selepas kepergian anggara dari rumah besar bak istana milik keluarga jung tersebut kini tinggal lena dan ega serta beberapa asisten rumah tangganya yang berada dirumah itu.setelah berbincang dengan anggara tadi perasaan lena semakin campur aduk tak karuan setiap kali mengingat kata kata yang anak itu lontarkan untuknya mengenai ega.
dengan segera mungkin lena pun mengusap jejak air mata yang membasahi kedua pipinya dan beranjak dari sana dengan langkah gontai lena pergi meninggalkan ruang tamu dan beralih kedapur untuk memasak sesuatu supaya bisa dimakan nanti siang bersama dan tentunya lena harus membuat bubur untuk anak bungsunya sebab anak itu ketika sakit tak suka dengan makanan yang kasar seperti nasi dia akan memilih bubur buatannya yang katanya enak dan menghangatkan masakan yang dibawa oleh anggara tadi.
namun tanpa lena ketahui ternyata ega tak beristirahat seperti apa yang ia katakan pada anak itu malah saat ini dia tengah terduduk dikasurnya dan memikirkan sesuatu seperti mengingat benda benda terdahulunya misalnya buku diary miliknya atau semacamnya mengingat dirinya juga sering kali menulis tentang kesehariannya pasti dia juga memilik buku diary seperti saat ini dulu.
"apa aku punya sesuatu yang bisa aku ingat ingat dimasa lalu?seperti foto dan buku diary misalnya"ujarnya pada dirinya sendiri sembari terduduk dipinggir kasurnya.oh walaupun wajah itu pucat pasi tak bisa dipungkiri bahwa ega tetap terlihat cantik karena sepertinya ia akan terlihat cantik bagaimana pun kondisinya.apalagi ketika dia tertidur.
"ah kenapa aku nggak bisa ingat apa apa,ish nyebelin banget sih"ujarnya lagi tapi kali ini dia beranjak dari kasurnya dan beralih untuk mencari sesuatu disekitar kamarnya ia terus mencari cari sesuatu yang bisa ia ingat waktu dimasa lalunya.
"ah kayanya aku pernah punya buku diary sebelum buku diary ku yang ini deh"ujarnya lagi sembari memegang buku diary nya yang tergeletak diatas meja belajarnya dengan sampul berwarna sky blue dan dengan gambar karakter animasi jepang sebab ia sangat menyukai film animasi seperti itu.
"ah dimana ya?apa mungkin buku diary ku yang dulu disimpan mamah ya?ah kalopun aku ngomong sama mamah pasti dia bakal bilang gini 'buat apa?' terus kalo aku bilang 'buat baca baca aja' terus pasti mamah bilang gini 'mamah nggak lihat' nggak boleh bilang mamah"ujarnya lagi
suara dentuman yang tercipta oleh ega yang tengah mencari sesuatu yang menurutnya penting dapat terdengar oleh indera pendengaran ibundanya yang masih berada didapur dan itu membuat lena mengeryitkan dahinya bingung,bukannya tadi putrinya sudah tertidur tapi kenapa ada suara suara ini,pikirnya.
dan lena pun hanya membiarkannya toh anak itu tak akan melakukan hal hal yang aneh,pikirnya
lena pun melanjutkan kegiatan memasaknya dan ega masih sibuk dikamarnya mulai dari laci meja,lemari,tas dan dibawah kasur ia sudah mencarinya namun tinggal satu laci lagi yang belum ia buka sebab laci itu terkunci dan ia pun tak tahu dimana kunci itu berada dan ia yakin pasti ada sesuatu didalam sana yang tak boleh ia buka tapi kslopun iya kenapa ibunya atau siapa pun itu menyimpannya disitu bukan ditempat yang sulit ia temukan.
hingga akhirnya ega pun hanya menghela napas pasrah mungkin laci itu dibiarkan terkunci karena memang tak ada apa apa.
capek karena mencari benda yang ia cari tak kunjung ia temukan akhirnya ega pun memutuskan untuk bebaring dikasur queen sizenya dan melihat ke langit langit kamarnya.
rasanya ia merindukan seseorang tapi ega bingung siapa orang yang tengah ia rindukan hingga beberapa detik berlalu ega teringat bahwa ia pernah meletakan secarik kertas lusuh kedalam kotak yang selama ini ia simpan di bawah lemari bajunya.
dan dengan sigap ega pun langsung beranjak dari kasurnya lagi dan menghampiri lemari bajunya serta membukanya.
betapa senangnya ia melihat kotak itu masih berada ditempatnya deng cepat ega mengambilnya dan membawanya keatas kasurnya dan ega pun langsung terduduk di kasurnya dengan memangku kotak itu.
