Di sebuah rumah yang tergolong mewah, dan dikenal sebagai rumah seorang pengusaha wanita yang tajir, yang kerap di datangi pejabat daerah, dan para petinggi daerah, Meylan di temukan tewas dengan sangat mengenaskan. Sontak media memberitakan tentang kematian Meylan
Satu hari sebelumnya, Meylan terlihat sehat-sehat saja, pagi harinya ditemukan sudah tidak lagi bernyawa. Kematian Melylan ini dianggap sangat misterius, dan sangat diluar dugaan banyak orang, juga masyarakat yang mengenal Meylan secara baik.
Polisi langsung membentangkan Police Line disekitar rumah Meylan. Satu per satu orang-orang ditanya polisi, baik orang yang ada di rumah Meylan, mau pun orang-orang disekitar rumah Meylan.
Rony sebagai kekasih Meylan pun di panggil ke kantor polisi, namun karena alibinya pada saat kejadian, dia sedang berada diluar kota, sehingga tidak bisa diperiksa lebih lanjut. Akhirnya penyelidikan diarahkan pada rekan bisnis Meylan.
Mendengar kabar kematian Meylan, Gerry dan Rony pun datang melawat kerumah korban sore harinya, setelah Rony pulang dari luar kota. Kedatangan Rony jelas sebagai kekasih, hubungan Rony dan Meylan sudah menjadi rahasia umum.
Kedatangan Gerry, sebagai relasi bisnis Meylan, meskipun sempat santer kalau Gerry pernah di gerebek penduduk disekitar rumah Meylan, namun sejak hubungan Rony dan Meylan, maka hubungan Gerry dan Meylan tak lagi dibicarakan.
Satu hari sebelumnya, Rony memang mengunjungi Meylan, dan Meylan memang sempat marah dengan Rony. Mereka bertengkar hebat di rumah Meylan, dan itu kejadiannya pagi hari, sebelum Meylan berangkat kerja.
Meylan marsh sama Rony, dia tidak bisa terima keputusan Rony yang tiba-tiba, dan Meylan menganggap keputusan tersebut sepihak,
"Ron kamu gak bisa memutuskan hubungan ini secara sepihak!!" Ujar Meylan sangat emosi. "Aku tahu keluarga kamu tidak bisa menerima aku, harusnya kamu gentlemen dong." Ujar Meylan
Rony pun tidak tinggal diam, dia membantah apa yang dituduhkan Meylan
"Mey aku datang kesini justeru karena aku mau bersikap gentle, tapi kamu tetap gak mau terima keputusan aku." Jawab Rony
Pertengkaran Meylan dan Rony sempat didengar orang-orang yang ada di rumah Meylan, tapi mereka menganggap sebagai pertengkaran yang biasa. Yang bikin mereka kaget, besok paginya setelah pertengkaran itu, Meylan ditemukan meninggal.
***
Sepulang dari melawat dirumah Meylan, di mobil Gerry sempat membahas soal pertemuan Rony dan Meylan di rumah Meylan,
"Ron kamu ketemu Meylan kapan?" Tanya Gerry
"Ya kemarin pagi, sebelum ke kantor aku mampir kerumahnya." Jawab Rony. "Kami bertengkar hebat, karena Meylan gak terima dengan keputusan aku, membatalkan pernikahan." Sambung Rony
"Terus kamu gak lihat gimana sikap dia setelah itu?" Tanya Gerry
"Aku gak perhatikan sih, karena aku harus buru-buru ke kantor, karena aku sudah ditunggu untuk meeting di kantor." Jawab Rony
"Menurut kamu wajar gak kematiannya?" Tanya Gerry semakin penasaran
"Ntar aja kita lihat hasil pemeriksaan polisi," jawab Rony
"Kamu bisa jadi target pemeriksaan Ron, karena sebelum dia meninggal kalian bertengkar, artinya kamu ada di TKP," tegas Gerry
"Tapi aku kan diluar kota saat kejadian dia meninggal," dalih Rony
"Ok itu bisa dijadikan alibi kamu nanti di kepolisian." Lanjut Gerry
Pemberitaan soal kematian Meylan besoknya, langsung menjadi isu yang hangat. Sebagai calon isteri seorang pejabat eksekutif daerah, kematian Meylan menjadi pemberitaan pollitik. Isu keterkaitan Rony dalam kematian Meylan menjadi pembicaraan masyarakat.
Evi yang awalnya tidak tahu siapa calon isteri Rony, akhirnya jadi tahu. Bagi Evi, berita tersebut sebagai sebuah berita yang menggembirakan hatinya, dia berharap Rony akan kembali kepangkuannya.
Saat Gerry mau berangkat kerja, Evi membicarakan kematian Meylan, Evi memperlihatkan kesenangannya atas kematian Meylan,
"Ooo itu calon isteri Rony ya, syukur deh gak jadi nikah." Evi gak sadar kalau ucapannya itu sangat mercerminkan perasaannya.
"Gak salah kamu mensyukuri kematian Meylan, kenapa?" Tanya Gerry. "Kamu cemburu kalau Rony punya calon isteri? Rony sudah menceritakan semua, tentang hubungan dia sama kamu, dan aku, gak bisa marah sama dia." Ucap Gerry lagi
Seketika itu juga Evi terdiam, dia sudah kehilangan kata-kata. Ancamannya terhadap Rony sudah tidak lagi ada pengaruhmya. Setelah mengemukakan semua itu, Gerry langsung pergi meninggalkan Evi.
Evi benar-benar kehabisan akal untuk menjerat Rony kembali, sementara Gerry sudah tidak bisa lagi menjalankan fungsinya sebagai suami. Mau mencari lelaki pemuas nafsunya, sudah mulai ada ketakutan sejak hubungannya dengan supir, diketahui masyarakat.
Bagi Evi tidak bisa menyalurkan hasrat biologisnya, adalah sesuatu yang sangat menyiksa hatinya. Aktivitas lain selain sebagai ibu pejabat penting, tidak ada, sehari-hari banyak waktu di rumah.
Tiga hari setelah kematian Meylan, berdasarkan hasil pemeriksaan forensik, Meylan meninggal karena diracun, bukan bunuh diri dengan minum racun. Diketahui beberapa jam sebelum kematiannya, Meylan ketemu dengan seseorang, yang juga rekan bisnisnya.
Akhirnya, pemeriksaan polisi mengarah ke rekan bisnisnya yang bernama Achuan. Achuan adalah orang yang pernah meminta Meylan untuk menjadi isterinya, tapi Meylan menolak, karena ingin menikah dengan Rony, yang seorang pejabat terkenal di kotanya.
Malam itu, berdasarkan kronologisnya, Achuan sudah mempersiapkan segala sesuatunya, untuk membunuh Meylan, kebetulan setelah ribut dengan Rony paginya, sekitar sore hari, Meylan mengajak Achuan ketemuan. Disitulah Achuan merencanakan pembunuhan.
Dengan tertangkapnya Achuan, maka isu tentang keterkaitan Rony pun, tidak lagi menjadi pembicaraan masyarakat. Rony agak sedikit lega dengan tertangkapnya Achuan.
Tapi meskipun begitu, penyelidikan polisi belum berhenti hanya sampai di Achuan. Berdasarkan penyidikan akhir, pengakuan Achuan terkesan sangat dipaksakan, sehingga pengacara Achuan masih berusaha keras, untuk membebasakan Achuan dari berbagai tuduhan.