Ruby tiba di hotel tepat pukul 18.30, Ia bergegas ke kamarnya lalu sholat Maghrib. Setelah itu, Ia mencoba membuka berkas yang diberikan oleh kakaknya. Sepertinya besok akan berjalan lancar. Persiapan kak Rinto benar-benar matang, jadi wajar saja jika perusahaan tempat Ruby bekerja tertarik untuk berinvestasi karena prospek yang ditawarkan cukup menggiurkan.
Ruby menuju restoran untuk makan malam. Dirinya tidak masalah jika harus makan sendirian namun sepertinya tamu restoran ini cukup banyak. Ruby kemudian memesan ruangan VIP untuk dirinya bisa makan dengan tenang. Dia tidak ingin merepotkan pegawai kakaknya, Ia berjalan menuju resepsionis dan memesan satu ruangan namun ia harus mengantri karena ada beberapa tamu yang lebih dulu berbicara dengan resepsionis. Tak lama, Ruby telah mendapatkan ruangannya. Ia lalu berjalan menuju ruangan dan diarahkan oleh pelayan restoran tersebut.
"Silahkan masuk Bu, kami akan menyiapkan pesanan ibu" kata Pelayan itu
"Baiklah" jawab Ruby lalu membuka pintu ruangan itu.
Ia begitu terkejut mendapati seseorang sudah berada dalam ruangan itu. Mereka akhirnya bertukar pandangan dan hanya saling menatap tanpa ada kata satu pun.
"Ada apa nona ?" tanya Pria itu setelah beberapa saat
"Sepertinya ada kesalahpahaman disini" kata Ruby langsung menutup pintu ruangan itu
Ruby segera memanggil pelayan yang mengantar nya tadi. Pelayan itu mungkin keliru memberikan ruangan padanya.
"Mba, mengapa di ruangan yang saya pesan sudah ada orang lain ?" tanya Ruby pada pelayan itu
"Nona bukannya ..."
"Ada apa ini, mengapa nona ini masuk ke ruangan saya" tanya Seseorang yang tidak lain adalah pria di ruangan itu
"Begini pak, kami mungkin telah keliru menganggap nona ini adalah tamu yang bapak tunggu, sekilas kami mendengar ia telah memesan satu ruangan juga kami pikir itu adalah kesalahan kami" jawab Pelayan dengan keringat dingin
"Tak apa, itu bukan masalah dan saya tidak akan mempermasalahkannya, tapi tolong berikan aku ruangan baru" kata Ruby langsung
"Nona, bukankah kamu harus meminta maaf padaku" kata Pria itu kepada Ruby
"Aku mohon maaf pak, karena telah mengganggu kenyamanan anda" ungkap Ruby seraya membungkukkan badannya
"Nona harus melihat orang yang ada di depan nona ketika berbicara" kata Pria itu lagi. Sejak tadi Ruby tidak pernah benar-benar memperhatikan dirinya. Ia merasa ada yang aneh, untuk pertama kalinya ada seorang wanita yang tidak tertarik padanya
"Tolong mba yah, saya sudah begitu lapar dan ingin segera makan" kata Ruby kepada pelayan itu lagi. Dia tidak bisa lagi menahan rasa laparnya
"Dan Tuan maaf sebelumnya, saya telah minta maaf atas kesalahpahaman tadi, saya permisi" kata Ruby sambil meninggalkan Pria tadi.
"Tunggu nona, tunggu dulu" tahan Pria tadi.
Namun Ruby terus saja berjalan hingga ia tidak lagi terlihat oleh Pria itu. Pria itu pun berjalan masuk kembali ke ruangannya namun pikirannya tidak bisa lepas dari nona tadi. Untuk sesaat, Ia tertarik dengan paras nona itu, tingkahnya pun sangat berbeda dari wanita-wanita yang pernah ia temui. Hingga lamunannya buyar karena tamu yang ditunggunya telah datang.
