"Sebegitu merindunya, padaku? Berarti jika rindu kepada Lin, melebihi ini?"
"Kenapa selalu menghubungkannya dengan Lin? Yang aku suka itu, kamu … bukan Lin."
"Lalu?"
"Sudahlah! Mulai sekarang, kekasihku itu, kamu. Dan berhenti untuk menyebut nama Lin jika kita sedang berdua," pinta Wat, menegaskan hubungan mereka.
"K—kita … mulai hari ini b—ber—"
"Iya, kita berpacaran. Kamu kekasihku, aku kekasihmu. Tidak ada cerita orang ketiga dalam hubungan kita," lanjut Wat memotongnya.
"Wat?"
Wat melepas dekapannya dan meraih bibir Win.
Mata Win membelalak mendapat ciuman dari Wat.
Perlahan …
Matanya mulai terpejam, menikmati lumatan yang diberikan oleh Wat.
Ciuman Wat semakin bergairah dengan terdengarnya suara desahan yang mendengus dari mulutnya.
Lidahnya ia dorong masuk ke dalam mulut Win, membuat Win semakin menikmati dan melumatnya dengan semangat.