"Kamu... udah bisa nerima aku?" Tanya Rio.
"Engga," jawab Amel. Rio melunturkan senyumannya.
"Kenapa? Kamu udah mau manggil aku kamu sama aku?" tanya Rio pernasaran.
"Kamu kan nanti bakal jadi suami aku, masa aku dengan ga sopan manggil gua lo," balas Amel. Rio mengembangkan senyumannya.
"Jadi kamu mengakui aku?" Tanya Rio.
"Engga," jawab Amel. Rio melunturkan senyumannya kembali.
"Kenapa?" Tanya Rio dengan suara serta wajah yang datar.
"Sebatas formalitas," jawab Amel.
"Formalitas antara?" Tanya Rio.
"Suami dan istri," balas Amel dengan wajah yang membuat Rio gemas sekaligus kesal.
"Jadi, kamu menganggap status pernikahan kita pekerjaan?" Tanya Rio.
"Iya," jawab Amel.
"Kenapa?" Tanya Rio kembali.
"Karena aku ngelayanin suami dapet uang bulanan, iya kan?" Jawab Amel dengan teorinya sendiri. Rio kembali gemas dengan kelakuan Amel.
"Itu udah kewajiban Amel, kita bakal jadi partner hidup," ucap Rio mencoba memberikan Amel penjelasan.
"Bukan partner hidup Yo," ucap Amel.