Di ruangan lainnya
"Ini pesanan ibu. Mohon maaf atas kesalahan pelayan kami" kata manajer restoran itu
"Ah tak apa, saya tidak mempermasalahkan hal itu." kata Ruby
"Kami akan memberikan anda paket spesial dari restoran kami sebagai permohonan maaf kami" kata Manajer itu lagi
"Tidak perlu, saya sama sekali tidak merasa dirugikan oleh kejadian tadi, mungkin yang lebih dirugikan adalah tuan tadi" kata Ruby
"Anda sangat baik Bu" kata Pelayan yang berdiri di samping manajer restoran
"Tolong jangan buat saya merasa tidak enak pada kalian. Saya tidak masalah dengan kejadian tadi sungguh" kata Ruby
Manajer dan pelayan itu meninggalkan ruangan Ruby. Mereka merasa tidak enak hati namun juga lega karena respon yang diberikan oleh Ruby ternyata sangat baik. Sangat jarang ada tamu yang menghargai pelayan restoran.
Hari berikutnya...
Ruby telah siap dengan semua berkas untuk presentasi. Dia dan karyawan Rinto telah siap menunggu kedatangan Investor Asing yang akan berinvestasi di perusahaan Rinto.
Setelah 30 menit menunggu, Investor itu datang bersama 3 orang lainnya. Mereka segera memasuki ruangan dan disambut ramah oleh karyawan Rinto.
"Selamat datang pak" kata Ruby mengawali pembicaraan
"Yah tentu" jawab Investor itu
"Perkenalkan nama saya Perwakilan dari Perusahaan ARC, nama saya Ruby" Ungkap Ruby langsung
"Ah namamu ternyata nona Ruby, Aku Rey MC Wilson, kamu bisa memanggilku Rey" sambil menjulurkan tangannya
"Baik Tuan Rey, mari silahkan duduk" kata Ruby menyambut tangannya
Tuan Rey tidak langsung melepaskan tangan Ruby. Hal itu membuat Ruby merasa aneh, begitu juga dengan orang-orang yang ada di ruangan itu
"Anda tidak mengenali saya" kata Tuan Rey
"Maksud Pak Rey ?" tanya Ruby kebingungan
"Aku merasa kita pernah berjumpa sebelumnya" kata Tuan Rey lagi
"Sepertinya ini adalah kali pertama saya melihat bapak, tunggu .." kata Ruby yang mencoba mengingat lagi dan menatap lekat wajah Rey
"Itu hanya pertemuan singkat kemarin malam di Restoran, anda benar tidak mengingatku setelah kejadian tadi malam ?" kata Rey yang mencoba membuat Ruby mengingat pertemuan mereka semalam.
"Apa mungkin anda adalah Pria yang di dalam ruangan semalam ?" tanya Ruby memastikan
"Yah kamu benar, sepertinya kali ini kamu mengingatku" kata Rey lalu melepaskan tangan Ruby sambil tersenyum
"Untuk kesalahpahaman semalam pak, saya minta maaf, semoga hal itu tidak mempengaruhi hasil kita pada hari ini" jawab Ruby
"Tidak akan, silahkan di mulai" kata Rey
Presentasi tentang konsep perusahaan berlangsung selama 2 jam. Tuan Rey dan timnya merasa cukup puas dan bersedia menjadi Investor untuk perusahaan Rinto. Setelah memastikan semua berkas kerja sama telah ditandatangani oleh masing-masing perwakilan. Tuan Rey dan timnya pamit untuk pulang.
"Terima kasih atas jamuan nya semoga kedepannya kita dapat bekerja sama" kata Tuan Rey
"Yah pak, kami juga mengharapkan kedepannya bisa bekerja sama dengan perusahaan bapak" jawab Ruby.
Setelah semuanya, Ruby kembali ke hotel dan bersiap untuk pulang ke rumahnya. Ia merasa begitu lelah hingga memutuskan untuk tidur terlebih dahulu.
Ditempat lain
"Aku benar-benar tidak menyangka akan bertemu nona itu lagi" kata Rey dalam hatinya.
