malam ini keluarga Wijaya sedang melangsungkan makan malam dimansion mereka, perlu kalian ketahui bahwa keluarga Wijaya memiliki perusahaan yang cukup besar dan berkembang.
semua tampak saling bungkam karna peraturan dikeluarga ini memang tidak memperbolehkan keturunan mereka untuk berbicara saat makan.
hingga makan malam selesai barulah Jerremy sikepala keluarga membuka suara....
"Aurel" panggil Jerremy yang terkesan datar.
sedangkan yang dipanggil hanya menoleh dan menaikan sebelah alisnya.
"ikut keruangan papa" titah Jerremy sebelum ia berlalu keruangannya.
"kamu kenapa lagi Rel?" tanya Shinta Wijaya atau lebih tepatnya istri dari Jerremy.
"biasa ma, berantem" jawab Aurel seadanya.
Aurel tidak mungkin jujur pada Shinta jika ia mengetahui bahwa Jerremy memiliki istri selain Shinta.
lagi pula tadi ia memang berkelahi bukan? jadi ia tidak bohong, ya walaupun ada sedikit yang ditutupi.
"sama siapa lagi kali ini?" tanya Shinta, sedangkan Aurel melirik kearah Aron Wijaya yaitu kakak dari Aurel.
saat ini Aron sedang menempuh pendidikannya di perguruan tinggi diAmerika, dia hanya sesekali saja pulang kesini.
jika kalian bertanya dari mana Aron tau bahwa Jerremy mempunyai istri siri? jawabannya adalah dia sering mendapat kabar dari teman-temannya yang kebetulan melihat Jerremy bersama dengan istri sirinya itu.
Aurel juga mempunyai seorang adik, ia bernama Reihan Wijaya. Reihan menempuh pendidikan disekolah internasional yang ada disana lebih tepatnya kelas 3 SMP.
~oke sekian, kembali ke topik!
"sama anak setan ma" jawab Aurel dengan cengirannya.
"huss! kalo ngomong" tegur Shinta.
'emang dia anak setan ma' batin Aron dan Aurel berbarangan.
//RUANGAN JERREMY//
"kenapa pa?" tanya Aurel datar sembari menutup pintu ruangan itu.
"kamu kenapa cari gara-gara?" tanya Jerremy.
"papa kenapa baru pulang setelah 2 minggu ngilang?" Aurel mengeluarkan isi hatinya.
"papa kerja Aurel!" bentak Jerremy.
"you lie me!" balas Aurel tak kalah keras.
"i know what you doing!" lanjut Aurel berapi-api.
"you wrong if you feel i belive you!" sambung Aurel kemudian berjalan meninggalkan Jerremy.
namun sebelum ia keluar dari ruangan itu Aurel berujar....
"bunuh perasaan papa kebitch itu sebelum aku yang bunuh bitch itu" desis Aurel kemudian menutup pintu itu dengan keras.
brakk!!
dentuman yang dihasilkan Aurel itu membuat seluruh penghuni mansion terlonjak kaget terlebih lagi Jerremy yang berada didalam ruangan itu sendiri.
"anak itu selalu dikit dalam berbicara tapi banyak bertindak" guman Jerremy.
//KAMAR AUREL//
ting!
ting!
ting!
ting!
"berisik banget sih!" kesal Aurel seraya mengambil ponselnya yang ada dinakas.
COCANSππ
FikraGans_
Club kuy!
GaniDmrka_
astagfiruloh naqku, ingat dosamu!
GaniDmrka_
skoyy sini, gue udah di AM Club!
AureliaMffsya_
sok suci padahal udah
ngendep disana sitai!
ArkaMrlio_
gausah ngeClub!
RakaFndlion_
ehh si boss, maap ya boss
kali ini kita ga bisa nurut dulu ya :)
ArkaMrlio_
gausah aneh-aneh kalian!
ntar mabok gue juga yang susah!
AureliaMffsya_
gue udah dijalan ini
masa gajadi sih :(
ArkaMrlio_
Aurell! awas lo ya, ga nurut
omongan gue ya sekarang!
AureliaMffsya_
maapboss kali ini aja
ArkaMrlio_
ydh sna!
//MOBIL AUREL//
"mampus si Arka ngambek lagi" gerutu Aurel.
saat Aurel ingin memutar mobilnya kearah rumah Arka, tiba tiba ponselnya bergetar menandakan adanya telfon masuk.
"kenapa bang?"
"papa pergi lagi malam ini Rel"
"abang nyusul?"
"abang ga bisa ikutin papa, besok abang mau berangkat ke Amerika. kamu yang susulin bisa ga?"
"emang papa kemana?"
"dia bilang kemama mau ke paris tapi sebenernya dia ga kesana, dia mau ke London sama keluarga sirinya itu"
"brengsek! aku susulin dia sekarang"
tuttt tutt tutt
sambungan terputus tanpa banyak berfikir Aurel langsung melajukan mobilnya kerumah Arka.
* * * * *
ting! tung! ting! tung!
"iya bentar!" teriak seorang wanita dari dalam.
