Chapter 8 - Pertemuan 2

meval langsung mengabil ponselnya yang satu lagi di saku kanannya karena meval sorang pebisnis dia mempunyai dua ponsel yang berbeda satu untuk kerja satu untuk urusan pribadi. lalu dia menekan nomor reno di ponselnya.

"hallo ren... lo dimana? " meval

"gue... gue lagi di jalan menuju cafe "jawab reno

"sebelum kesini gue minta tolong beliin gue baju di butik langganan gue " ujar meval

"kenapa tiba-tiba lo nyuruh gue beli baju "tanya reno dengan penasaran

"udah lo ga usah banyak tanya lo turutin aja apa kata gue ... nanti gue ceritain disini "jawab meval dengan kesal karena reno banyak bertanya "ok...ok.. gue pergi dulu ke toko butik langganan lo ya "ucap reno

meval langsung mematikan panggilannya .

matanya menatap kanzha tajam ,kanzha yang melihatnya langsung menundukan kepalanya.tiba-tiba meval terbesit sebuah ide di pikirannya dia berguamam dalam hati.

"mending gue kerjain aja nih cewe berani beraninya dia ngerusak ponsel dan bikin baju gue kotor "gumamnya dalam hati dengan sedikit senyuman di ujung bibirnya .

"ponsel lo mana.. "tiba-tiba meval meminta ponsel kanzha , kanzha yang tidak mengerti mengerutkan dahinya lalu bertanya

"buat apa bapak minta ponsel saya "tanyanya kepada meval lalu di sahut oleh meval

"udah lo ga usah banyak tanya mana sini ponsel lo "ulangnya lagi dengan menjulurkan tanganya ke arah kanzha meminta ponselnya lalu kanzha memberikan ponselnya kepada meval "ii.. iya... ini ponsel saya " kanzha bergumam dalam hati " ganteng sih ganteng tapi sikapnya galak banget sih "gumamnya

meval langsung mengambil ponsel kanzha.

lalu dia mengetikan sebuah nomor di ponsel kanzha dan berkata

"ini no gue... dan ini no lo udah gue save jadi lo ga bisa kabur kemana-mana karena lo punya hutang sama gue karena lo udah ngerusakin ponsel gue yang seharga 20jutadan ngotorin baju mahal gue seharga 10juta total semuannya jadi 30juta "ujarnya sambil menunjukan ponselnya yang rusak dan bajunya yang kotor terkena kopi.kanzha yang mendengar ucapan meval sangat terkejut alhasil membuat kedua matanya membulat seakan ingin keluar dari matanya

"HAH...aaa.. aapa 30juta "ucap kanzha dengan sangat terkejut dengan nominal yang meval sebutkan lalu bergumam dalam hati

"buset dah baju kaya gitu aja 10juta mahal banget terus ponselnya yang rusak tadi 20juta hah duit dari mana gue gantiin itu semua haduh kanzha lo sial banget sih hari ini " kanzha memyesali keteledorannya itu harusnya tadi dia harus lebih fokus lagi mungkin semuanya tidak akan terjadi seperti ini .

"tapi pak saya tidak punya sebanyak itu buat ganti ponsel bapak sama baju bapak "ucap kanzha memelas

"ok.... gue kasih dua pilihan sama lo... pertama lo bisa jadi asisten di rumah gue selama 6bulan atau yang ke dua lo bisa bayar ganti rugi 30juta ke gue... lo tinggal pilih aja diantara kedua pilihan tadi ...gue hitung sampe tiga kalo lo ga jawab berarti lo harus bayar 30juta ke gue "ucap meval kepada kanzha dengan kedua tangannya iya silngkan di dada , kanzha hanya diam tidak bergeming di tempatnya berdiri

"ok... gue mulai ya ....satu "hitung meval dia segera mengitung untuk memojokan kanzha,senyuman liciknya terlihat di ujung bibirnya.

"tt.. ttunggu dulu aku harus pikirkan dulu "kanzha meminta agar di beri waktu namun meval tidak bisa memberikannya waktu

"ddduuuu... aaaaa"meval terus mengitung

kanzha yang merasa gelisah tidak bisa bisa berpikir badanya keringat dingin pikirannya kacau ."ttttti.... iiiiii..." sebelum sempat meval memyelesaikan hitungannya kanzha menjawab pilihannya

"ooke.... saya mau jadi asisten bapak "ucapnya dengan suara yang sesikit keras

dengan wajah yang sedikit murung dia harus mau tidak mau harus menjadi asisten pria itu .sedangkan pria yang di depannya tersenyum puas dengan pilihan Kanzha.

"oke... kalo gitu lo besok harus dateng ke kantor gue buat tanda tangan kontrak selama lo jadi asisten gue ...nanti alamatmya gue kasih tau lo di chat "ujar meval.

kanzha tidak bergeming sama sekali dia hanya diam mematung tidak tau harus berkata apa lagi. tiba-tiba suara pintu cafe berbunyi dan terlihat disana seorang pria memasuki cafe dengan sebuah paperbag di tangannya orang itu adalah reno.

"val gue udah bawa baju yang lo sur..... "reno tidak melanjutkan perkatannya saat melihat keadaan meval dia langsung menghampiri meval dan bertanya

"ya ampun baju lo kenapa bisa kotor kaya gini"

reno menyergitkan halisnya dan menatap meval dan wanita di hadapannya heran

"udah nanti aja gue jelasinnya sekarang kita pergi dulu dari sini gue udah males ada disini "ucap meval ke pada reno dan sebelum dia pergi di berkata kepada kanzha

"dan lo jangan lupa ke kantor gue "ucapnya sambil menunjuk kanzha yang diam membisu lalu meval melangkah keluar dari cafe tersebut .kanzha hanya menatap punggung pria yang ada di hadapannya tadi pergi keluar dari cafe di ikuti oleh reno temannya setelah meval pergi kanzha tidak mengatakan apa-apa lagi dia langsung membersihkan minuman yan tumpah di lantai. dia tidak menyangka hidupnya akan seperti ini .hari ini adalah hari terburuk baginnya .ibaratkan pepatah sudah jatuh tertimpa tangga pula seperti itulah nasib kanzha saat ini .hari ini terasa berat baginya hingga dia tidak fokus bekerja.

Meval

meval dan reno sedang ada di toilet pria

meval sudah mengganti bajunya yang kotor dengan baju baru yang di bawa oleh reno.

"sebenernya apa yang terjadi sih ko baju lo sama ponsel lo bisa rusak gitu "tanya reno yang bersandar di tembok dengan penasaran

"tuh cewe tadi nabrak gue ponsel gue jatuh ke lantai alhasil ponselnya rusak terus baju gue kena minuman yang dia bawa dan gue ga terima dong ngebiarin orang yang udah bikin barang gue rusak gitu aja.... jadi gue mau ngerjain tuh cewe selama dia jadi asisten gue...gue bakal bikin hidup dia ga nyaman karena udah berurusan sama meval atalarik "ucapnya dengan senyum sinis reno hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan temannya

"ckckck.... awas loh kena karma.... ngerjain anak orang nanti lo yang kena batunya... inget brooo hukum karma berlaku "ucap reno

"udah deh lo berisik banget ga usah ceramah"ujarnya lalu pergi meninggalakan reno ,reno yang di tinggalkan langsung memanggi meval "vall.... tungguin gue dong main tinggal tinggal aja "ucapnya lalu berlari menyusul meval