ketika Aira mulai sadar, delapan pria itu bernafas lega karena mendapati Aira yang baik-baik saja, itu semua ulah hyunjin jika dia tidak curiga pada Aira pasti gadis itu tidak akan terluka, untung saja bangsa fairy punya kekuatan healler, hanya saja itu menyerap energi tubuh mereka,hanya beberapa persen.
" aira, maukah kau ikut bersama kami ke istana " tanya Chan, Aira, gadis itu menaikan salah satu alisnya, dia sedikit tidak percaya dengan ucapan Chan barusan, 'istana' apa ada, dia memang pernah dengar dan membaca novel tentang istana-istana, tempat bersinggahnya raja dan antek-anteknya.
sebenarnya siapa mereka?
" tunggu, kau mengatakan istana?" bingung Aira, ternyata bukan hanya Aira yang bingung, kedelapan pria itu juga bingung, bukan dalam arti bingung karena mendengar kata 'istana', melainkan bingung karena Aira terlihat terkejut ketika mereka mengajaknya untuk pergi ke istana.
" ya, tunggu apa lagi " Aira membulatkan matanya pas, mulutnya juga menganga lebar, apa dia mimpi, bagaimana bisa dia pergi ke istana.
" sebenarnya kalian siapa " tanya Aira ingin tahu, dia memang sejak tadi memikirkannya hanya saja menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkannya, dan sekarang adalah tepat pada waktunya.
" oke-oke kami akan memberitahumu, sebenarnya kami adalah pangeran river world " ungkap Chan, mengapa hanya Chan yang selalu berbicara, karena para saudaranya selalu terdiam bak batu, mungkin karena mereka lebih memilih diam dan membiarkan kakak tertua yang bicara.
" benarkah " Aira memicingkan matanya curiga, dia hanya memastikan tidak di bohongi oleh ke delapan pria itu.
" tentu, apa jawabanmu ikut atau tidak " tanya Chan disertai senyum tipis yang menghanyutkan bagi siapapun, Aira pun terpesona dengan Chan, si pria bersurai silver panjang.
" apa aku tidak merepotkan " Aira berekspresi memelas, hyunjin melirik nya sinis, dia sangat tidak suka dengan ekspresi memelas seperti yang Aira lakukan sekarang.
" sangat merepotkan " sinis hyunjin, tanpa melirik Aira sedikit pun, dan dia juga tidak perduli mendapat tatapan tajam dari saudara-saudaranya.
apa dia salah mengucapkan itu, dia hanya berbicara apa yang dia rasakan.
" hyunjin diamlah kau bisa menyakiti hatinya, karena perempuan mudah rapuh " tegur Lino, si pria bersurai coklat pendek, dan lino adalah kakak tertua setelah Chan.
hyunjin hanya berwajah datar, seperti tidak perduli apapun.
Aira menunduk malu dan juga sedih, sedikit sakit hati hanya karena ucapan hyunjin yang begitu menyayat hati.
" dia benar, aku memang merepotkan, kalian pergi saja, karena aku juga akan segera pergi dari sini " ujar Aira tersenyum tulus
" selamat tinggal semuanya, semoga kita bisa bertemu kembali, jangan pedulikan aku " ujar Aira tersenyum lebar, sebelum mereka mencegah gadis itu, dia sudah berlari kencang tanpa memperdulikan para pria itu yang terkejut oleh nya.
sudah lah Aira juga tidak kenal dengan mereka, mungkin lebih baik pergi untuk mencari jalan keluar agar dia bisa pulang kerumah.
~~~~
aira masih melangkahkan kakinya di hutan, dia tidak tahu sedang berada dimana, yang hanya dia lihat hanya pepohonan yang menjulang tinggi dan juga rimbun, namun dia takjub dengan itu.
ketika Aira tidak sadar karena terlalu asik melihat-lihat indahnya hutan itu, dia terpental ketika merasakan ada sesuatu yang keras didepannya sehingga membuatnya terjatuh ke tanah.
gadis itu mengusap kening nya dan juga bokongnya yang terasa sakit.
apa itu tadi, kenapa terlalu keras.
