Hailee terkesiap ketika dia melihat berita mengenai Roland Dimatrio yang muncul di layar televisi, bagaimana tidak? Pria itu adalah orang yang telah mengantarkannya ke dalam kehidupan rumit dan menjerumuskan Hailee ke dalam kebohongan tanpa dasar pada keluarga Tordoff.
Namun, bukan hal itu yang membuat Hailee tercengang hingga dia lupa apa yang seharusnya dia akan lakukan, hal yang membuat gadis manis dengan rambut hitam tergerai sepanjang bahunya itu terkejut adalah; kenyataan bahwa Roland Dimatrio masih hidup!
Ya! Pria paruh baya tidak bermoral itu ternyata masih hidup! Dan hari ini dia diberitakan telah sadar dari keadaan koma.
Bagaimana mungkin hal tersebut bisa terjadi!?
Beribu pertanyaan berputar di kepala Hailee. Dia melihat betul kalau Roland Dimatrio telah bersimbah darah, tersungkur di lantai dan dia telah terbujur kaku tidak bergerak.
Bukan berarti Hailee meyakininya karena dia telah memeriksa denyut nadi pria tua itu, atau memeriksa nafasnya, tapi dari apa yang Hailee lihat, Roland Dimatrio tidak mungkin selamat dari tragedy tersebut!
Atau kemungkinan lainnya adalah; apa yang Hailee lihat tidak sepenuhnya benar, dan sang Jaksa wilayah itu benar- benar berhasil lolos dari cengkeraman kematian?
Berita tersebut tidak mungkin bohong, bukan?
Sang wanita cantik yang membacakan berita tersebut tidak mungkin menerima informasi yang salah, kan?
Kepala Hailee terasa berputar karena kebingungan. Tanpa Hailee bahkan sadari, tubuhnya bergerak sendiri ke arah ruang baca.
Seorang pelayan, yang seharusnya tengah membersihkan ruangan tersebut, justru asyik menonton berita, tapi begitu dia menyadari Hailee berada di sana, gadis muda tersebut segera panik dan meminta maaf.
"Maaf nona… saya tidak…"
Tapi, belum sempat dia menyelesaikan kalimat permintaan maafnya, Hailee sudah melambaikan tangan dan meminta dia untuk keluar.
"Tidak, jangan dimatikan," Hailee segera berkata dan meminta remote control televisi tersebut dari pelayan itu, ketika dia hendak mematikan saluran berita. "Keluarlah," ucap Hailee dengan mata yang masih terpancang ke arah berita.
Pelayan itu segera keluar, meninggalkan peralatan kebersihannya di dalam. Dia akan kembali lagi untuk melanjutkan pekerjaannya nanti setelah Hailee tidak ada lagi di sana.
Sementara itu, di dalam ruangan, Hailee tengah berupaya keras untuk mencerna setiap potongan berita tersebut dan pada akhirnya, dia melewatkan sarapan paginya dan menghabiskan waktu sampai siang, mencari setiap potongan- potongan berita mengenai Roland Dimatrio hingga Lis menelepon, mengatakan kalau dia akan datang dan mereka berdua akan pergi ke butik kenalannya, dimana di sana Hailee akan memilih gaun pengantinnya sendiri.
Berita yang Lis bawa, sama sekali tidak menarik minat Hailee sama sekali, karena baru kali ini dia mendengar berita mengenai Roland Dimatrio lagi.
Dan apa yang Hailee dapat tangkap selama kurang lebih lima jam menyaksikan potongan- potongan berita pagi hari serta mencari artikel- artikel terbaru dengan menggunakan computer milik Ramon di ruang kerjanya, adalah;
Roland Dimatrio masih hidup dan tepat hari ini, dia telah siuman dari kondisi koma nya. Hal ini sudah dikonfirmasi ratusan media dan tidak mungkin ada kesalahan.
Namun, berdasarkan berita- berita yang beredar di public, sama sekali jauh berbeda dengan kejadian yang sesungguhnya.
Karena apa yang diberitakan di media mengatakan kalau Roland Dimatrio telah mengalami percobaan pembunuhan dari lawan bisnis atau dari orang- orang yang tidak menyukainya.
