"Selamat pagi mama,apa kabar,lama tidak berjumpa mama semakin cantik saja."Zayn menyapa mama Leen saat sarapan,sementara Leen merasa terkejut dengan sikap Zayn saat ini,dia semakin pandai tidak seperti dulu yang cenderung pendiam.
"Terima kasih Zayn,kamu juga semakin tampan,sepertinya semakin lama semakin terlihat kalau gen Ayya yang lebih dominan pada dirimu sayang,kamu sangat cerdas seperti ibumu."Leen membalas kata-kata Zayn.Danial yang baru saja bergabung ikut bercakap-cakap dengan kedua orang yang saling merindukan ini,waktu enam tahu dirasakan Leen sangat lama,dia sangat merindukan putra angkatnya ini.
"Bagaimana kabar abi dan umi mu Zayn?apa mereka sehat?"Danial mengoleskan selai kacang keatas roti tawarnya,lalu mereka pun sarapan dengan tenang.
"Alhamdulillah papa,mereka semua baik-baik saja,mereka juga mengirimkan salam untuk kalian berdua,juga untuk sikecil Naya."Zayn menatap Naya dengan tatapan sayang,dia jadi teringat dengan Bikka adiknya.
"Mommy,kakak tampan ini siapa?"sikecil Naya yang kini berusia lima setengah tahun baru pertama kali bertemu dengan Zayn,karena saat Zayn pulang dulu,Naya masih berada didalam kandungan mommynya.
"Dia adalah kakakmu sayang,jadi kamu harus sayang ya sama kak Zayn.."Leen memperkenalkan Zayn pada Naya,sikecil itu sepertinya langsung menyukai Zayn,mereka pun segera menyelesaikan sarapan mereka.
"Zayn,ayo kita segera berangkat, pihak kampus sudah menunggu kita,mereka akan menjelaskan tentang pekerjaanmu,juga membicarakan penempatanmu,karena kemungkinan kamu akan diminta memilih nanti tempat mana yang sekiranya kamu nyaman berada didalamnya."Danial berpamitan kepada Leen dan Naya,begitu juga dengan Zayn,lalu mereka berdua segera meninggalkan rumah,Leen juga bersiap-aiap akan mengentar Naya sekolah,lalu Leen akan berangkat ke rumah sakit,saat ini,Leen bekerja di sebuah rumah sakit dikota Giza,dan jabatannya juga lumayan tinggi,Leen menjadi seorang direktur di departemen ginekologi dirumah sakit itu.
"Papa,apakah aku akan ditempatkan di Cairo University?Zayn menanyakan tentang penempatan pekerjaannya nanti,Danial hanya menggelengkan kepalanya.
"Itu semua nanti kamu sendiri yang menentukannya Zayn,ada beberapa Universitas yang membutuhkan seorang profesor beserta dengan jurusan pendidikannya,jadi setelah bertemu dengan Profesor Doktor Hossam Mohamed Kamel,beliau akan membicarakan sesuatu denganmu,lalu kau akan memilih sendiri nanti."Danial melihat Zayn menganggukkan kepalanya.
Keduanya kini telah sampai ke Universitas tempat Danial mengajar,lalu mereka langsung menemui Profesor Hossam didalam ruangannya,mereka kemudian berbicara membahas tentang apa yang mereka butuhkan,ada beberapa kriteria yang sepertinya sangat cocok dengan Zayn,salah satunya yang dibutuhkan oleh universitas Alexandria.
"Jadi Bagaimana Zayn,apakah kamu sudah memutuskan mau mengambil yang mana?"Tanya Danial,kedua lelaki itu memperhatikan Zayn yang sedang berfikir.
"Sudah pa,aku akan mengambil ini.."Zayn menyodorkan berkas dari universitas Alexandria,dia memilih mengajar disini karena Zayn berfikir ini sangat cocok untuknya,setelah Zayn memutuskan maka CV nya segera dikirimkan ke universitas Alexandria,dan hari itu juga Zayn resmi menjadi profesor termuda pertama departemen ilmu komputer di universitas itu.
"Kalau begitu,kamu harus berangkat hari ini juga Zayn,nanti kau harus melapor dulu ke Universitas,besok kamu sudah harus segera memulai aktivitasmu."Prof.Dr.Hossam memberitahu Zayn,sementara Danial menepuk bahu putranya,kemudian mereka segera meninggalkan ruangan itu dan kembali kerumah untuk mempersiapkan semuanya,sebenarnya tidak terlalu merepotkan juga sih,karena barang-barang Zayn belum dibongkar,jadi tinggal memasukkannya kedalam mobil dan Zayn siap berangkat.
