sepertinya mulai dari sekarang bertengkar dengan irgi adalah sebuah rutinitas yang tak bisa aghatta tinggalkan,sebab laki laki itu selalu saja berhasil memancing emosinya dan berujunglah dengan keduanya yang beradu argumen saling menyalahkan lawan bicaranya dan ingin menang sendiri.
seperti yang tengah mereka lakukan sekarang,bahkan sejak tadi keduanya hanya beradu argumen tanpa melakukan aktivitas lainnya,padahal mereka disini karena mereka tengah dihukum oleh pak chanjun untuk membersihkan lapangan sekolah supaya bersih dari sampah-sampah yang berserakan dimana-mana dan dedaunan kering yang jatuh ketanah dan sudah tercampur dengan sampah yang lain.
membuat lapangan tersebut nampak begitu kotor dan berantakan benar-benar tak sedap untuk dipandang dan kenapa lapangan itu belum dibersihkan?sebab tukang kebun yang selalu menyapu halaman sekolah dan lapangan tersebut tengah cuti untuk pergi menjenguk ibunya yang tengah sakit dan berada di daerah busan,itu sebabnya kenapa lapangan itu tampak tak begitu terawat alias kotor.
"Ck males banget gue disuruh beginian"decak aghatta sembari mengambil sapu lidi yang sudah disediakan disana dengan setengah hati membuat netra segelap gagak itu menolehkan kearah perempuan dibelakangannya yang sejak tadi tak melakukan apapun melainkan hanya mendumal tak jelas sehingga pria itu hanya dapat menggelekan kepalanya dengan samar.
"lo kalo cuma ngomong nggak jelas kaya gitu,nih lapangan kagak bakalan bersih dari sampah malah jadi bikin banyak karena virus yang keluar dari mulut lo"sahut irgi yang sebenarnya hanya untuk menyindirnya tak mengatakan yang sesungguhnya hanya saja aghatta yang terlalu mudah terpancing emosinya mendadak kesal dengan apa yang diucapkan oleh pria yang kini berada dihadapannya.
"ngomong apa lo barusan?kok lo ngeselin banget sih jadi cowok!seumur hidup gue cuma lo cowok yang paling nyebelin yang pernah gue temuin,anjir emang"ujar aghatta kesal sembari berjalan menghampiri pria itu dengan langkah pelan seperti orang yang tengah mengedap-endap agar langkah kakinya tak dapat didengar oleh indera pendengaran milik pria bersurai hitam legam dengan poni tipis yang dia taruh didepan dan aghatta pun mengatakan ini didalam hatinya (sekali kali dia kayanya harus dikasih pelajaran biar mampus) dan aksi yang dilakukan oleh aghatta membuat pria itu meringis kesakitan.
BUGGGH!!!
"AHK anjir sakit!"ujar irgi dengan pekikan yang tertahan sebab ia baru saja merasakan bahwa punggungnya dipukul dari belakang oleh seseorang membuatnya meringis sakit sebab pukulan itu tak main main ia bisa merasakan pukulan orang itu dengan sangat kencang.
hingga irgi dengan secepat kilat membalikan tubuhnya dan melihat sosok perempuan yang tengah menahan tawanya karena melihat dirinya yang tengah merasakan sakit disekujur punggungnya.
"sukurin emang enak hah?makanya nggak usah ngeselin jadi cowo,kena gebuk juga kan lo!"ujar aghatta sembari melepaskan pegangannya pada sapu lidi sambil berkacak pinggang menghadap kearah pria yang kini juga tengah menatapnya dengan tatapan tajam milik obsidian segelap gagak yang dapat membuat siapapun terintimidasi dan mematung ditempatnya.sama seperti apa yang tengah dilakukan oleh aghatta hingga beberapa detik kemudian perempuan bersurai pirang dengan rambut yang panjangnya mencapai punggung miliknya itu berkata.
