Merek bertiga keluar dari Cafe dan menuju tempat parkir sepeda motor yang berada di bawah .
"Mer, nanti kalo naik motor jangan ngebut-ngebut ya. Soalnya udah mau maghrib kalo ngebut-ngebut entar diganggu setan terus jatuh deh" ingat Agatha pada Merisa supaya berhati-hati
"Iya iya, cepetan naik keburu maghrib nih!" kesal Merisa
Agatha pun naik ke jok belakang sepeda motor
"Jangan marah-marah nanti cepet tua loh, Mer" ucap Agatha dengan tampang polosnya yang ingin minta di tampol sama Merisa
"Untung temen ,kalo gak. Hmm.." kata Merisa yang sudah mengangkat tangannya mengarah pada Agatha tapi dia urungkan
"Kalo gak temen emangnya, kenapa?" tanya Agatha tanpa dosa sedikit pun
"Tauk deh, Ta. Ngomong sama lu gak ada habisnya." pasrah Merisa
Belum sempat Agatha bicara sudah ditegur sama Dela.
"Udah deh, Ta. Jangan ngomong mulu kalo ngomong mulu tar gak sampai-sampai."
Agatha hanya menganggukkan kepala sebagai isyarat disudah mengerti.
"Yaudah yuk jalan." Ajak Dela.
"Lo duluan aja, biar Gue yang di belakang. "Usul Merisa
"Oke"
Di pertengahan jalan Agatha mulai bicara kepada Merisa tentang sekolah yang mau mereka daftar nanti
"Eh Mer, nanti lu mau daftar ke SMA atau SMK?" tanya Agatha
"Emm, SMA kayaknya."
"Kalo SMA, SMA samaan ya."
"Ogah!"
"Kok gak mau sih, emangnya kenapa?" tanya Agatha dengan nada sedih
"Masak dari SD,SMP sampai SMA sama mulu sih harusnya bedalah"
"Ya gak papakan namanya juga Best Freind harus selalu sama dong"
"Iyain aja biar cepet, tapi lu mau ke SMA mana?"
"Mau ke Flora High School"
"Kenapa ke FHS? Kenapa gak di SMA Budi Pertiwi aja kan dekat?"
"Gak mau ah di SMA Budi Pertiwikan cogannya dikit kalo di FHS kan banyak." tolak Agatha halus
"Agatha lu itu mau sekolah atau mau cari cogan ha?" tanya Merisa
"Dua-duanya." kata Agatha dengan senyum sumringah
"Ya Allah kenapa Gue bisa punya temen mukanya polos, kaya pengen di tampol!" gumam Merisa
"Lo kenapa, Mer?" tanya Dela
"Gue gak papa kok, Del." kata Merisa
"Oh, yaudah gue belok dulu ya. See You." kata Dela yang sudah belok ke arah kanan
"HATI-HATI DELA, DAN SEE YOU TO!" teriak Agatha kencang
"Woi kalo di kompleks jangan teriak-teriak, nanti kita dimarahi sama ibu-ibu mau lu!" titah Merisa
"Heheh, enggak mau." cengir Agatha
"Malah cengar cengir"
Mereka pun sampai di rumah Agatha dengan selamat tanpa lecet apa pun.
Agatha pun turun dari motor Merisa
"lu mau mampir dulu gak, Mer?"
"lain kali aja, Ta. Ini juga udah agak malam." kata Merisa
"Oh kalo gitu makasih ya, Mer"
"Iya, sama-sama Ta"
Merisa pun pergi dari depan rumah Agatha dan disusul Agatha membuka gerbang rumahnya.
Betapa senangnya saat melihat sebuah mobil berwarna merah terparkir indah di dalam rumahnya.
Agatha buru-buru membuka pintu dan menemukan seseorang yang sedang memasak di dapur.
Agatha langsung memeluknya dari belakang dan yang dipeluk merasa kaget langsung menghadap ke belakang ternyata dia adalah anak sulungnya
"Eh ternyata Agatha kirain Glen." ucap dia sambil mengelus puncak kepala anak sulungnya
"Mader kapan pulangnya?" tanya Agatha.
Ya dia adalah mamah Agatha bernama Dera Destiana. Biasa Agatha dan Glen panggil Mader, Mader singkatan dari Mama Dera. Mader seorang single parents yang memiliki 2 anak.
