Chereads / Gradasi Rasa (L-Ku) / Chapter 11 - Kepingan Kesembilan, Tulisan Tersembunyi (10 Puisi)

Chapter 11 - Kepingan Kesembilan, Tulisan Tersembunyi (10 Puisi)

91. Tak pernah rela jika aku harus kehilangan satu bait puisiku. Karena itu berarti sama saja dengan menghapus satu doa baik yang aku tulis, pada lentera cinta yang akan aku bumbungkan keangkasa. (Puisi ke-1426, 10 Mei 2017)

92. Kau tau, apa yang paling aku senangi jika aku menulis tentangmu ? adalah ketika aku tau bahwa kau tengah membacanya, kemudian kau tersenyum, lalu menyukainya. (Puisi ke-1458, 15 Mei 2017)

93. Keindahanmu yang tak pernah habis untuk dilukis dalam puisi, kilaumu yang selalu kulihat, rona senyum merah muda yang selalu tersemai disana, apakah aku harus berhenti untuk mensyukurinya ? (16 Mei 2017)

94. Bersyukur adalah pertanda akan hidupnya cinta. (13 Agustus 2020)

95. Dan sekali lagi, karena pada akhirnya, aku jatuh cinta pada seseorang yang tak pernah aku duga. (Puisi ke-611, 17 Februari 2017)

96. Lagi dan lagi, rindu ini semakin membukit. Tanpa mengenal bahwa hati ini sangat sempit. (16 Mei 2017)

97. Jika aku mencintaimu dengan lantang, kemudian kita bisa bertemu setiap hari tanpa ada jeda waktu, lalu apa bedanya aku dengan mereka yang mencintaimu ? biarlah. Hingga akhinya kau mengerti bahwa kau tak perlu pergi jauh mencari kebahagiaan. Karena selama ini tanpa kau sadari, surga telah berada sangat dekat denganmu. (Puisi ke-1496, 23 Mei 2017)

98. Dalam diam ditemani tulisan, aku telah belajar banyak tentang ketulusan. (16 Mei 2017)

99. Selamat pagi, cahaya relung hati. Aku tak tau kapan kita akan bertemu lagi selain hari ini. Jadi aku mohon, tolong tersenyumlah. Agar aku tau bahwa kau memang tengah baik-baik saja. (Puisi ke-1074, 27 Maret 2017)

100. Tersenyumlah. Setidaknya seseorang tersebut tau, bahwa segala keinginan yang terlantun melalui bait-bait doa sederhana, telah didengar oleh Tuhan dan telah sampai dihatimu. (17 Mei 2020)