Aira mendongakkan kepalanya dan mendapati pria jangkung berkenakan pakaian bangsawan dan jangan lupa dengan tatapan tajam, setajam pisau.
Aira ngeri melihat tatapan itu, tapi sekejap dia beralih ke arah lain, dia sudah dibuat sakit hati, dan juga malu.
mengapa pria itu kembali lagi secepat itu, atau mungkin Aira mengikuti arah jalan yang salah, sampai-sampai dia bertemu kembali dengan pria itu, tapi mengapa dia sendiri, dimana saudara-saudaranya?
banyak pertanyaan diotak Aira.
" cepat pergi, sebelum brengsek itu akan menangkap mu " ujar pria itu dingin, sangat tidak bersahabat, dan tunggu apa yang dimaksud 'brengsek' apa ada pedofil? atau semacamnya.
" brengsek? siapa? apa dia orang jahat, apa dia pembunuh, hah dia akan membunuh ku dan kau, oh AKU TIDAK MAU!" ketika Aira bertanya bertubi-tubi dan berteriak dengan lantangnya.
hyunjin menatap gadis itu semakin sinis, namun ketika Hyunjin mendengar suara semakin mendekatinya dan juga Aira, dia terkejut sendiri dan dengan sigap menarik lengan Aira yang masih terduduk di tanah, dan membawanya berlari.
ya dia lah pria itu, siapa lagi kalau hyunjin, karena hanya dia pria tampan yang memiliki sikap dingin seperti es, berbeda dengan saudara-saudara nya yang memiliki sikap bertolak belakang dengan hyunjin.
Aira membulatkan matanya, apa si brengsek kata hyunjin, ada disini?
tapi dia tetap diam, dia tau hyunjin pasti akan menghiraukan nya.
tapi seharusnya hyunjin memberitahunya, dia pasti akan berlari sendiri tidak ditarik seperti ini, apalagi kening dan bokongnya terasa sakit.
kenapa pria ini sangat lah kejam pada dirinya?
tadi saja dia sudah membuatnya sedih dengan ucapan nya, dan sekarang, sudah terjatuh ke tanah karena terbentur dada bidang nya, masih juga pria itu menariknya kasar.
ketika mereka semakin menjauhi hutan tadi dan sekarang Aira dan hyunjin kembali sampai di hutan yang berbeda dari hutan tadi.
hyunjin pun melepaskan genggaman tangannya, dan membiarkan gadis itu melihat-lihat betapa indahnya blue forest.
hutannya dipenuhi bunga berwarna biru, tidak hanya bunga, semua tanaman bahkan rumput yang diinjak oleh mereka berdua juga berwarna biru, terlihat lebih indah dibandingkan hutan sebelumnya yang Aira lihat.
nama hutan itu adalah, blue forest.
yang menjadi alasan nama dari blue forest adalah semua isi hutan berwarna biru, dari warna light sky blue, royal blue, dodger blue, dan juga terdapat warna favorit Aira disana yaitu warna biru Dongker.
Aira berbinar-binar melihat warna bunga mawar yang menurutnya begitu unik.
biru Dongker warnanya, hyunjin hanya diam dan menyilangkan tangan, melihat semua itu sudah biasa untuknya, karena dia memang sudah sering pergi di sini.
berbeda dengan Aira yang melihatnya kagum dengan bunga itu, sangat indah, kelopak mawar yang lebih mekar dibanding mawar biasa di bumi, dan juga duri mawar itu lebih panjang dan lebih tajam, Aira yang hendak memetiknya saja berhenti ketika dia tersadar duri-duri panjang nan tajam menancap di batang mawar itu.
" oh, ya kita ada dimana " tersadar ketika ada seseorang di belakangnya, Aira bertanya
" blue forest " ucap hyunjin singkat, padat, dan jelas namun, nada bicara yang tidak enak didengarkan.
Aira membentuk bibirnya o, dia tidak bosan memandangi sekitarnya.
" ayo pergi dari sini " ucap hyunjin, sebelum Aira menjawab hyunjin sudah menariknya kembali.
memangnya dia harus selalu di tarik, seperti akan kabur saja, padahal kan tidak. bagaimana mencoba kabur, tau jalan juga tidak.
••TO BE CONTINUE••