Chereads / RASYA / Chapter 2 - Chapter. 02

Chapter 2 - Chapter. 02

Hari ini jadwal penerbangan Rasya untuk pulang ke negara tercinta. Dua jam lagi pesawat yang mereka tumpangi akan take off.

"Rasya. Cepat turun! Bentar lagi pesawat kita take off" gertak Samuel dari bawah.

"Iya paa!" Teriak Rasya dari atas

Kini Rasya berada di dalam mobil bersama Samuel. Suasana hening kesukaan Rasya hingga Samuel merusak pikiran tenang Rasya.

"Inget ya. Kamu jangan nakal-nakal di sekolah papa. Jangan terlalu sering bikin ulah. Jangan jadi troublemaker. Jan-" ucap Samuel terhenti karna dipotong Rasya.

"Iya pa. Tapi kalau Rasya lagi gabut, Rasya gaakan diem."

"Haaaaa! Terserah kamu aja. Yang penting kamu harus inget batasan"

"Paa! Senakal-nakal nya Rasya, Rasya ga pernah ngelebihi batasa. Rasya gapernah ikut pergaulan bebas pa!"

"Iya. Papa percaya deh" ucap Samual sambil mengacak rambut putrinya.

"Ih papa! Berantakan jadinya rambut aku" ucap Rasya laluĀ  merapikan kembali rambut nya.

"Papa sayang sama kamu nak. Papa gapunya siapa-siapa lagi selain kamu. Jadi apa pun yang papa lakuin ini demi kamu" ucap Samuel

"Iya kok pa. Aku ngerti"

"Maaf pak. Sudah sampai" ucap supir Samuel.

Mereka turun dari mobil dan segera stand by menunggu jadwal.

Skip

"Yaudah kamu istirahat sana. Papa juga capek" Ucap Samuel lalu menyusuri tangga menuju kamarnya

Samuel meninggalkan Rasya di bawah. Karena dia juga lelah, ia memutuskan untuk pergi ke kamar nya. Kamar bernuansa abu abu dengan aroma mint mendominasi tempat ini. Suasana kamar yang redup cahaya menjadi favorite gadis tersebut.

Tanpa pikir panjang Rasya segera melangkahkan kakinya ke kamar mandi. Ia benar-benar jengah dengan kondisi badannya yang sudah lengket.

Hhfft

Kembusan napas Rasyal saat baru keluar dari kamar mandi. Ia hanya menggunakan handuk kimono dan handuk yang ia belitkan di kepala.

"Capek juga ya."

"Hm. Gw bakalan sekolah lagi besok. Bosen. Udah bosen idup gw. Tapi gw juga takut mati. Gimana dong?" Gumam Rasya. Ia masih mencari pakaian di lemari.

Kini ia sudah memakai pakaian santainya dan bersiap untuk tidur.

"Hufffftt... capek bat dah. Tidur enak kali"

"Yaudah deh. Besok gw sekolah bukan?"

Kini Rasya sudah terlelap dialam mimpinya. Entahlah mungkin dia bermimpi berkencan dengan Manu Rios atau mungkin sedang dinner bersama Alex LangešŸ˜‚

****

05.00

Kriingg kriingg

Sudah lebih dari tiga kali alarm yang di pasang Rasya berbunyi. Namun belum ada tanda tanda ia akan bangun. Sampai...

Tok tok tok...

Tidak ada jawaban.

Tok tok tok...

Tidak ada respon.

Ceklek..

"Non. Bangun non, udah subuh. Kata tuan hari ini non Rasya sekolah." Ucap Asisten rumah tangga Samuel.

Eugh

"Apasih bi. Masih pagi juga. Iya iya Rasya bangun nih"

"Yaudah atuh non. Bangun ya, jangan tidur lagi" peringat asisten rumah tangga itu.

"Ih bi Ina bawel ya" jawab Rasya kepada orang yang di panggil bi Ina.

Kemudian bi Ina pergi menuju dapur untuk menyiapkan sarapan. Rasya mulai masuk kamar mandi dengan langkah gontai. Lama ia berada di kamar mandi. Author curiga kalau dia tidak benar benar mandišŸ˜‚.

Setelah 30 menit di kamar mandi, dia terlihat lebih fresh. Rasya segera memakai seragam dan memoleskan bedak bayi di padukan dengan sedikit lipbalm.

Tap tap tap..

