Chereads / SiputRI / Chapter 19 - Ayah brian jadi lutung

Chapter 19 - Ayah brian jadi lutung

Sesudah sampai di depan rumah brian kita melihat di sekitar terlihat sepi

"Setelah jauh-jauh ke sini,apakah mungkin brian tidak ada di rumah?" 

"Mungkin" jawab siputri sambil turun dari mobil

Tok tok tok

"Brian" teriak siputri tetapi tidak ada jawaban

"Brian" sekali lagi

"Brian,brian,brian"

"Iya ... siapa ya?"

"Cepat bukalah lama kau ini anak lutung!" Seru siputri 

"Iya bentar"

Lalu ayah brian yang membukakan pintu

"Eeeeeee,bapak" kata siputri terlihat malu telah mengatakan hal yang buruk

"Maaf pakde,aku sahabat brian,

Briannya ada?" Seruku dengan cepat dan berusaha memperbaiki keadaan

"Oh kamu to,dulu kamu sering kerumah,tapi kenapa jarang ke sini lagi?"

"Maaf pakde,aku pergi jauh dan selalu sibuk,itu semua demi untuk memperbaiki prekonomian keluarga"

"Oh,begitu...

kamu sekarang udah tumbuh dewasa ya"

"Hehe,ya begitu lah pakde" aku tersenyum malu

"Masuk dan duduk dulu,aku ambilkan minum sebentar"

"Makasih pakde"

Kita duduk dulu untuk menghormati ayah brian,lalu ayah brian ke belakang untuk mengambil minuman

"Ya ampun,maafkan aku tadi" kata siputri kepadaku menyesal

"Iya gak papa"

"Serius?,aku katain lutung lo tadi!" Seru siputri ketakutan

"Udah gak papa,nanti kalau di tanyain sesuatu tentang hal itu aku bakal jelasin dengan baik-baik"

"Makasih"

Ayah brian datang dengan membawa minuman

"Maaf ya,seadanya...

Soalnya lutung ini cuma sendirian di rumah jadi gak ada yang istimewa"

Aku melihat ke arah siputri dan dia terlihat gelisah

"Maaf pakde,ini kenalin pacar saya..."

aku memperjelas dengan keraguan

"Ohhhhh alah,ini pacar kamu to,kok pakde baru tau?"

"Iya pakde,maaf baru bawa dia kerumah sekali,tapi siputri

Juga sering nongkrong bareng sama lary dan juga jack "

"Wah,baguslah kalau kalian semua masih saling kumpul,

Sahabatan emang harus gitu nak,jangan kalau pas butuh aja datang,terus pas lagi sukses lupa"

"Iya pakde"

"Pacarmu cantik" ayah brian berusaha mengharumkan suasana

"Makasih pakde" kata siputri 

"Iya,kamu harus bangga punya dia,soalnya dia orangnya paling perhatian di banding tiga sahabatnya"

"Apa iya pakde?"

"Iya...."

Mereka berdua menceritakan aku hingga lupa tujuan kami apa,aku hanya mendengarkan dan tersenyum mendengarkannya,hingga sore tiba dan memaksaku untuk menghentikan pembicaraan yang terus menerus menceritakan kebaikanku,

Akupun menanyakan di mana brian,

"Maaf pakde,sebenarnya kedatangan kami ke sini mau ketemu brian"

"Ya ampun sampai lupa maksud kamu ke sini....

Brian lagi kerja"

"Haaaaa" kita terkejut saling menatap dan sedih

"Kok kalian sedih kenapa?kalian terlalu sedih di tinggal brian ya?"

"Ada sesuatu hal penting yang harus kami sampaikan,tetapi dia malah kerja"

"Hahaha,kalian itu terlalu polos,brian kerja deket kok"

"Wahhhh,bagus dong" mataku berbinar sambil melihat siputri

"Kerja di mana pakde?"

"Kerja di restoran deket sini"

Setelah ayah brian memberitahukan alamat lengkap restoran di mana brian sedang bekerja,kamipun berpamitan untuk mendatangi brian

"Makasih pakde,udah di terima dengan baik di rumah ini"

"Kamu ini ngomong apa,biasanya juga kamu kesini slonang-slonong udah kayak rumah sendiri,nah sekarang pakai bilang makasih segala"

"Hahaha,itukan dulu pakde

Sekarang aku harus sedikit menghormati pakde"

"Yaudah sama-sama,semoga kamu bahagia aja ya dan sukses selalu"

"Amin" .

