Sial, mungkin aku kalah kali ini, gumamku dalam kegelapan total sejauh mata memandang. Ini bukan tempat seperti basanya.
Ini bawah alam sadar
Aku terbangun saat cahaya mentari masuk dari arah cendela mengenai kulit tanganku. Pandanganku masih buram dan pening di kepala. Sakit rasanya, seperti ada benturan keras yang menghantam. Ini pasti gara-gara Julius. Batinku awal. Aku menatap tidak percaya kesekeliling. "Ini rumah sakit?" kataku pelan. Ada yang tertidur di ranjang. Aku perhatikan dengan menyipitkan mata, "Heni?" kataku. Itu benar, dari rambut dan wajahnya sudah kelihatan banget kalau itu Heni. Sebaiknya aku tidak membuat kegaduhan konyol yang bikin Heni terbangun dari tidurnya. "Anjir sakit." Aku meraba kepalaku berbalut perban, kedua tanganku juga demikian, Perasaan yang di hajar kepala tapi kok tangan bisa kena ya? Batinku.