Chereads / Gradasi Rasa (L-Ku) / Chapter 5 - Kepingan Keempat, Kekagumanku (10 Puisi)

Chapter 5 - Kepingan Keempat, Kekagumanku (10 Puisi)

41. Segala tentangmu memang sengaja belum aku simpan dengan rapih. Kubiarkan berserakan diatas meja. Agar jika aku merindukanmu, aku bisa dengan mudah menemukanmu kembali dalam tulisan-tulisan kecil ini. (Puisi ke-1258, 26 April 2017)

42. Tulisan takkan pernah berdusta. Ia akan selalu jujur, menuangkan secangkir rasa yang terpendam paling dalam. (Puisi ke-1230, 25 April 2017)

43. Bagaimana caramu melakukannya ? setiap detik yang aku lewati, setapak demi setapak pada kota bandung yang aku lalui, berujung titik temu dengan berakhirnya mataku pada senyummu. (Puisi ke-1198, 23 April 2017)

44. Lalu, bagaimana caraku untuk berhenti berpuisi ? sementara senyummu saja, dapat menyuratkan segalanya. (Puisi ke-1279, 28 April 2017)

45. Masih terlalu pagi untuk jatuh cinta, ini baru pukul lima. Sedang mentaripun belum sepenuhnya terbangun dari tidurnya. Masih pagi untuk menulis puisi, sedang butiran embun saja belum terjatuh dari daunnya. Namun, memang sebagaimana adanya, Tuhan menghadirkan dirimu dalam setiap sudut fikiran. Sampai akhirnya perhatian dan kasih sayangku terwujud melalui untaian doa dan kalimat kalimat puitis. (Puisi ke-1157, 18 April 2017)

46. Engkau adalah bait terindah, yang pernah kuukir disemesta aksara. (Puisi ke-1309, 3 Mei 2017)

47. Mereka bilang, sifat anak kecilmu adalah hal yang menyebalkan ? justru sifat manja kekanakkanmu yang aku suka. Aku menemukan banyak hal lucu dan menggemaskan disana. (Puisi ke-1297, 01 Mei 2017)

48. Setiap malam, aku selalu memikirkan esok hari. Saat-saat dimana esok aku akan bertemu denganmu kembali. Sekedar memikirkan cara, kebahagiaan seperti apa yang bisa aku beri untukmu yang lebih menyenangkan dari sebelumnya. (Puisi ke-1253, 26 April 2017)

49. Langit aksara yang kumiliki sangat luas, takkan mampu terukur oleh angka, atau diterjemahkan oleh kata-kata. Tapi kau juga harus tau, disana kosong dan hampa. Namun sejak aku mengenalmu dan engkau hadir mengisi, segalanya berubah. (Puisi ke-1328, 4 Mei 2017)

50. Seperti menatap indah gemintang dilangit malam ini, aku melebur bersama manisnya lengkung bibirmu. Sekedar memandang dalam-dalam, karena disaat bersamaan, aku melihat dengan jelas bagaimana bahagiaku tercipta setiap kali engkau tersenyum. (Puisi ke-1320, 3 Mei 2017)