Chereads / FAIRYLAND {straykids} / Chapter 8 - jika kau terluka, kau akan merepotkan ku!!

Chapter 8 - jika kau terluka, kau akan merepotkan ku!!

guru laki-laki itu masih dengan berbicara pasal murid yang notabe nya adalah murid baru yang menempati kelas Aira tersebut.

" ayo nak perkenalkan dirimu " suruh pak grishyam pada murid baru itu

" namaku hyunjin, senang bertemu dengan kalian " ucapnya dengan sedikit nada dingin, tapi itu tidak membuat para gadis dikelasnya itu pantang menyerah untuk segera berdekatan dengan dirinya.

berbeda dengan Aira yang hanya melirik sinis dirinya.

hyunjin pun dapat melihat, jika Aira sedang meliriknya.

" kamu bisa duduk bersebelahan dengan Aira "

ketika mendengar tuturan guru pria itu, Aira menggelengkan kepalanya dan berdiri lantang.

" pak ada Lisa disebelah saya, kenapa dia harus duduk bersebelahan dengan saya bukannya bangku yang lain masih kosong " ujar Aira cemberut.

" Lisa kamu bisa pindah disamping leo " tutur guru pria itu, Aira yang merasa diacuhkan kembali duduk di bangkunya dengan kecewa.

" hyunjin, kamu silahkan duduk disana " ujar pak grishyam sembari menunjuk ke arah Aira.

hyunjin hanya mengangguk sebagai jawaban kemudian ia langsung berjalan menuju bangku sekolah nya.

Aira memainkan bolpoin nya dimeja, perasaannya benar-benar campur aduk, dari masih memikirkan tentang kembalinya dirinya ke bumi, dan lagi dengan satu ini. ' hyunjin ' kenapa dia bisa ke dunia nya, bukankah hyunjin seorang fairy, mengapa bisa sampai ke sini.

Aira mengetahuinya karena melihat secara langsung saat hyunjin tidak sengaja mengeluarkan sayap bening dipunggung nya.

sungguh itu sangat memukau, batin Aira.

.

.

pak grishyam sedang menjelaskan beberapa materi yang harus dipelajari saat ini.

Aira memperhatikan dengan seksama apa yang baru disampaikan oleh guru pria itu.

tidak berbeda dengan hyunjin, dia juga memperhatikan pak grishyam dengan teliti, namun pria satu ini selalu mencuri pandang Aira yang berada pada sampingnya.

terdengar bunyi bel yang menandakan istirahat untuk jam pagi ini.

Aira beranjak dari bangku untuk pergi menuju tempat untuk mengisi perut kosongnya.

namun sebuah tangan besar mencekalnya untuk pergi.

Aira menghembuskan nafas dan menoleh si pria yang sedang menatapnya penuh intimidasi.

" mau kemana " tanya pria itu

" tidak ada hal nya dengan mu " jawab Aira sinis

" tentu saja ada, jika kau terluka, kau akan merepotkan ku " ujar hyunjin, Aira menaikan satu alisnya dan menatap pria itu aneh.

" terluka? hey kita ada disekolah apa kau bercanda kau kira ini duniamu yang penuh dengan penjahat keji, oh tidak ini bumi tidak ada yang jahat disini jadi berpikirlah terbuka " ujar Aira dengan menekankan kata bumi, hyunjin hanya terdiam sejenak dan melirik ruang yang ia tempati saat ini.

" aku merasakan hawa yang tidak enak, ayo pergi darisini " ucap hyunjin sembari menyeret lengan Aira.

namun diwaktu hyunjin ingin melangkah, Aira menghempaskan lengan hyunjin kasar.

" sudah cukup, aku tidak percaya lagi dengan omong kosong mu itu, jika ingin pergi dari sini pergi saja tidak usah mengada-ada " bentak Aira dengan raut kesal diwajahnya.

hyunjin hanya terdiam melihat gadis didepannya membentak dirinya.

untung saja dikelas mereka tidak ada seorang pun, mereka sudah pergi dahulu ke kantin.

Lisa juga pergi mendahului Aira, karena Aira yang memintanya.

