'Kita bertemu lagi'
Tok tok tok...
"Permisi. Saya membawa murid baru" kepsek itu tersenyum rama.
"Baik pak" ucap bu velly guru kelas XI ipa 2
"Kalau begitu, saya pemisi. Selamat melanjutkan pelajaran" kepsek itu meninggalkan kelas.
"Silahkan masuk dan perkenalkan dirimu" bu velly mempersilahkan Rasya masuk.
Wih bidadari cuy
Ga nyesel gw masuk kelas hari ini
Neng uda adah pendamping belum?
Neng dapat salam dari nyokap, katanya kapan kerumah jadi mantu
Eh buset. Bidadari mana mau sama tong sampah.
Ssttt diem miper!
"Rasya Arzila" singkat padat
Jawaban Rasya membuat seisi kelas terdiam.
"Sudah?"
"Iya sudah"
"Kalau begitu kamu duduk di bangku kosong sebelah jendela"
Tanpa mengatakan apapun Rasya langsung menuju bangku kosong yang di maksud. Rasya langsung duduk dan meletakkan tasnya di atas meja.
"Mmmmm... Hai. Gw rere. Salam kenal Sya"
"Panggil Gw vivi aja ya Rasya"
"Rasya"
Setelah perkenalan tersebut, guru pun mengajar hingga bel istirahat berbunyi. Rere mengajak Rasya kekantin untuk mengisi perut. Mereka kini sudah sampai di kantin. Namun hari ini keadaan kantin sangat ramai.
"Eh? Kok rame bener dah. Vi, usir semua penghuni kantin!" Grutu rere yang masih mencari bangku kosong
Vivi mengedarkan pandangannya sampai ia menemukan bangku cukup untuk mereka bertiga. "Eh. Di sana aja. Di bangku Rangga kan kosong. Cukup deh untuk kita"
"Yaudah deh. Daripada berdiri, kita ke sono. Gimana sya? Maukan?"
"Yaudahh deh kesana aja"
"Yaudah gih sana. Gw mau mau pesenin makan. Kayak biasa kan? Eh sya lo mau makan apa?" Tanya rere
"Ummm... samain aja deh" setelah menjawab, Rasya dan Vivi menuju meja dimana Rangga dkk duduk.
***
Lain hal nya di meja Rangga. Rangga kini bersama dua cunguk nya yang agak gesrek bernama dika. Dan yang paling somplak bernama Faris.
"Eh. Lo pada tau ga ada murid baru. Cewek cuy. Cantik katanya" kini sifat play boy milik Dika mulai mode on.
"Yee lu bambang. Kalo soal cewe aje cepet nangkep nya. Coba aja soal matematika. L-E-M-O-T" ucap Faris yang sedang bermain game di ponsel nya.
Sementara Rangga? Dia fokus pada ponsel nya. Namun jangan salah, dia tetap mendengarkan arah pembicaraan kedua teman nya. Dia sudah tau toh. Cewek yang menabraknya itu yang notabene nya siswa baru.
"Eh ngga. Sakit gigi lu? Diem bae. Kan kita lagi ngomongin cewe cantik nih"
"Tau nih Rangga. Gay mungkin dia nya"
"Eh anjir. Hahahhahaaa" Faris tak dapat menahan tawa nya.
"Gw normal njir" akhirnya Rangga bersuara
"Eh kirain homo.hahhaa."
Percakapan mereka bertiga tak hanya tentang siswa baru saja. Tapi juga tentang dunia sepak bola, game, balap motor, sampai kolor doraemon Dika.
"Emm.. boleh gabung ga? Udah penuh soal nya" Rasya bertanya dengan sopan.
"Eh murid baru itu ya?" Play boy mode on Dika.
"Ga-" belum sempat Rangga menjawab Faris memotong kalimat Rangga.
"Apasih yang ga buat kamu? Bangku aja aku kasih apalagi hati ku" jawab Faris dengan suara centil nya.
"Jijik ris" jawab vivi
"Napa masih berdiri? Duduk aje"
"Makasih kang Dika" jawab Vivi dengan senyum fake.
"Yaelah yang ikhlas dong jawab nya"
"Iya iya. Makaseeeh dika"
"Masama"
Jika Faris yang sibuk ngegame, Vivi dan Dika yang sibuk berdebat, maka Rangga yang sibuk dengan ponsel nya terus di perhatikan oleh Rasya.