Yaitu Agatha Aurelia dan terakhir Glen Gernando yang berumur 10 tahun memiliki kelebihan yaitu berwajah ganteng tapi agak cuek, mereka sudah ditinggal oleh ayahnya disaat mereka masih kecil.
"Tadi mamah pulang jam 5, terus saat masuk rumahnya sepi."
"Emang galon gak ada dikamarnya mah."
"Hah, galon? Galon air itu maksudnya." ucap Mader sambil menunjuk galon di dispenser yang mereka gunakan itu
"Eh bukan Mader, maksudnya galon itu Glen."
"Adik sendiri dikatai galon!" protes Mader
"Heheh, habisnya nyebelin. Terus Mader mau masak apa?" tanya Agatha auntias
"Mamah mau masak Nasi goreng aja biar cepet"
"Agatha bantuin ya, Mader?" tanya Agatha
"Gak usah lagian ini udah mau selesai masaknya mending kamu ajak Glen ke meja makan!" perintah Mader
"Oh yaudah deh, Ma"
Agatha berjalan meninggalkan dapur dan berjalan ke arah tangga untuk memanggil Glen supaya turun ke bawah untuk makan malam bersama.
"WOI GLEN AYO TURUN MAKAN MALAM UDAH SIAP! UDAH DITUNGGUIN NIH SAMA, MADER!" teriak Agatha keras
"Agatha jangan teriak-teriak nanti tetangga ke ganggu mending kamu langsung ke kamarnya Glen aja!" usul Mader
"Iyah deh, Ma"
Agatha pun menaiki tangga rumahnya dan menuju kamar adiknya yang budek itu untuk makan malam bersama
Tokk
Tokk
Tokk
"WOI BANGUN LO! MAGHRIBNYA UDAH MAU SELESAI, MASIH BELUM BANGUN JUGA! DASAR KEBO!" teriak Agatha untuk kedua kalinya
"Woi galon lu budek ya, dipanggil gak nyaut"
Ceklek
Pintu dibuka memperlihatkan seorang cowok yang di pinggangnya dibalut dengan sebuah sarung dan peci di kepalanya
"Apaan sih kak, ganggu orang Shalat aja!" kesal Glen
"Ya maaf, Gue kira tadi lu tidur dan ternyata lu lagi Shalat." ucap Agatha dengan tampang tak berdosa
"Terus lu mau ngapain disini?" tanya Glen terus terang
"Ya Gue disuruh Mader untuk manggil lu untuk makan sama-sama!" ucap Agatha
"Kakak duluan aja, entar Gue nyusul "
"Jangan lama-lama dikamarnya keburu makanannya dingin."
"Hmm."
Glen menutup pintunya tapi tiba-tiba pintu dihadang oleh Agatha
"Apa lagi sih kak"
"Gue mau tanya, lu bagusnya di panggil galon atau budek ya?" tanya Agatha yang langsung lari dari Glen dengan tawanya
"DASAR KAKAK GILA!" teriak Glen dari atas
Sedangkan di bawah Agatha hanya tertawa sambil memakan nasi gorengnya yang baru saja siap
"Kamu apa in adik kamu itu sampai dia teriak-teriak?" tanya Mader
"Gak aku apa-apa in kok, Mader." balas Agatha dengan senyuman
Tak berselang lama Glen pun turun ke bawah untuk makan malam bersama
Saat sedang asyiknya menyantap makanan. Mader membuka suara.
"Agatha Mader mau ngomong sesuatu sama kamu"
"Ngomong apa, Mader?"
"Gini mamahkan punya temen nah temen mamah itu punya anak, anaknya cowok ganteng lagi terus mamah mau jodoh in kamu sama temen mamah. Mau ya?"
Uhukuhuk
Agatha kaget dan tersedak nasi goreng. Agatha buru-buru mengambil segelas air putih dan meneguknya hingga tersisa sedikit. Disisi lain Glen hanya menahan tawa karena kakaknya yang sedang kesusahan
"Dasar galon, kakaknya lagi keselak malah di ketawa in!" batin Agatha
"Mader Agatha itu masih kecil masa mau dijodoh sih, terus ini kan udah gak jaman namanya perjodohan"
"Kecil gimana udah mau SMA juga dibilang masih kecil" kata Glen yang diberi tatapan misterius oleh sang kakak dan yang sedang ditatap malah cekikikan
"Masa kamu gak mau kabulin permintaan, Mader?" tanya mamah Dera dengan nada sedihnya
"Hmm, gimana ya?" ucap Agatha dengan wajah bingungnya
"Mau ya mau ya?"