" baiklah aku akan pergi dulu " ujar hyunjin dengan dingin, kemudian membalikan tubuhnya dan melangkah menjauhi gadis yang terdiam dibuatnya.

" maaf, aku salah aku telah membentaknya " monolognya, jika saja tadi dia tidak membentaknya pasti hyunjin tidak akan marah padanya.

ah masa bodoh dengan hyunjin marah atau tidak, tapi... ahh Aira bingung sekarang.

ketika Aira baru melangkahkan kaki untuk keluar dari dalam kelas, pintu tertutup dengan cepat tanpa ada seseorang yang menutupnya, Aira terkejut bukan main ketika pintu itu tidak bisa dibuka, bahkan dia sudah berteriak dengan kerasnya sampai terdengar suara keributan dari luar sana.

Aira meminta tolong dari dalam kelasnya namun seperti tidak ada orang yang dapat mendengar nya padahal Aira tahu jelas jika banyak murid yang riuh karena dirinya.

" hai gadis kecil " tiba-tiba terdengar suara serak-serak,dan juga menyeramkan dibelakang sana.

Aira reflek membalikan tubuhnya mencari keberadaan suara itu.

matanya melotot ketika seseorang jangkung berjubah hitam legam dan tudung nya yang menutupi daerah kepala.

Aira kembali memandanginya dari atas sampai bawah, dari tubuh orang itu mengeluarkan cahaya berwarna hitam, dan aura yang begitu mencekam.

tubuh Aira gemetar ketika orang itu mulai melangkah maju mendekatinya.

" si-apa kau " ucap Aira ketakutan, dia meremas rok sekolahnya dan menggigit bawah bibirnya.

" siapa aku? hmm kau tidak kenal ya rupanya " ujar orang itu, kemudian dengan secepat kilat dia sudah berhadapan dengan Aira, tangan besarnya mencekik leher gadis itu sampai tubuhnya terangkat ke atas.

Aira kesusahan mengambil nafas karena lehernya yang digenggam kuat oleh orang misterius itu.

" sebenarnya apa yang kau inginkan " ucap Aira dengan susah payah.

" aku hanya menginginkan kau mati " ujar orang itu dan memperkuat tangannya.

Aira sepertinya sudah pasrah dengan ini, dia sudah tidak bisa bernafas lagi.

mungkin ini sudah jalan takdirnya, berakhir oleh orang misterius yang ada dihadapannya itu.

ketika Aira akan menutup matanya suara kaca pecah terdengar tidak jauh dengan posisinya.

memang benar jika itu adalah kaca jendela kelasnya.

siapa yang memecahkannya??..

seseorang datang dari kaca jendela yang pecah tadi, dengan gesit dia berlari dan memukul perut orang misterius itu dengan keras dan menabrak tembok sampai menghasilkan retakan parah di tembok.

Aira menghirup nafas dengan rakus karena dia tidak bisa bernafas dari tadi.

Aira kembali tersadar, dia melihat seseorang sedang bertarung dengan hebatnya, orang itu memakai pakaian sekolah dan orang berjubah hitam tadi.

Aira melongo tak percaya ketika kedua orang misterius itu tiba-tiba menghilang dari hadapannya.

" dimana mereka " tanya Aira kebingungan

disaat itulah pintu kembali terbuka dengan para petugas PMR yang berlari mendekati Aira.

" kau tidak apa-apa " tanya salah satu petugas PMR

" ah leher ku sedikit sakit " ujar Aira mengusap pelan lehernya.

" itu leher mu terluka, mari kita ke UKS " ucap petugas itu, Aira mengangguk, para petugas PMR segera membantu Aira untuk bangun.

para murid bergerombol menatap Aira dari tatapan kasihan, tatapan sinis entah karena apa, dan banyak lagi.

apa tadi sangat membuat kegaduhan.

dipikiran Aira, kemana si kedua orang tadi?

kenapa mereka berdua menghilang dengan sangat cepat?

apakah mereka makhluk halus?

ah banyak sekali pertanyaan yang muncul diotak gadis satu ini.

••TO BE CONTINUE••

🌿🌿🌿