Keadaan sekolah sekarang tak seperti waktu pagi sebelumnya, setelah mendengar desas-desus bahwa orang misterius menyerang salah satu siswa disekolah mereka, sekolah mulai diawasi ketat oleh polisi.
karena tak mau kejadian terulang kembali, pihak sekolah memilih melaporkan nya pada polisi agar mampu melindungi lingkungan sekolahnya.
Materi berjalan kembali seperti semula, para murid duduk manis didalam kelas sembari memperhatikan guru yang tengah menerangkan pelajaran.
Aira pun ikut serta dalam pembelajaran, guru sendiri sudah beberapa kali menasihatinya agar beristirahat, namun Aira tetap kukuh untuk ikut belajar dikelas.
tok tok
"permisi"
suara ketukan pintu membuat pandangan satu kelas mengarah pada si pembuat suara.
berdiri seorang pemuda yang masih memakai seragam sekolah dengan rapi.
guru itu menatap pemuda dengan teliti.
"Hey, bukannya kamu murid baru" ujar guru itu
hyunjin tersenyum tipis kemudian mengangguk.
Aira melongo melihat lengkung bibir hyunjin, baru pertama kali ia melihat pemuda itu tersenyum.
"Mengapa kamu terlambat?" tanya guru
"Maaf, saya tidak mendengar bel masuk" tutur Hyunjin dengan sopan, Aira melirik nya sinis.
ada-ada saja alasan pemuda itu.
"Benarkah?"
hyunjin mengangguk
"Karena kamu murid baru, jadi duduklah dibangkumu"
hyunjin membungkuk sopan lalu berjalan menuju bangkunya.
Aira mendengus kesal, karena ada di pengganggu hidupnya. baginya berhalu dengan hyunjin boyband koreanya lebih menyenangkan daripada harus bertemu dengan hyunjin satu ini.
wajah mereka sama, namun sikap mereka berdua berbeda.
Materi hari ini selesai, tepatnya waktu bagi para murid untuk mengemasi barang-barang dan pulang.
"Aira ayo pulang" ujar lisa bersemangat, seperti biasanya.
"Aira pulang bersamaku" ujar hyunjin
Aira yang tadinya sedang memasukan buku kedalam tasnya terdiam dan menoleh kearah hyunjin.
Lisa pun kaget mendengar nya.
"Ouh begitu yah, ya sudah aku duluan ya Ra, kamu hati-hati" ujar lisa, dan tak lama ia pergi meninggalkan ruang kelas meninggalkan Aira dan hyunjin berdua didalam ruang kelas.
Aira memakai tasnya dan berjalan menghiraukan hyunjin.
hyunjin dengan gaya cool nya berjalan mengikuti Aira dari belakang.
saat melewati koridor yang masih ramai oleh murid, banyak perempuan berteriak histeris ketika Hyunjin berjalan didepan mereka.
namun hyunjin pribadi, ia bukan anak ramah yang menyapa seseorang, dia lebih cenderung pendiam dan tak memperdulikan siapapun.
Aira kesal dengan para perempuan yang berteriak memanggil nama hyunjin, ingin rasanya ia memasukan kaos kaki kedalam mulut mereka agar diam.
Baru sebentar lagi ia akan sampai menuju gerbang sekolah, sebuah tangan besar mencekalnya untuk berhenti. secara reflek Aira membalikan tubuh.
Pemuda itu lagi, tak berhentinya mengikuti dirinya.
Aira menatap tajam pemuda itu.
"Lepaskan aku hyunjin" ujar Aira
"Kau pulang denganku" ujar hyunjin datar, lalu membawa Aira menuju suatu tempat.
Saat mereka sampai ditempat, hyunjin melepaskan lengan Aira, lalu masuk kedalam mobil mewah berwarna hitam.
Kaca mobil terbuka lebar, menampakan wajah datar bak papan milik hyunjin.
"Masuk" ujarnya.
Aira melirik sinis pemuda itu "Ngga" gadis itu berjalan cepat keluar dari gerbang.
hyunjin tak mengubah ekspresi wajahnya, ia melajukan mobilnya untuk keluar dari sekolah dan mengejar gadis yang tak mendengar ucapannya.
Aira berlari sekencang-kencangnya untuk menuju halte didekat sana.
gadis itu tersenyum tipis ketika halte sudah ada dimatanya, dia memperlambat langkah kakinya dan berjalan santai.
Sebuah mobil mewah, berada didepan nya.
Aira terkejut karena jika saja dia berlari tadi pasti akan tertabrak mobil itu.
Kaca mobil terbuka lebar.
"Cepat masuk, atau aku akan membiarkan monster tadi membunuhmu" Aira terdiam, ia masih takut sebenarnya, namun ia juga tak mau bersama hyunjin.
dengan hela nafas Aira menyetujuinya dan mau masuk kedalam mobil.