Pagi itu kami bertengkar begitu rupa, akan tetapi bagi kakek yang melihatnya kami mulai menumbuhkan rasa cinta diantara kami. Karena menurut kakek, pertengkaran kami adalah pertengkaran pasangan yang romantis.
Aku tidak tahu jika kakek berpikir sampai demikian. Mungkin karena beliau melihat sisi positif dari kejadian tersebut.
Selain kakek, jika kalian melihat betapa berantakannya rambutku saat itu, kalian akan tahu kalau itu bukan hanya sekedar pertengkaran. Akan tetapi, balas dendam tanpa belas kasihan.
"Tau ngak, kalian sama seperti waktu kakek dan nenekmu muda dulu. Pagi-pagi kami membangun kehangatan, persis seperti kalian berdua." Ujar Pramu tersenyum lebar.
"?"
Aku dan Darlie saling bertatapan penuh dengan tanda tanya.
Bagaimana bisa dikatakan bahwa kami berdua membangun kehangatan?
Semua orang yang melihat kami saat itu pasti setuju, bahwa pertengkaran yang terjadi di antara kami merupakan kebalikan dari apa yang kakek pikirkan.