"Udah tinggal bilang iya aja susah kak, masa gak kasihan sama Mader," tambah Glen
"Diemlo galon"
"Gimana, mau ya?" tanya sang mamah kepada anak sulungnya
"Aduh gimana ya, apa Gue tolak aja? Tapi kalo Gue tolak nanti Mader sedih." batin Agatha
"He itu lu ditanyai Mader malah ngelamun!" kata Glen
"Iya iya Gue tahu!" kesal Agatha
"Gimana mau ya?"
"Iyah deh, mau Mader"
"Beneran kamu mau?"
"Iyah mau Maderku sayang!"
"Oke Selasa atau Rabu nanti kita bakalan pergi."
"Emang mau kemana Mader?" tanya Agatha dan Glen bersamaan
"Mau ketemu sama calon mertua kamu."
"Besok? Cepet banget Mader ketemunya."
"Lebih cepat lebih baik." ucap Glen
"Nah betul itu Glen." tambah Mader
"Tau ah Agatha mau ke kamar." kata Agatha yang sudah berjalan menuju kamarnya yang berada dilantai atas.
Agatha langsung merebahkan badannya ke kasur King sizenya.
"Gimana ya nanti wajah cowok yang dijodoh in sama Gue, apa kaya dinovel-novel itu ya yang ganteng, cool, tinggi, penyayang, dan kalo boleh tajir juga gak papa." gumam Agatha yang sudah mengkhayal seperti cerita dinovelnya. Disaat asik-asyiknya mengkhayal ada suara dari Handphone yang membuyarkan khayalannya.
"Siapa sih, ganggu aja lagi enak-enaknya mengkhayal juga?" tanya Agatha kepada dirinya sendiri
Agatha langsung mengambil benda pipih itu dari atas nakas yang dari tadi berisik.
"Hmm, udah ke tebak kalo grup gesrek."
Ya grup yang dibuat oleh Dela dan namanya juga aneh masa namanya 'Gesrek-gesrek squed'
Gesrek-gesrek squed
~DelaAgustin
Allo guys, lagi pada ngapain?
~MerisaArdelia
Lagi hidup
~AgathaAurelia
Lagi nafas sambil hidup
~DelaAgustin
Kalo itu Gue juga tahu ogeb
~AgathaAurelia
^2
Agatha membaca pesan dari temannya hanya tertawa saja dan melupakan tentang khayalannya tadi
~DelaAgustin
Eh Gue mau cerita nih
~MerisaArdelia
Cerita apa?
~AgathaAurelia
Pasti cerita tentang cogan
~DelaAgustin
Tau aja lu Ta
~MerisaArdelia
Buruan cerita cepet
~DelaAgustin
Ya sabar sih, gini di Cafe tadi ada cogan yang duduknya dekat pintu nah di situlah Gue kayak pernah liat dia tapi dimana-Nya Gue gak tahu. Terus pas Gue liat Google itu Gue baru ingat kalo dia itu
~AgathaAurelia
Kalo dia itu kenapa?
~DelaAgustin
Ciye kepo
~MerisaArdelia
Udah deh cepetan lanjut in ceritanya
~DelaAgustin
Oke Gue lanjut in, kalo dia itu Latif Putra Marcel dari keluarga Marcel yang mempunyai perusahaan terbesar di Jakarta
~AgathaAurelia
Ah masa sih
~DelaAgustin
Iya beneran, tadi Gue liat di Google
~MerisaArdelia
Terus hubungannya dengan kita apaan
~DelaAgustin
Ya gak ada hubungannya juga sih
"Masa cowok songong terus sombong gitu anak dari keluarga Marcel sih. Ah bodo amat mau dia anak dari keluarga kaya kek miskin kek Gue tetap bodo amatlah!" tegas Agatha yang sudah mematikan Handphone-Nyadan menyimpannya kembali ke atas nakasnya.
Agatha pun langsung bersiap untuk tidur tak berselang lama pun dia terlelap dan sudah berada dialam mimpinya.
****
TBC
Gimana kesan pada part ini?
komen ya^^
Makasih 📍