NAREN
Aku merasa bersalah pada Kanya. Meninggalkannya di vila saat bulan madu kami seperti ini. Tapi, telepon tadi beneran penting. Aku hampir saja kehilangan investor. Pembangunan JSO masih setengah jadi. Sangat tidak lucu kalau gara-gara itu pembangunan mangkrak. Perusahaan mana yang tidak kompeten seperti itu memutuskan hubungan kerjasama secara sepihak? Itu sangat menyebalkan.
Kanya tertidur di sofa saat aku pulang. Sepertinya dia kelelahan menungguku. Jadi aku memindahkannya ke ranjang tanpa membangunkannya.
Sebagai permintaan maaf, aku ingin mengajaknya makan malam di luar.
"Kamu pulang jam berapa? Kok aku nggak tau." Kanya bertanya sembari mengucek matanya.
"Pukul lima sore tadi."
"Kamu pulang sore tapi membiarkan aku tertidur. Kenapa nggak bangunin aku?"
"Kamu kelihatannya capek. Jadi aku nggak mau ganggu tidur kamu."
"Alamat malam ini aku nggak bisa tidur deh."
"Kita begadang, aku akan menemanimu, seperti biasa."