Chereads / Bidadari Penggoda / Chapter 10 - Chapter 9. Versus

Chapter 10 - Chapter 9. Versus

"Kenapa kau berbohong padanya .. dia baik padamu dan tidak semestinya kau menipunya.

bla..bla..bla"

masih banyak pertanyaan wanita ini pada Amanda sepanjang jalan.

Amanda hanya tersenyum simpul mendengarkan pertanyaan yang bertubi tubi dari wanita yang baru dikenalnya ini.

Merasa seperti dinasehati oleh sang kakak, Amanda hanya manggut manggut dan tersenyum. Dia sudah kebal dinasehati dan dikejar kejar awak media saat di Indonesia negara kelahirannya.

Hanya demi ingin melupakan mantan pacar yang akan menikah dengan wanita lain pilihan orang tuanya, Amanda harus rela mengungsi ke negara lain dengan kehidupan yang baru pula.

"Hei bidadari..dengarkan aku baik baik, pria seperti Jhony itu adalah playboy... woman player jadi dia pantas untuk dibohongi" ucap Amanda membela diri dari tuduhan sarkas yang disampaikan oleh wanita ini. Karena Amanda memperkenalkan dirinya dengan nama Myura pada Jhony.

Lalu tiba tiba Amanda tersentak kaget ketika sadar bahwa

"Darimana kau tahu aku berbohong.. kau bisa mendengar obrolan kami.." Tanya nya tak percaya dan si wanita ini meneguk liurnya cepat lalu mengalihkan pandangannya ke lain arah, berusaha tidak mau menjawab.

Saat taxi telah berhenti di depan gedung apartment, Amanda turun duluan setelah membayar lalu menunggu si wanita ini keluar dan berjalan bersama.

"Hey, kau belum menjawab pertanyaanku bidadari .. " tuntut Amanda sambil berjalan dan menoleh ke arah wanita ini yang sekarang menjadi salah tingkah karena keahliannya diketahui lagi.

"Aku bisa mendengar .. aku punya.."

"Wah..six sense.. apa kau bisa menggerakkan barang, apa kau bisa terbang, wah hebat.." Tebak Amanda seperti mengejek tanpa memperdulikan pernyataan yang jelas dari wanita ini.

Mereka berdua masuk ke dalam lift dan Amanda segera memencet nomor lantainya lalu pintu pun tertutup.

Amanda masih mencerca banyak pertanyaan pada wanita ini yang tetap bungkam tak ingin memperjelas statusnya.

"Amanda aku melihat dia sungguh sungguh padamu"

ting

Pintu lift terbuka dan Amanda segera keluar disusul oleh wanita ini.

Amanda mencibir "Ya.. Tuhan .. aku rasa umurmu lebih tua daripada aku dan untuk pengalaman pun mungkin kau lebih banyak daripada aku, pria itu jangan kau bela .. apa kau menyukainya? .. pria itu pecundang Bi.. ah.. aku panggil kau Bi saja ya.. atau kau ingin mengubah namamu..karena aku tidak enak memanggilmu bidadari.. jujur saja..aku tidak suka berpura pura .. seolah harga diriku tercampak karena memujimu"

Amanda langsung masuk saat pintu apartmentnya terbuka.

"Ya .. aku suka padanya"

Langkah kaki Amanda berhenti dan tubuhnya bereaksi cepat dengan memutar ke belakang, mata besarnya membulat .. reaksi wajahnya tak percaya dengan mulut terbuka.

"Kau..suka padanya..serius..dia itu pria bajingan.. pria yang datang ke tempat itu selalu mencari mangsa wanita untuk menghangatkan ranjangnya .. apa kau ingin jika dia berlaku padamu seperti itu dan setelahnya dia pergi meninggalkanmu"

"Menghangatkan ranjang?" tanya nya polos dan membuat Amanda menggaruk kepalanya kasar

"Hey, jangan terlalu polos di depanku.. jika kau masih perawan..begitu juga aku dan jangan bilang kau tidak mengerti tentang making love" ucap Amanda dengan dua cari tanda peace ditekuk bergerak

Dan dia pun menggeleng, membuat Amanda membuka mulutnya lagi dan menggelengkan kepalanya pelan lalu..

"Aku tahu dia tampan, sangat tampan tapi dia tidak pantas untuk kita..penjahat kelamin seperti dia tempatnya hanya di neraka"

Mendengar kata neraka si bidadari ini langsung berpikiran tentang dosa, ya .. hanya dosa yang menggiring seorang manusia masuk neraka..dosa besar yang tidak termaafkan.

"Jika dia penjahat maka buatlah dia menjadi orang baik dan jauhi dia dari dosa"

"Ya..tuhaaaannn... aku bukan seorang nabi yang bisa menasehati pria itu, aku juga bukan gadis suci dan juga aku tidak punya waktu untuk mengubah dirinya .. jika kau mau silahkan tapi aku rasa dia tertarik padaku bukan padamu"

Sedikit kesal, wajah Amanda terlihat murka berdebat dengan wanita yang polos atau pura pura polos di depannya.

Biasanya orang lain yang akan murka jika berdebat dengannya tapi ternyata ada orang lain yang bisa membuat dirinya marah.

"Ya..jika dilihat aku lebih cantik darimu .. aku akan membuatnya suka padaku"

Amanda membuka lebar kembali mulutnya..kali ini dia merasa.diremehkan..kecantikkannya dianggap biasa oleh wanita ini.. seriously..

"Kau sombong sekali Bi' .. baiklah aku menantangmu.. coba buat dia menyukaimu kalau bisa" tantang congkak Amanda dengan berkacak pinggang mengibaskan rambut indahnya.

Setelah bicara seperti itu Amanda masuk ke kamar meninggalkan wanita ini yang sedang waspada karena indera penciumannya mendeteksi sesuatu yang tak biasa dan seketika itu pun makhluk itu menampakkan diri melewati dirinya.

"Kenapa kau ada disini"

"Ini tempatku sebelum manusia itu menghuninya"

"Tidak seharusnya kau tinggal disini pergilah ke tempatmu yang sebenarnya dimana tubuhmu yang tak bernyawa itu"

Makhluk itu tak diterima diusir, menatap tajam dengan matanya yang menyala merah seperti bara api yang siap membakar, aroma busuk tubuhnya pum semakin menyengat membuat sang bidadari menarik nafas panjang.

"Aku yang lebih dulu berada disini sebelum bangunan ini ada dan tubuhku berada di dasarnya .. kau tidak bisa mengusirku!"

Sang bidadari terpojok dan terpaksa dia harus mengusir makhluk ini karena tidak mungkin baginya untuk hidup dan tinggal berdampingan dengan makhluk jelek, bau dan menyeramkan.

"Kalau kau tidak mau pergi maka terpaksa aku harus menghancurkanmu"

Wusssshhhh

Seketika itu pula sayap sang bidadari muncul dan kepakkannya sekali mampu membuat makhluk itu menyingkir tapi efeknya..

Dinding kaca apartment pecah dari ujung ke ujung membuat Amanda keluar kamar

"What the hell ... apa yang terjadi Bi..Ya tuhaaaannnn"