Sepertinya dia terpesona dengan kecantikan dan kepandaian Ruby. Ia telah banyak menjumpai wanita seperti itu dilingkungan kerja nya namun mereka semua pasti akan mengejar dirinya karena ketampanannya. Namun kali ini berbeda. Wanita itu seperti tidak terpengaruh oleh ketampanannya. Bahkan harus Rey lah yang bersikap lebih agresif namun hampir tidak digubris. Karena sangat penasaran ia kemudian mencoba mencari tahu latar belakang wanita itu. Ia ingin mengenalnya lebih jauh.
"Dean, tolong Carikan informasi tentang wanita tadi, aku ingin itu segera" Pinta Rey kepada sekretaris pribadinya
"Baik Tuan" jawab Dean
Tak berapa lama, Dean datang dengan beberapa lembar kertas ditangannya.
"Ini tuan, anda akan terkejut begitu membacanya" kata Dean dengan tersenyum. Ini pertama kali Tuan nya meminta profil pribadi seorang perempuan. Dia hanya terus menemui setiap perempuan yang diminta oleh ibunya namun selalu berakhir dengan kecewa karena Tuannya itu benar-benar seorang pemilih. Terakhir kali ketika makan malam di restoran itu. Ia diminta untuk datang bertemu dengan putri seorang pejabat, namun setelah itu ia langsung menyatakan kalo dia tidak tertarik dengan wanita itu. Di Malam itu juga Tuannya terlihat berbeda karena seorang wanita asing yang tidak sengaja membuka pintu ruangan makan tuannya dengan tiba-tiba. Wanita itu telah menarik perhatian Tuan nya.
"Apakah Tuan tertarik padanya, anda telah bertemu dengannya dua kali, dan saya yakin anda akan bertemu dengannya lagi" kata Dean dengan tersenyum
"Apa maksudmu Dean" tanya Rey
"Ternyata dia adalah Karyawan di Perusahaan ayah anda Tuan"
Rey segera membaca profil pribadi Ruby. Ia begitu terkejut melihat pencapaian wanita itu atau tepatnya gadis yang telah menarik perhatiannya. Ternyata gadis itu masih sangat muda namun dengan segudang prestasi. Yang lebih menarik adalah dia sangat cantik dan rendah hati.
Flashback ON
"Tuan kami menyediakan paket double spesial untuk anda sebagai permohonan maaf kami atas kejadian tadi" kata Manajer restoran
"Yah, kalian sungguh mengecewakan ku, bagaimana mungkin kalian telah salah orang dan membuat tamu kalian malu" kata Rey kesal
"Yah Tuan, kami akan berusaha lebih baik lagi" jawab manajer itu
"Bagaimana dengan wanita tadi, apakah kalian telah meminta maaf padanya ?" tanya Rey penasaran
"Ya tuan, kami berencana melayani nya tapi Ia menolak dan bilang itu tidak masalah bahkan ia meminta maaf pada kami karena telah direpotkan olehnya" kata manajer itu
"Ia juga meminta kami untuk melayani tuan dengan baik sebagai permohonan maaf karena telah merugikan tuan" timpal Pelayan restoran itu
"Sungguh, ia benar-benar murah hati, kalo begitu berikan aku informasi tentang dirinya" Kata Rey
"Mohon maaf tuan karena itu dilarang, kami tidak boleh memberikan informasi apapun tentang tamu kami kepada tamu lainnya karena itu privasinya" kata Manajer restoran itu lagi
"Yah sudahlah kalo begitu, saya akan segera pergi, saya juga memaafkan kalian" kata Rey meninggal ruangan makan malamnya itu
Flashback off
"Sepertinya aku benar-benar tertarik padanya Dean" kata Rey sambil melihat foto Ruby.
"Dia gadis yang menarik tuan" jawab Dean
"Sangat menarik, aku sudah tidak sabar untuk kembali bertemu dengannya" kata Rey
"Ya Tuan, sebentar lagi" jawab Dean dengan tersenyum.