"eh sayang, ada apa kok malem-malem kesini?" tanya wanita itu setelah membuka pintu.
"Arka-nya ada bun?" tanya Aurel.
"Arka ada dikamarnya, ayo masuk sayang" ajak bunda Arka yang bernama Lea Maurelio.
"mau bunda yang panggilin atau kamu aja yang keatas?" tanya Lea lembut.
"kayaknya Aurel aja deh bun yang keatas, bunda lagi ada sibuk kayaknya" jawab Aurel dengan senyumnya.
"kamu tau aja" balas Lea.
"yaudah kamu ke atas gih, nanti Arka-nya keburu tidur" sambung Lea.
"iyaa bundaa"
kemudian Aurel berlari menaiki tangga dengan gesit dan langsung mengetuk pintu kamar Arka dengan bar-bar.
tok! tok! tok!
"Arkaa!!!"
tok! tok! tok!
"Arka bukain ih!!!"
tok! tok! tok!
"Arkaa!!!"
"iyaa bentar bawelll!" jawab Arka dari dalam.
"kenapa?!" ketus Arka saat sudah berhadapan dengan Aurel.
"temenin gue" lirih Aurel dan langsung memeluk tubuh Arka dengan erat sembari menangis.
"lo kenapa?" tanya Arka seraya mengelus surai hitam Aurel.
Aurel menggeleng pelan sembari menangis didada bidang milik Arka, Arka sendiri yang tak tau apa-apa bingung bukan main karna Aurel menangis tapi ia membiarkannya.
setelah dirasa Aurel cukup tenang, Arka menanyakan apa hal yang membuat Aurel menangis...
"lo kenapa?" tanya Arka, sementara Aurel belum ingin melepaskan pelukanya.
"temenin gue ya?" pinta Aurel memohon sembari mendongakkan kepalanya menghadap Arka karna tinggi Aurel hanya sebatas dagu Arka.
"jawab dulu lo kenapa nangis?" tanya Arka paksa.
"ayo, makanya temenin gue" ajak Aurel sembari menarik-narik lengan Arka.
"kemana?" tanya Arka bingung.
"ayoo, ish Arka mah gitu!" rajuk Aurel saat Arka tak mau bergerak sedikitpun dari tegaknya.
"kemana sih?" tanya Arka yang mulai jengah.
"London!" ketus Aurel.
"hah?!" kaget Arka.
"malem ini?" tanya Arka shock.
"iya Arka kalo besok ngapain gue kesini malem-malem gini!" kesal Aurel.
"ga! besok aja" putus Arka dan melenggang menuju kasur King Size miliknya.
"Arka sekarang!" teriak Aurel seraya berjalan kearah Arka dan menarik-narik lengan laki-laki itu.
"dari pada lo berisik mending sini tidur besok baru kita berangkat" ujar Arka sambil menarik Aurel kedalam pelukannya yang sudah berbaring diatas kasur.
"ish Arka mah jahat!" kesal Aurel yang kemudian membelakangi Arka.
"Rel?" panggil Arka.
"Rel?" panggil Arka lagi namun tetap tak ada jawaban.
"Aurel?" panggil Arka lagi sembari menarik bahu Aurel agar terlentang.
"apa?!" ketus Aurel.
"ngambek?" tanya Arka.
"menurut lo?!!" bentak Aurel judes.
"etdah simbaknya judes amat" kekeh Arka.
"sini-sini peyuk" goda Arka sembari menarik Aurel kedalam pelukannya.
"Ka" panggil Aurel saat sudag berada dipelukan Arka.
"kenapa?" tanya Arka.
"lo ga akan tinggalin gue kan?" tanya Aurel.
"lo ngomong apa sih?" tanya Arka kaget karna sejujurnya ia menyembunyikan sesuatu dari orang-orang sekitarnya.
dan hal yang ia sembunyikan itu bisa saja merenggut nyawanya tiba-tiba, Arka kaget bukan main saat Aurel menannyakan hal itu 'apa Aurel udah tau ya?' kira-kira itulah perkataan yang terngiang dikepala Arka.
"jawab!" tegas Aurel.
"iya-iyaa" 'mungkin' jawab Arka yang dilanjutkan didalam hatinya.
"tidur gih" titah Arka kemudian tak lama nafas Aurel mulai teratur dan tenang.
lama Arka tidak bisa tidur karna Aurel yang terus bergerak gelisah dalam tidurnya tapi saat Arka akan melepaskan dekapannya gelisah yang dirasakan Aurel makin menjadi-jadi.
sampai akhirnya Arka menambah erat dekapan tersebut dan perlahan Aurel kembalu tenang, dan ada satu kalimat yang membuat Arka terkejut...
"Arka, i love you" lirih Aurel yang tetap memejamkan matanya.
Arka terkejut bukan main, sesaat kemudian Arka tersenyum dan mengelus surai hitam milik Aurel...
"i love you too" jawab Arka kemudin mengecup singkat pucuk kepala Aurel, setelah itu Arka menyusul Aurel kedalam mimpinya.
thanks buat yang udah baca
see you ππ