Rasya menuruni tangga dan melihat sang papa sedangĀ  menunggunya untuk sarapan bersama.

"Pagi pa" sapa Rasya sambil menarik kursi.

"Pagi juga sayang"

Di ruang makan hanya ada dentingan sendok. Memang begitu peraturan nya. Selama makan tidak boleh ada yang bersuara.

Kini keduanya sudah selesai sarapan. Samuel menawarkan agar berangkat bersama namun Rasya menolak dengan 'Rasya berangkat pake motor aja pa. Lama kalo pakek mobil'.

"Yaudah ya pa. Rasya berangkat." Pamit Rasya menyalami tangan Samuel.

"Hati hati Sya, jan ngebut. Jan bandel. Jan-" ucap Samuel terpotong karna Rasya.

"Iya papa ku bawel"

Brumm brumm

Motor sport Rasya membela jalanan Jakarta. Kini ia melirik jam tangan sport nya menunjukkan pukul 06.45 yang arti nya 15 menit lagi gerbang di tutup.Ā 

Ia Sampai di sekolah tepat 5 menit sebelum bel. Sekolah milik ayah nya akan menjadi tempatnya menuntut ilmu. Namun ia malas dikenal sebagai anak pemilik sekolah. Yaa.. karena banyak yang akan berteman dengan nya hanya untuk 'numpang tenar'.

Tak bisa di pungkiri. Di sekolah nya sebelum nya dia juga menjadi primadona sekolah.

Sampai di gerbang ia menyapa satpam sekolah. Hari pertama ia akan bersikap seperti anak polos. Polos apa nya? Mana ada cewek polos berangkat menggunakan motor besar. Aneh ye kan.

"Selamat pagi pak satpam yang ganteng tapi gantengan Alex lange" sapa Rasya disertahi kekehan.

"Eh? Anak baru ya neng? Geulis pisan" kata pak satpam.

"Hehehe. Iya pak. Panggil Rasya aja ya" ucap Rasya memperkenalkan diri.

"Iya neng Rasya. Panggil bapak pak asep aja atuh"

"Iya pak asep. Yaudah Sya mau masuk keburu bel."

Rasya kini sedang mengitari koridor sekolah. Mulai dari lantai dasar, sampai lantai atas. Namun ia masih belum menemukan ruang kepsek.

"Nih sekolah apa labirin sih. Udah muterin satu sekolah tapi gak ketemu juga"

"Bolos aja ya? Eh jangan! Gw kan masih baru. Masa iya udah main bolos aje. Ga epic sumpah" gumam Rasya.

Saking sibuk nya bergumam ia tidak sadar ada seseorang dari arah berlawanan. Sampai...

Bruukk

"Awssh... sianjir! Siapa sih?! Mana kagak nolongin!" Gerutu Rasya sambil memegangi pantat nya yang mencium lantai.

Karna sangking jengahnya, Rasya berdiri dan mulai mendongak ke arah siapa yang menabrak nya.

Deg

"Lo?!" Ucap nya sambil menunjuk wajah orang yang menabrak nya.

"Hm" jawab singkat orang itu.

"Lo ga sopan ya?! Udah nabrak, gamau nolong bisu lagi" ucap Rasya.

Orang tersebut tak mengubris dan melanjutkan perjalanan nya. Namun tangan nya di cekal oleh Rasya.

"Eh cowo aneh. Ruang kepsek dimana?" Tanya Rasya baik baik.

Cowok itu menunjuk lurus dengan dagu nya.

"Eh? Makasih" ucap Rasya tidak di pedulikan cowok itu. Dan cowo itu pergi entah kemana.

****

"Permisi" ucap Rasya sopan.

"Anak baru ya?" Tanya kepsek itu.

'Udah tau pakek nanya lagi. Hfft sabar hari pertama harus seperti cewek polos'batin Rasya.

"Iya pak. Kelas saya dimana ya?" Tanya nya sopan. Tumben amat sopan? Biasa nya ngelunjak wkwk. Mungkin hari pertama kali.

"Yaudah kelas kamu XI ipa 2. Mari saya antar" jawab kepsek yang segera bangkit dari kubur. Eh? Duduk maksud nya:v

Koridor tampak sepi. Karena semua siswa sudah masuk kelas. Kelas Rasya ada dilantai dua. Tepatnya ruang kedua setelah tangga.

Kini Rasya dan kepala sekolah sudah sampai di depan kelas.

Tok tok tok..

***