Chereads / story that won't end / Chapter 29 - Neverendingstory part 29

Chapter 29 - Neverendingstory part 29

sedangkan itu ketika ega tengah diperiksa oleh dokter hyunjae dilain tempat tepatnya di keberadaan rumah aghatta kini perempuan itu tengah mengganti seragamnya dengan seragam yang bersih untung saja Lena tidak ada dirumah mengingat ini sudah jam 07.35 KST yang berarti tantenya sudah pergi bekerja.lena bekerja disalah satu perusahan yang berada diseoul dia menduduki jabatan sebagai sekretaris keuangan disana.

aghatta pun langsung turun kebawah menemui pria itu yang sedang duduk anteng disofa ruang tamu sendirian sembari memainkan ponselnya dan kenapa pria itu tak pergi kabur meninggalkannya kan bisa saja pria itu pergi dan terlepas darinya yang memintannya untuk tanggung jawab tapi anehnya pria itu tak melakukannya membuat aghatta tersenyum tipis dan berpikir bahwa pria ini sebenarnya adalah pria yang baik dan bertanggung jawab hanya saja ah sudahlah daripada memikirkannya lebih baik aghatta cepat menghampiri pria itu dan langsung berangkat kesekolahannya.

"kuy"ujar aghatta pada Irgi dan suara dari aghatta mampu mengalihkan atensi pria itu yang tadinya memandang ke layar kaca ponselnya sekarang menghadap ke perempuan yang sekarang berada di hadapannya.

"oh udah"sahut irgi dingin dan langsung pergi begitu saja dari hadapannya menuju kemotor besar milik irgi tentu saja dan irgi pun tanpa sengaja melihat motor matic yang terparkir rapih disamping motor miliknya membuat irgi sempat bertanya tanya,mengapa perempuan ini tak memakai kendaraan saja toh motor itu nganggur tak dipakai.

seolah mengerti dengan pertanyaan dihatinya tiba tiba saja perempuan dibelakangnya berucap membuat irgi sempat terkejut dan mendengus kecil.

"gue nggak dibiolehin tante gue bawa motor, makanya tiap hari gue harus naik bus ke sekolah"ujar aghatta dingin sembari berjalan menghampiri pria yang berjalan lebih dulu dihadapannya.

"gue nggak nanya tuh"sahut irgi ketus sembari mendengus kasar

"emang lo nggak nanya tapi-

belum sempat aghatta melanjutkan kalimatnya tiba tiba saja irgi sudah menyelanya membuat aghatta kesal tapi ia tahan jangan sampai ia beradu mulut lagi dengan pria ini bisa bisa ia stress karena selalu meladeni ocehannya.

dengan langkah kesal aghatta pun pergi menghampiri irgi yang sudah duduk di jok motor miliknya dan aghatta pun langsung naik dan duduk dijok penumpang.

"yaudah jalan"ujar aghatta memperingati supaya pria ini menyalakan mesin motornya dan melaju dijalanan

"oke"sahutnya singkat.irgi pun langsung menyalakan medin motornya dan melesat pergi dari pekarangan rumah milik aghatta dengan kecepatan sedang atau normal karena ia tak mungkin melaju dengan kecepatan diatas rata rata ketika membawa seseorang bersamanya apalagi ini perempuan sebab ia selalu mengingat freya ketika membawa seseorang dimotornya karena perempuan itu tak suka jika ia dibawa ngebut ketika sedang menaiki kendaraan apapun.

karena ia merasa bahwa perempuan itu tak berpegangan padanya akhirnya ia pun terpaksa menyuruh perempuan itu untuk berpegangan pada pundaknya supaya tak jatuh.

"pegangan"titah irgi namun ia bisa melihat dari balik spionnya bahwa perempuan itu tengah mendelik kearahnya.

"pegangan dipundak gue maksudnya"ujarnya lagi dan aghatta pun langsung menurutinya ia pun berpegangan pada pundak laki laki itu.

"bagus"ujar irgi yang membuat aghatta mendengus kecil.

ditengah perjalanan tiba tiba saja suara dari irgi mampu mengalihkan atensi aghatta yang tadinya ia melihat kearah jalanan jadi melihat kearah pria itu.