Akupun membalik badan mobil ku berlawanan arah menuju restoran brian dan menyusuri sepinya perkampungan menuju kota kecil di daerah kami,sambil berjalan aku sedikit merasa kagum dengan sesosok brian

"Aku baru tau lo kalau brian sekarang kerja di restoran"

"Ya,baguskan kalau dia sekarang bekerja"

"Enggak gitu,soalnya dia itu punya impian masuk restoran ternama di sini,dan aku gak nyangka dia sekarang kerja di restoran,aku jadi shock berat"

"Ya,mungkin dia bekerja keras untuk mendapatkan pekerjaan ini,mungkin juga ini adalah bagian dari fashion nya suka masak.

"cuma aku ngerasa dia udah mampu untuk meraih mimpinya,padahal dia dulu cuma orang yang sok cerdas dan malas orangnya,gak nyangka aja bisa bekerja sesuai dengan yang dia inginkan"

"Setiap orang pasti punya cara masing-masing untuk sukses"

"Iya sih,aku ikut seneng aja.

Cuma coba kamu bayangin aja,berapa pensen kemungkinan dia di terima sebagai seorang laki-laki dan melawan sejuta wanita hebat di dapur"

"Tiada yang mustahil jika kita berusaha"

"Iya sih,tapi aku bangga banget sama brian"

Sesudah sampai di tempat tujuan aku memarkir mobilku,

Restoran itu terlihat indah dan hampir semua pelayan berpakaian rapi,

Aku masuk di restoran terkenal itu dan menyamar sebagai seorang pembeli di sana

Aku masuk lalu di sapa dengan pelayan-pelayan cantik dengan berpakaian rapi dan menunjukkan tempat kami duduk,

Setelah duduk sang pelayan menanyakan pesanananku

"Mau pesan sesuatu tuan?" Kata pelayan

"Nanti saja" kataku

Aku melihat setiap pelayan yang melayani, semua terlihat hanya wanita-wanita cantik yang berkeliaran dan memanjakan mata setiap pembeli,aku tidak bisa menemukan brian,

Aku menunggu cukup lama,tetapi belum ada tanda-tanda kemunculan brian

Hingga akhirnya:

"Maaf mas" sambil mengangkat tanganku

Dia datang padaku dengan professional

"Maaf,pesan apa?" Sambil memegang kertas dan pulpennya

Aku melihat di mana-mana ada sisi TV,

Aku memahami dia sedang menata kewibawaannya demi nama baik restoran ini

"Baiklah aku mengerti" kataku

"Aku pesan dua porsi makanan yang paling istimewa disini,tapi setelah makan selesai aku ingin kita bicara" kataku

"Baiklah,kami akan bawakan makanannya...

Terimakasih tuan" lalu brian ke belakang tanpa berkata lain

Setelah menunggu hampir 28 menit,makanan kami datang,

Terlihat indah di pandang,

Lalu sang pelayan laki-laki itu menjelaskan cara pembuatan makanan ini

"Ini adalah daging tuna yang baru sampai tadi pagi dan terpilih kualitasnya,dagingnya hanya di pilih bagian terlembut dan tanpa ada duri serambutpun,Chefnya juga kami datangkan langsung dari jepang untuk membantu memasak,selamat menikmati." Kata pelayan itu menjelaskan

"Hah,akukan cuma mau bicara saja sama brian,

Tapi kenapa harus merogoh saku dalam-dalam sih" pikirku

"Ayo makan" kata siputri di sampingku

"Ayo barengan"

Akupun bersama-sama melahap makanan kami

Lalu secara berbarengan makananku aku masukkan ke dalam mulut,tiba-tiba kita di

di iringi suara instrument classic saat makanan pertama kami lahap"

"Wah,sedetail ini Ya?" Kataku

"Iya,mau makan aja sampai di iringi instrument segala...

Wahhhh(seperti seseorang yang menemukan ide)"

"Kamu kenapa,kamu punya ide...?

Ide,soal perjodohan brian sama eka?"

"Iya" kata siputri

"Apa??"

"Rahasia"

"Kok kamu kayak gitu sih sama aku?"

"Pokoknya liat aja,kisah selanjutnya bakal lebih seru dari sebelum-sebelumnya"

"Sekarang aja" desakku

"Enggak,kamu nanti gak penasaran...

Udah tunggu aja cerita selanjutnya.okay?"

"Iya deh,aku tunggu" aku menghargai siputri dan berusaha menunggunya.