"wahhhh!!"ujar ega antusias karena masih tak menyangka bahwa kotak yang sedang ia pangku masih ada dan itu nyata.
ega yang masih sangat antusias itu pun langsung membuka kotak itu hingga ega pun dengan reflek membekap mulutnya sendiri tak percaya dengan apa yang barusan ia lihat yang berada didalam kotak itu terdapat sebuah buku,foto berukuran kecil dan secarik kertas yang lusuh ternyata ia menyimpannya disana.
dan kenapa mereka semua tak terpikirkan akan hal itu mungkin karena mereka bertiga aidan,lena dan rafi tak tahu menahu soal kotak itu dan tak pernah ada rasa curiga atau semacamnya dan ponsel milik ega yang lama sudah hancur karena kecelakaan itu dan tentu saja ponselnya dibuang beserta sd card dan number card yang ada didalamnya.
ega pun mulai mengambil isinya satu persatu betapa terkejutnya ia ketika melihat orang orang yang berada didalam foto itu hingga atensinya hanya terfokus pada satu titik.
dan ia pun berpikir siapa perempuan yang tengah bersamanya dia berdiri disampingnya sembari tersenyum cerah,senyuman yang sangat indah dan senyuman yang dapat membuat hari hari tenang ketika melihat dan sorot mata yang menengakan membuat ega sempat terhipnotis oleh tatapan itu seolah menyuruhnya untuk mengingat kisah didalamnya walaupun hanya melihat dalam bentuk gambar dengan reflek ega langsung menggelengkan kepalanya kuat kuat agar ia tak mengalami hal serupa seperti dirumah sakit tadi pagi.
"dia siapa?kenapa aku kaya nggak asing sama perempuan ini"ujar ega sembari terus mengamati wajah perempuan setiap incinya yang ada dalam foto tersebut berharap ia dapat mengingat sesuatu.
"dan kenapa mereka berdua bisa ada difoto ini,sebenarnya siapa mereka?apa...apa mereka pernah ada dikehidupanku tapi.....tapi kapan?"lanjutnya lagi hingga tanpa sadar cairan bening itu lolos begitu saja jatuh dan membasahi salah satu wajah difoto itu dan air mata itu pun jatuh mengenai wajah tampan fikri yang tengah tersenyum ega masih bisa mengingat wajah kedua pria yang bersamanya tapi sungguh ia tak bisa mengingat wajah perempuan itu dan dimana dia sekarang,mengingat ega telah bertemu dengan keduanya disekolahan kemarin tapi kenapa saat ia bersama fikri kemarin pria itu seperti tak mengingatnya bahkan dia bersikap dingin padanya berbeda dengan irgi yang seolah olah telah kenal dengan dirinya.
tak mau terlalu memikirkan akan hal itu ega pun langsung menggeleng samar dan kembali meletakan kembali foto yang tak terlalu besar kedalam kotak seperti semula dan menutupnya serta menaruhnya diatas nakas samping tempat tidurnya dan memutuskan untuk pergi tidur sebentar sebab tiba tiba saja rasa kantuk itu menyerangnya membuat ega mau tak mau harus tidur mungkin efek dari kondisi tubuhnya yang tak stabil mengingat ia sempat drop tadi.
tanpa pikir panjang ega pun langsung merebahkan tubuhnya di kasur quee size miliknya dan menutup matanya hingga kini ega pun telah berada dialam bawah sadarnya alias mimpi.
betapa bodohnya engkau ega meletakan kotak itu diatas nakas samping tempat tidurmu,apa yang terjadi jika keluarga mu tahu ketika melihat isi didalamnya bisa bisa kau akan gila sendirian karena harus mencari kotak itu lagi.oke,mari tidak menghujat putri bungsu Jung tersebut mungkin dia terlalu lelah sehingga ia tak sadar ketika meletakan kotak itu diatas nakas samping tempat tidurnya.