Setelah selesai mata kuliahnya, Amanda berniat untuk pulang ketika berjalan sendirian hampir sampai ke pintu gerbang depan kakinya berhenti melangkah, melihat sosok wanita aneh yang ditemuinya tadi pagi.
Berusaha untuk menghindari wanita itu, Amanda memutar arah jalannya menuju pintu samping kampus tapi saat dia keluar dari sana
"Hey.. akhirnya kau keluar juga"
Amanda terkejut setengah mati melihat si wanita aneh ini ternyata menunggunya disini tapi bukankah dia tadi di pintu depan sedangkan Amanda setengah berlari mencapai pintu belakang, kenapa wanita itu duluan sampai.
"Kau..sebenarnya siapa kau?"
"Aku sudah bilang kan jika aku bidadari"
"Aku tidak bercanda denganmu, ini bukan negeri dongeng .. ini dunia nyata abad 20 an .. mana ada bidadari .. kau pasti hantu .. iya kan"
Tuduh Amanda dengan sedikit panik lalu melihat orang sekitarnya dan bertanya tanya ..
"Maaf apa kau melihat wanita ini"
Semua orang yang ditanya selalu mengangguk tanpa memberi keterangan apa pun dan si bidadari ini tersenyum menatapnya.
"Aku bukan hantu, tapi aku nyata..kodok saja bisa melihatku"
Dia mengambil seekor kodok yang berada disampingnya dan melihatkannya pada Amanda .. membuat gadis ini memekik takut dan berlari.
Si bidadari pun menyadari ketakutan calon temannya ini lalu ikut juga berlari disampingnya .. menyaingi, hingga Amanda berhenti.. menatapnya sebal.
"Jangan ikuti aku lagi!"
"Aku ingin tinggal bersamamu..tolong aku..aku akan menolongmu"
Amanda semakin pusing memikirkannya karena wanita ini aneh dan asing, bagaimana bisa dia membiarkan orang lain tinggal bersamanya.
"Dengarkan aku..aku tidak mengenalmu..jika aku tidak mengenalmu maka bisa jadi kau ingin merampokku, membunuhku atau mencuri organ tubuhku lalu menjualnya"
Bidadari ini terkejut dengan semua spekulasi yang dituduhkan padanya, padahal niatnya baik untuk membantu Amanda.
Amanda perlu seorang teman disampingnya, gadis ini patah hati dan tak tahu cara menjalankan hidup yang baik .. sang bidadari ingin membantunya, meringankan beban dengan mendengar curhatan atau apa pun.
"Jiwamu tidak stabil nona, kau butuh seorang teman untuk menemanimu maka aku datang untuk membantumu .. benar tidak?"
Amanda mengernyit dan mengumpat dalam hati lalu si bidadari berkata
"Kau bilang aku bodoh..aku terlalu pintar untuk itu nona"
"Kau bisa baca isi hatiku..wow..luar biasa..aku memang butuh orang sepertimu..ayo kita pulang"
Amanda senang bukan main karena wanita ini bisa dimanfaatkannya. Amanda membawanya ke apartment.
Si bidadari yang belum punya nama ini mengikuti kemana pun langkah Amanda
"Kau duduklah disana, apa kau lapar..aku akan memasak"
"Ya..boleh aku lapar .. kau ingin memasak apa?"
"Aku akan menggoreng ayam"
"Ya tuhan .. kau tidak boleh memakannya..kenapa kalian suka memakan makhluk hidup..mereka juga ingin hidup lebih lama"
Amanda membuka lebar mulutnya lalu tertawa terbahak bahak sampai memegang perutnya.
"Mereka hidup untuk dimakan..itu halal..agamaku tidak mempermasalahkan itu"
"Agama apa pun itu..tetap saja..aku tidak setuju mereka dimakan..jika kau lapar bukankah tuhan sudah menciptakan aneka macam buah"
"Ya tuhan.. kau benar benar bidadari yang turun dari langit..hah... jangan sok suci..kau pun dilahirkan dari seorang ibu yang pemakan protein hewani ..jangan bilang ibumu juga vegetarian"
"Apa itu Vegetarian?" tanya si bidadari bingung karena kata per kata manusia banyak yang asing baginya dan dia harus belajar banyak untuk mengetahuinya.
"Pemakan sayur, buah dan sejenisnya .. dengar.. jika kau tidak makan protein maka tubuhmu akan lemah dan daya pikirmu juga tidak sehat..makanlah yang seimbang .. itu pesan dokter"
Amanda berjalan ke dapur setelah mengatakan itu lalu bidadari ini mengikutinya, membuka kulkas untuk mencari makanannya karena dia tahu kulkas adalah tempat menyimpan makanan seperti beberapa rumah yang pernah ia kunjungi.
Matanya menelisik satu per satu isi dalan kulkas dan terhenti pada suatu bentuk didalam tempat terbungkus rapi dan dia bertanya pada Amanda setelah mengendus aromanya yang tidak terlalu enak..tidak seperti wangi buah.
"Amanda..apa ini?"
"Itu .. hati angsa..kenapa..kau mau?"
Air mata pun menetes dari pelupuk mata indah sang bidadari sambil menangis dia berkata
"Kau sungguh keterlaluan..angsa adalah makhluk ciptaan tuhan yang indah..kenapa kau memakan hatinya.."
Tetesan air mata sang bidadari itu pun berubah menjadi helaian kelopak bunga berwarna merah jambu..terbang terbawa angin hingga menempel dibahu Amanda yang sekarang sedang tersenyum membersihkan ayam yang akan dimasaknya.
"Bunga darimana ini...?"
Amanda membuka jendela dan melihat ke balkon atas apartemen tetangganya..tidak ada bunga yang jatuh dari sana.
"Aneh.." gumamnya.
Dan si bidadari itu meninggalkan Amanda di dapur lalu dia duduk sambil menangis dan kelopak bunga itu terus berhamburan.
Apa saja yang akan membuat bingung Amanda tentang orang baru yang dikenalnya ini, apakah memang bisa membantunya kelak?