"Zayn,kenapa kamu memilih universitas itu? bukankah itu berarti kau harus berpisah dengan kami?"Danial sedang fokus menyetir,tetapi juga dia tidak bisa menahan rasa ingin tahunya.
"Papa,aku ingin merasakan suasana yang berbeda,aku sudah berkuliah di universtas ini,sekarang aku ingin mencoba ditempat yang lain,aku ingin napak tilas ketempat kedua orang tuaku dulu menuntut ilmu,lagi pula,aku juga akan menempati apartemen mereka,sayang sekali kalau tidak terpakai."Zayn tersenyum,dia mengerti kekhawatiran papanya ini,dia pun tersenyum.
"Papa,tenanglah,aku bisa menjaga diriku sendiri,aku akan menelepon kalian setiap hari."Zayn tersenyum kepada Danial,senyum yang sangat percaya diri,dan itu membuat Danial juga mantap melepaskan kepergian Zayn.
"Tetapi kau harus memberitahukan kepada kedua orang tuamu dulu ya Zayn,padahal papa dan mama berharap kamu akan tinggal bersama kami."Danial menghela nafas yang agak berat,dia menyayangi Zayn sepenuh hatinya seperti menyayangi putra kandungnya sendiri.
"Tenanglah pa,Zayn kan bukan mahasiswa,sekarang Zayn mengajar,jadi Zayn bisa mengunjungi kalian kapan saja,Zayn akan sering menengok kalian.
"Baiklah,kita sudah sampai rumah sekarang,kau masukkan barang-barangmu kedalam mobil yang hitam itu,lalu kau akan menyetir sendiri,papa akan membimbing jalan mu."Danial kemudian mengeluarkan mobil milik Rafi dan Ayya yang dititipkan kepadanya dulu,ternyata sekarang bisa dia kembalikan kepada putranya,Zayn.
"ini mobil Zayn bawa pa?"Zayn terkejut,dia melihat mobil keluaran lama,bahkan usianya lebih tua dari usia Zayn sendiri,tetapi masih tetap terawat dan mulus,terlihat sekali kalau Danial sangat menyayangi mobil ini.
"Zayn,mobil ini sekarang milikmu,tugasku merawatnya sudah selesai,kini kuberikan kepada pemilik aslinya."Danial menyerahkan kunci dan surat-surat mobil ini.
"Maksud papa,ini mobil milik Zayn?"Zayn masih tidak percaya,Danial mengangguk dan tersenyum.
"Zayn,sebenarnya,mobil ini milik umi dan abimu,mobil ini adalah hadiah pernikahan dari kakekmu untuk kedua orang tuamu,dan saat mereka kembali ke Indonesia,mereka memberikannya kepada papa,tetapi,sekarang papa akan mengembalikannya kepadamu,rawat baik-baik ya Nak! mobil ini milikmu sekarang."danial kemudian membantu Zayn memasukkan barang-barangnya,mereka pun segera berangkat,dan melapor ke universitas Alexandria,lalu Danial mengantar Zayn ke apartemennya,lalu,Danial langsung kembali ke kota Giza, Jarak antara Alexandria dan Giza memakan waktu sekitar dua jam setengah,agar tidak kemalaman,Danial langsung pamit sesaat setelah membantu Zayn memasukkan barang-barangnya ke apartemen milik orang tuanya.
"Papa akan langsung pulang?"Tanya Zayn saat melihat Danial beranjak dan berpamitan keluar dari apartemennya.
"Iya Zayn,mamamu akan khawatir kalau papa tidak pulang,lagi pula besok pagi papa ada jadwal mengajar,begitu juga denganmu,jadi sekarang,kau beristirahatlah,besok kau sudah mulai mengajar."Danial memeluk tubuh jangkung putranya,zayn membalas pelukan papanya,dia juga meminta Danial untuk memohonkan maaf kepada mamanya,karena mereka tidak sempat bertemu tadi,Zayn juga berjanji kalau tidak ada acara,akhir pekan nanti akan mengunjungi mereka, Danial pun segera meninggalkan Zayn dan kembali,dia tidak mau kemalaman nanti.