"Makanan datang" Rere yang datang membawa makanan yang tadi ia pesan segera duduk di sebelah Faris.
Faris yang merasa ada yang duduk di sampingnya pun menoleh. "Apaan lu duduk di samping gw?"
"Nape sih? Orang temen temen gw juga duduk di sini"
" hm serah. Debat sama cewe kek hitung beras sepasar. Selesai kagak. Capek iya"
Perdebatan kedua remaja itu terus berlangsung. Sampai Rangga sadar bahwa Rasya memperhatikan nya. Rasya yang tiba tiba ditatap langsung memalingkan wajah nya. "Apa lo liat liat?! Suka lo?"
"Kalo iya kenapa?" Jawab Rasya santai. Semula meja yang gaduh menjadi sunyi.
"WHAT?!" Teriak Dika.
"Biasa aja bambang"
Raut wajah kaget Rangga segera di normal kan.
"Ciee Rangga ada yang suka. Gw kira gay. Hahahahaa" ledek Rere.
"Eh kita kan belom kenalan kan sama anak baru nih"
"Eh iya ya.." timbrung Dika.
"Kenalin gw Dika bisa di panggil sayang, baby, ganteng juga boleh" Dika dengan tingkat pd an tingkat dewa.
"Gw Faris"
"Udah gitu doang?" Tany Rere yang masih melihat Faris yang tak alihkan pandangan dari game nya.
"Lalu gimana lagi" balas Faris cuek.
"Gw Rasya" ucap Rasya. "Eumm. Itu?" Tanya Rasya sambil menujuk Rangga. Dika pun yang paham langsung menyenggol lengan Rangga. "Rangga" Rasya melotot. Pasalnya jawaban nya dari tadi singkat terus.
"Dia emang gitu. Kulkas berjalan" jawab Vivi.
BOOYAH
Faris bersorak karena ia memenangkan game nya. Dengan memperoleh 14 kill player solo. Lalu Faris meletakkan ponsel nya dan menatap Rasya.
"Eumm sya, lo jomblo ga?" Tanya Faris tiba tiba.
"Iya kenapa?"
"Lo jomblo karena masa depan lo ada disini" gurau Faris mengundang celoteh teman teman nya.
"Uhuy"
"Play boy mode on. Hhahaaaha"
"Tarek mang"
"Stttt.. diem cowok gay lagi iri. Bwahahah" Vivi menoleh ke arah Rangga.
"Apaan lho lirik lirik"
"Wee santuy kang" bela Dika
Rasya hanya bisa tersenyum simpul. Ia tak tertarik pada Faris atau pun Dika. Ia hanya tertarik pada satu titik yaitu Rangga.
"Eh bentar lagi bel nih. Masuk kelas yok" aja Vivi kepada rere dan Rasya. Mereka berdua pun mengiya kan.
Rasya, Vivi dan Rere sudah meninggal kan kantin. Suasana masih hening untuk ketiga cowok itu. "Lo mau menyia nyiakan Rasya ngga?"
"Ga tertarik"
"Awas nyesel lu. Dia cantik mungkin banyak yang suka." Imbuh Dika.
"Ga peduli" ucap Rangga yang langsung meninggal kan kantin.
"Yaelah baperan amat lo. Tunggu woi"
Dika dan Faris mengejar Rangga. Tak lama kemudian bel berbunyi. mereka masuk kedalam kelas posisi Rangga mendahului kedua teman nya.
sesampai nya dikelas, mereka masih menunggu guru masuk namun hingga saat ini tak kunjung datang. akhir nya mereka menghadap Rangga untuk mengajak bicara. Namun cowok itu tertidur dengan menenggelamkan wajahnya diantara kedua tangan nya.
hhfftt
Dika menghela napas nya gusar. Faris nampak bingung dengan teman nya yang satu ini. sejak pertama bertemu dengan Rasya, mereka seakan jatuh kepada pesona gadis itu.
Namun dia yang mereka taksir malah menyukai sahabat mereka. Sudah terlihat dari sorot mata yang ditunjuk kan oleh gadis itu jika ia menyukai sahabatnya--Rangga.
Rangga benar-benar kufur nikamat dengan ciptaan tuhan yan satu ini. semoga ia segera membalas nya.
**