"Bisa ga? Kali ini kamu nurut sama aku," ucap Rio dengan penekanan disetiap katanya. Amel yang mendengar itu, semakin geram dengan kelakuan Rio
"Engga!" Bantah Amel dengan tegas. Rio semakin mencengkram lengan Amel dengan keras. Amel mengakui kalau cengkramannya membuat Amel jngin meringis. Namun, Amel menahan itu agar tidak terlihat lemah di depan Rio.
"Kenapa engga mau?" Tanya Rio dengan nada yang datar. Amel semakin mendatarkan wajahnya saat memandang Rio.
"Karena lo bukan siapa siapa gua!" Balas Amel dengan datar. Rio semakin geram mendengar jawaban Amel. Rio melepaskan cengkramannya pada Amel dan mengambil barang apapun lalu dilemparkannya ke dinding.
BRUK
PRANG
BRUK
BRUK
BRUK
DUG
PRANG
Amel menutup telinganya, ketika mendengar bunyi barang yang berjatuhan. Amel bisa melihat Rio yang begitu marah atas ucapannya. Kenyataannya memang seperti itu, jangan memaksakan perasaan untuk sebuah hubungan yang sakral.