Sebagai jaksa wilayah, tentu saja dua kemungkinan itu sangat kuat, tapi hingga saat berita diturunkan masih belum dapat dipastikan siapa saja orang- orang yang di curigai atau terlibat dalam kasus penyerangan tersebut.
Brengsek.
Hailee terus merutuk dalam hati ketika dia berganti baju karena sebentar lagi Lis akan datang menjemputnya.
Bagaimana bisa pria bau tanah itu memelintir fakta yang sesungguhnya hingga sedemikian rupa?! Apanya yang percobaan pembunuhan!? Dia sendiri yang cari mati!
Tentu saja Roland Dimatrio tidak akan mengakui perbuatannya, nama dan status sosialnya akan tercemar kalau dia sampai diketahui telah membeli seorang gadis untuk menghabiskan waktu bermalam bersama, terutama ketika dia sendiri telah berkeluarga dan memiliki anak- anak.
Belum lagi dengan citra baik yang dia miliki di depan public.
Hailee mengepalkan tangannya dengan sangat erat, hingga ujung bajunya berkerut dan kusut.
Lalu pertanyaan selanjutnya adalah; kenapa Alex, bodyguard pribady Roland, masih mengejarnya? Mau apa dia? Dan siapa yang telah memerintahkannya? Apakah Aileen ada campur tangan dalam hal ini?
"Aarrgh!��� Hailee mengeluarkan jeritan frustasi tanpa dia sadari. "Menyebalkan!"
Tepat pada saat itu, ada suara ketukan di pintu kamarnya dan seorang pelayan wanita masuk ke dalam kamar dengan ekspresi khawatir.
"Nona tidak apa- apa?" tanyanya sambil menatap Hailee dengan tatapan menyelidik. "Tadi saya dengar ada suara teriakan dari luar," ucapnya lagi dengan hati- hati.
"Oh, tidak apa- apa…" Hailee melambaikan tangannya dan tersenyum dengan canggung pada pelayan muda tersebut. "Aku akan selesai sebentar lagi."
Pelayan itu menatap Hailee kembali dengan cemas, tapi kemudian setelah dia yakin kalau Hailee memang baik- baik saja, dia membalas senyum Hailee dan mengatakan kalau Lis telah datang dan telah menunggunya di bawah.
"Aku akan segera ke bawah," ucap Hailee yang segera memandang pantulan dirinya di cermin sekali lagi.
Karena Hailee tidak membawa apapun ketika datang ke rumah ini, maka Lis telah membelikan beberapa potong pakaian yang dapat dia gunakan sementara waktu.
Rencananya hari ini pun, Lis akan membawa Hailee untuk berbelanja keperluan lainnya yang dia butuhkan.
Kalau mau jujur, Hailee sama sekali tidak tertarik untuk berbelanja hari ini atau besok, atau lusa… satu- satunya hal yang ingin dia lakukan adalah; menghubungi Ian dan meminta sahabatnya itu untuk mengumpulkan informasi sebanyak- banyaknya mengenai apapun yang bisa menolongnya mencari tahu mengenai Roland Dimatrio dan keadaan di kota R saat ini.
Kalau memang Roland Dimatrio masih hidup dan kasus ini dikatakan sebagai percobaan pembunuhan dari saingan bisnis dan musuh- musuh sang Jaksa wilayah, maka tidak ada artinya bagi Hailee untuk terus menerus berpura- pura menjadi tunangan Ramon, kan?
Dan pernikahan ini tidak seharusnya terjadi.
Hailee harus bergerak cepat dan mengambil keputusan mengenai langkah apa yang selanjutnya harus dia ambil.
Sambil berjalan menuruni tangga dan menghampiri Lis yang telah menunggunya sambil duduk dengan anggun di sofa, Hailee mulai menyayangkan kesempatan untuk menjadi menantu dari keluarga Tordoff.
Kalau keadaannya berbeda, tentu saja wanita mana yang akan menolak untuk bersanding dengan Ramon Tordoff dan menjadi isterinya?
Aileen dapat terkena serangan jantung karena iri seandainya dia tahu kalau apa yang telah dia lakukan justru mengantarkan Hailee ke posisi ini.
Sayang sekali keadaannya tidak semulus yang Hailee bayangkan…