Chereads / Maaf Aku Meniduri Ranjangmu / Chapter 7 - Evi Diduga Dalang Pembunuhan

Chapter 7 - Evi Diduga Dalang Pembunuhan

Gerry dan Rony bertemu di suatu tempat, untuk membicarakan keterkaitan Evi dengan kematian Meylan. Kecurigaan mengarah ke Evi, berdasarkan pengakuan salah satu tersangka, yang mengaku disuruh Evi. 

"Ger, kayaknya Evi akan menjadi ikut menjadi tersangka"

"Ya gak papa, hukum harus ditegakkan, meskipun dia isteri saya Ron"

"Kita ini pejabat Ger, apa kamu gak malu dengan posisi kamu? 

"Kalau perlu saya mundur dari jabatan, karena Evi sudah keterlaluan"

Dibelakang Gerry, Rony berusaha mencari solusi lain untuk mengalihkan status Evi kepada kedua tersangka. Jadi kasus kematian Meylan, tidak terkait motif lain atas pembunuhannya, karena ada dendam pribadi dari kedua tersangka. 

Upaya yang dilakukan Rony memang tidak mudah, tapi dengan kekuasaannya, dia bisa melakukan itu. Apa lagi kedua tersangka sebelumnya, sudah berusaha untuk mengakui, bahwa pembunuhan itu dilakukan atas inisiatif sendiri. 

Ketika Gerry berangkat kerja, Rony berusaha untuk menemui Evi. Evi senang Rony masih ingin bertemu dengan dia, padahal maksud kedatangan Rony, hanya ingin mengetahui reaksi Evi, atas pertanyaan tentang keterlibatannya pada pembunuhan Meylan. 

"Aku senang Ron, ternyata kamu masih mau menemui aku, memang hubungan kita tidak bisa dilupakan begitu saja, aku tahu kamu kesepian sejak ditinggal Meylan kan? 

"Aku datang, mau menanyakan tentang keterlibatan kamu, dalam pembunuhan Meylan " ucap Rony

Evi terlihat shock mendengar tuduhan Rony. Awalnya dia tetap menyangkal, bahkan sempat marah pada Rony, 

"Ron, kamu jangan sembarangan menuduh ya"

"Apa urusannya aku mau membunuh Meylan? Kenal aja aku enggak"

"Kamu gak usah berkelit Vi, polisi sudah dapat pengakuan dari orang suruhan kamu"

Kali ini Evi terpojok, dia tidak bisa lagi memberikan dalih apa pun, namun Evi secara pribadi memang tidak merasa terlibat dalam kasus pembunuhan Meylan. Rony berusaha membujuknya,

"Kamu gak perlu takut, aku sudah berusaha lindungi kamu, dari jeratan hukum"

Dengan ekspresi yang sangat datar, Evi berterima kasih pada Rony. 

"Terima kasih Ron, kita lihat seperti apa nantinya pemeriksaan polisi lebih lanjut

"Gerry tahu gak soal ini? Tanya Evi

"Ya tahulah, dia malah suruh menegakkan hukum, meskipun dia harus menanggung malu"

"Bakan dia siap mengundurkan diri dari jabatannya"

"Tapi, sebagai sahabat baiknya, aku harus menyelamatkan semua ini" ucap Rony

"Menyelamatkan Gerry, juga menyelamatkan kamu dan anak-anak dari perbuatan yang memalukan ini" lanjut Rony

Tanpa ada perasaan berdosa, Evi mengajak Rony untuk menuju keperaduan dikamarnya, Rony menolaknya, karena pikirannya masih kalut mengahadapi persoalan hukum yang akan menjerat Evi. 

"Ron kita sudah lama tidak melakukannya, sekarang ini waktunya" rayu Evi sambil berusaha ingin melepaskan pakaian dinas Rony. 

"Evi, kita ini sedang mengahadapi masalah besar, bukan waktunya untuk melakukan itu"

"Kamu tidak punya rasa kuatir sama sekali, yang ada dibenak kamu cuma seks" Hardik Rony

"Saya lagi kuatir dengan nama baik Gerry yang sudah kamu coreng"

"Dan itu adalah nama baik keluarga kamu di daerah ini" Rony sangat marah melihat perilaku Evi

Evi hanya terdiam mendengar kemarahan Rony, namun dia tetap seperti tidak berdosa. Evi tetap merengek minta Rony mau melakukannya, namun Rony tetap menolak dengan tegas, dan segera meninggalkan Evi. 

Satu minggu kemudian

Berdasarkan sidang kasus pembunuhan Meylan, hakim memutuskan perkara, kedua terdakwa pembunuh Meylan diganjar hukuman 15 tahun penjara, karena sudah melakukan pembunuhan berencana. 

Artinya kasus tersebut, tidak melibatkan pihak lain yang ikut diduga sebagai dalang pembunuhan. Kedua terdakwa sudah mengakui, bahwa keduanya membunuh Meylan atas inisiatif sendiri, dengan motif dendam pribadi, karena selama bekerja dengan Meylan, sering diperlakukan kasar oleh korban. 

Pemberitaan media mulai ramai membicarakan kasus tersebut. Gerry agak kaget juga, karena Evi selamat dari tuduhan keterlibatannya dalam kasus itu. Dan itu artinya nama baik dia pun terselamatkan. 

Gerry menduga adanya campur tangan Rony sebagai penguasa daerah, tapi Gerry tidak ingin menanyakannya pada Rony. Sebagai sahabat, dia sangat tahu rasa solideritas Rony yang begitu tinggi, sehingga ia mau turun tangan, menangani kasus pembunuhan Meylan. 

Evi juga begitu senang, membaca berita yang tersebar di surat kabar, bahwa kematian Meylan, tidak menyangkut keterlibatan dirinya. Padahal dia sangat menyadari, bahwa kedua terdakwa sudah menyeret dirinya untuk terlihat. 

Tidak terlibatnya Evi dalam pembunuhan Meylan, diduga ada skenario besar yang sedang di mainkan. Rony belumlah aman, begitu juga dengan Evi. Kepolisian pun dalam mengusut kasus ini sangat hati-hati, karena menyangkut orang penting di daerah.

Gerry sangat jeli dalam melihat pergulatan penyidikan kasus ini, yang menjadi pusat perhatiannya adalah siapa aktor intlektual di balik pembunuhan Meylan. Secara transparan bisa terlihat, tapi tidak bisa dibuktikan begitu saja.

Secara kronologis memang keterlibatan kedua terdakwa sangat jelas, kalau pun kedua terdakwa benar-benar pasang badan, maka sosok dibelakang mereka bisa terselamatkan. Seberapa lama mereka mau pasang badan, seberapa kuat orang dibelakang mereka menyuplai kebutuhan keluarga mereka.

Seperti itulah detail pengamatan yang dilakukan Gerry, sehingga Rony pun merasa kurang enak hari dengan hasil pengamatan Gerry. Gerry memang kadang susah ditebak arah pembicaraannya, karena Gerry banyak menggunakan kata-kata bersayap.

Melihat rumitnya kasus kematian Meylan, timbul keinginan Rony untuk segera menikah. Berbagai teman dan saudaranya sudah berusaha untuk mencari jodoh buat Rony, namun belum ada yang cocok di mata Rony.