"nama lu siapa?"ujar irgi dibalik helmet full facenya serta jalanan yang penuh dengan kendaraan lain membuat suara pria itu tak bisa terdengar jelas oleh aghatta membuat aghatta dengan refleks menyondongkan badannya kedepan supaya suara pria itu bisa terdengar jelas oleh aghatta namun aksi yang dilakukan aghatta membuat irgi merasa canggung.

"hah?lu ngomong apa barusan?"tanya aghatta sembari menyondongkan tubuhnya sedikit kedepan sebab ia tak mendengar suara irgi saat pria itu bicara.

"nama lo siapa,bar bar?"ulangnya lagi namun kalimat terakhir yang irgi lontarkan membuat aghatta mendengus kasar dan mendorong bahu pria itu hingga irgi pun hanya menampilkan senyum tipisnya dibalik helmet yang ia kenakan tentu saja aghatta tak bisa melihat senyuman itu walaupun lewat kaca spion motor.

"dibilangin gue tuh nggak bar bar masih aja ngeyel sialan"misuh aghatta pada irgi sembari mendorong kecil bahu pria didepannya yang tengah mengendarai motor besarnya dan irgi pun hanya tersenyum tipis.

"yaudah iya,nama lu siapa?sekolah nya mana?masa iya gue ngater lu sekolah tapi kagak tahu nama lu sama tempat sekolahan lu kan kagak lucu bego"ujar irgi lagi dan kalimat itupun mendapat balasan berupa dengusan dari aghatta

"huh,nama gue aghatta carolate gue sekolah di serim high school"sahut aghatta ketus karena ia masih kesal dengan pria dihadapannya karena sudah mengatai dirinya bar bar.

dan jawaban dari aghatta mampu membuat dahi irgi berkerut dalam sebab nama sekolah yang gadis itu sebutkan adalah sekolah yang sama dengannya tapi anehnya ia tak pernah melihat gadis ini dilingkungan sekolah tersebut dan ia pun baru menyadari bahwa seragam yang gadis itu kenakan adalah seragam yang sama dengannya,hanya saja ah sudahlah daripada harus menanyakannya pada gadis ini toh dia pun pasti akan menjawabnya dengan singkat yang pasti akan membuatnya kesal.

dengan perasaan bingungnya irgi pun kembali fokus untuk mengendarai motornya melaju dijalanan supaya cepat sampai disekolahan tapi sebenarnya dia sangat malas untuk berangkat ke sekolah dan rasanya ingin sekali pergi kepemakaman freya namun sialnya ia malah bertemu perempuan bar bar ini dijalanan dan berakhir dengan dia yang harus mengantar perempuan itu kesekolahannya yang ternyata adalah sekolahan yang sama dengannya.

sedangkan itu diwaktu yang sama namun dilain tempat seorang pria masih anteng seperti tak ada niat untuk pergi dari tempat itu karena nyatanya dia masih duduk dipinggir gundukan tanah merah denan nisan yang bertuliskan nama 'FREYA LEE' sebab entah kenapa dia merasa benar benar merindukan gadis itu yang selalu ada disaat dia butuh teman curhat jauh sebelum ia mengenal ega dan menjadikannya sebagai kekasih hatinya untuk yang pertama dan terakhir kalinya.

tapi nyatanya pilihannya mampu membuat semuanya hancur bahkan persahabatan yang sudah lama terjalin harus sirna begitu saja karena semuaya lebih mementingkan perasaan ketimbang persahabatan.

dan ia pun baru sadar bahwa pilihannya mampu membuat satu orang menangis karena merasakan sakit dihatinya dan itu adalah gadis ceria nan baik hati bernama freya.

hingga saat itu saat fikri mulai mengetahui semuanya ia benar benar sangat menyesal dan merasa bersalah atas semuanya tapi ia pun tak bisa memaksakan hatinya bahwa hatinya sudah lebih dulu berlabuh kepada seorang wanita cantik yang pendiam dan polos hingga ia pun tak tega jika suatu saat wanita itu bertemu dengan orang yang salah dan berakhir dengan ega yang ditipu oleh orang itu.