"apa lo?lihat-lihat kaya gitu?gue colok juga nih mata,lo minggir gue mau nyapu"ujar aghatta sewot dan pergi melewati irgi yang masih memberikan tatapan itu untuk aghatta,jujur ia juga terkejut ketika melihat sepasang mata yang menatapnya seperti itu kearahnya bahkan ketika ia melihat obsidian itu ia jadi teringat dengan seseorang dan kini entah dimana dia.
aghatta memutuskan untuk menyapu ditempat yang agak jauh dari irgi sebab ia tak mau jadi bahan gosipan orang orang yang kurang kerjaan seperti mereka,tak bisakah mereka untuk tetap fokus pada hidupnya sendiri dan tak perlu untuk terlalu mengikut campuri urusan orang lain,itu sangat menyebalkan menurutnya.
semantara kedua orang itu tengah dihukum untuk membersihkan lapangan yang ukurannya cukup luas berbeda halnya dengan pria yang satu ini dia masih tetap pada posisinya yaitu berjongkok didepan gundukan tanah nerah dengan nisan yang bertuliskan'FREYA LEE' dia adalah fikri.
sejak tadi pria itu masih disana dan entah apa yang ia lakukan sampe selama ini,dia hanya berjongkok dan menangis seperti orang gila benar-benar tak waras.
toh untuk apa ia menangisi seseorang yang telah meninggal seperti itu,lagian orang yang kau tangisi juga tidak bisa mendengarmu?mungkin itu yang ada dibenak kalian semua
tapi balik lagi ini bukanlah tentang menangisi seseorang yang telah meninggal saja tapi kisah dibalik semuanya tentang penyesalan yang begitu besar hingga berujung dengan dosa yang tak pernah ia kira sebelumnya dan tentang alasan kematian yang mampu membuatnya semakin rumit.
ditambah lagi ada seseorang yang tak menginginkan kematian itu ada,ya memang semuanya tak pernah menginginkan jika kematian itu terjadi pada gadis ceria itu tapi 'tak menginginkan' disini adalah dia,orang orang yang berniat balas dendam karena dirinya.
dan itu yang membuatnya selalu teringat akan malam yang mencekam dengan langit malam gelap karena mendung yang membuatnya semakin mencekam.
dan orang orang yang melihat ity hanya menonton tak berani mendekat karena kondisi mobil yang dipakai dua gadis didalamnya benar benar rusak dan sangat mengerikan.
darah yang keluar dari tubuh kedua perempuan seolah membuar semuanya menjadi takut dan tak berani mendekat,tapi jika tidak segera ditolong mobil itu mungkin akan meledak dan orang didalamnya juga mungkin ikut hancur bersama mobil itu.
kala itu saat fikri tak sengaja melihat kearah jalan yang berlawanan dengannya penuh orang orang yang tengah berkerumun,membuatnya juga penasaran.ada apa sebenarnya?itulah yang ada dibenak fikri kala itu.
dengan penasaran yang besar fikri pun menghampiri kerumunan itu dengan cara menyela mereka dan betapa terkejutnya ia melihat mobil van berwarna hitam yang sudah hancur dan pikirannya kala itu langsung tertuju pada kedua gadisnya,Ega dan Freya.
tanpa pikir panjang fikri lari kearah mobil yang sudah mulai mengeluarkan asap dan sepertinya akan meledak,tapi kenapa?kenapa tak ada seorang pun yang menolong orang didalamnya?itu pikirnya
mengenyahkan pikiran itu,fikri akhirnya tiba disana membuat jantungnya seketika berhenti berdetak ia terkejut setengah mati tak menyangka,ketika melihat korban kecelakaan itu.
dengan usahanya sendiri ia pun menyelamtkan mereka seorang diri tapi yang lebih membuatnya terkejut dan mampu membuatnya hancur adalah ketika melihat Ega yang duduk dikursi pengemudi dengan tubuh yang bisa dikatakan tak baik baik saja.darah yang mengalir dari kepalanya membuat fikri merintihkan air matanya.
dengan usahanya sendiri ia pun berhasil membawa kedua gadisnya menuju rumah sakit terdekat disana saat itu fikri pun membawa mobil karena entah kenapa firasatnya buruk dan dia harus membawa mobil.