yang tak kunjung pulang, padahal jam menunjukkan pukul 1 pagi. Aku sudah mencoba menyuruh kakek untuk segera beristirahat, tapi tampaknya itu tidak berhasil sama sekali bagi kakek yang keras kepala.
"Ah sayang, kenapa kau belum tidur?" Lanjut Darlie mencoba menunjukkan kasih sayang yang kaku.
"Apa kau tahu jam berapa sekarang?" Tanya kakek Pramu dengan mata sinis.
Darlie tersenyum. "Kakek juga kenapa belum istirahat? Ini kan sudah larut."
