"Siapa yang kamu tunggu,Wat?" tanya Lin, to the point.
"Hm? T—tidak ada … tidak ada yang sedang aku tunggu, Lin," jawab Wat gelagapan dan segera menyuap makan siangnya, agar Lin tidak terlalu curiga padanya.
"Ada yang kamu sembunyikan dariku?" tanya Lin, ingin Wat jujur kepadanya.
"Tidak ada, Lin … kamu tahu, aku selalu cerita dan mengatakannya padamu, apapun yang terjadi padaku, bukan?"
"Tapi saat itu … kamu berbohong padaku," ujar Lin.
"Bohong mengenai apa?"
"Kamu tidak mengerjakan tugas bersama Mario, Tom dan June, bukan?"
"Hm?! A—aku benar menger—"
"Jika tidak pandai berbohong, jangan pernah mencoba untuk berbohong, Wat. Aku melihat sendiri, Mario dan Tom memiliki kegiatan sendiri, tanpa kamu," tutur Lin memotong omongan Wat.
"Maaf … maaf … aku pergi ke rumah ayah. Ada yang ingin ayah bicarakan, Lin. Aku bukan sekedar singgah, tetapi memang sengaja pergi ke rumah ayah," ujar Wat, mencari alasan baru.
"Kenapa tidak jujur sejak awal?"