lena yang khawatir karena anaknya bersikeras untuk mencari tahu apa itu amnesia disosiatif pun langsung merebut ponsel milik ega dan seketika ega merenggut sebal karena lena atau mamahnya merebut ponselnya begitu saja tanpa mengatakan apa pun.
"ngapain sih nyari begituan,kamu tuh nggak mengalami amnesia disosiatif,cuma ya gitu kamu suka ngelupain hal spele dengan mudah dan itu wajar karena itu efek samping dari obat yang setiap hari kamu konsumsi"ujar lena berbohong sembari mematikan ponsel milik ega sedangkan ega yang mendengar kalimat yang dilontarkan oleh lena pun hanya mengerutkan dahinya.
"h-huh,beneran nih mah,tapi kenapa ya...aku tuh ngerasa kaya ngelupain satu hal yang penting gitu,tapi aku nggak tahu apa dan itu bikin kepala aku sakit karena setiap aku nginget siapa aja yang pernah dimasa lalu aku tuh kepala sama dada aku sakit banget,aku nggak kuat mah"sahut Ega mengeluh karena memang nyatanya seperti itu setiap kali ia berusaha untuk mengingat siapa saja yang pernah ada dimasa lalunya dada dan kepalanya selalu berdenyut sakit dan itu membuat ega selalu meraung kesakitan bahkan bayangan seorang wanita dan laki laki yang tak ia kenal selalu muncul ketika dia tengah merasakan sakit dibagian kepalanya.
dan lena yang mendengar itu pun hanya bisa menjerit kesakitan dihatinya karena ia tidak mungkin menangis dihadapan anaknya sebab ia tak mau membuat putrinya khawatir karena melihat dirinya menangis.
hatinya sakit setiap kali melihat putrinya menahan rasa sakit dikepalanya dan terkadang melupakan dirinya begitu saja ingin rasanya ia bertukar dengan sang putri karena ia benar benar sakit jika harus melihat kondisi putrinya yang semakin hari semakin memburuk karena ingatannya.
"jangan dipaksain sayang,biarin ingatan itu kembali dengan perlahan kamu jangan maksain itu karena itu nggak baik buat kesehatan kamu dan mental kamu,ya sayang"ujar lena mengingatkan ega dengan senyum yang terulas dibibir cantik wanita paruh baya itu namun nyatanya hatinya sudah menjerit kesakitan melihat putrinya seperyi ini.
"jadi bener,aku ngelupain sesuatu?"tanya ega pada lena membuat lena seketika mematung ditempatnya karena ia tak tahu harus menjawab apa dan untung saja ponselnya berdering menandakan ada telpon masuk dan dengan sigap lena pun langsung mengangkat telpon itu dan pergi meninggalkan ega seorang diri diruangan ini.
TRINNNNGGGG~
"eh ada telfon masuk nih sayang,mamah angkat dulu yah,kamu istirahat aja"ujar lena dan langsung pergi meninggalkan ega seorang diri disana tanpa ponselnya karena ponselnya ikut dibawa pergi dengan lena dan itu pun membuat ega mendengus kasar sebab ia hanya ingin melihat bagaimana latar belakangnya dan siapa saja yang terlibat dimasa lalunya dulu karena ujar lena ia melupakan ingatan dimasa lalunya begitu saja dan ia merasakan hal itu,tapi ega bingung dimulai darimana ingatan masa lalu yang harus ia ingat karena setiap kali ia mencoba mengingatnya kepalanya selalu berdenyut nyeri bahkan bayangan bayangan masa lalu yang berputar secara acak mampu membuat ega semakin kesakitan.
kepergian lena darisana membuat ega seorang diri diruangan VIP dan meninggalkan ega seorang diri disana bukanlah pilihan yang tepat karena nyatanya anak itu masih berusaha untuk mengingat bagaimana ia dimasa lalunya dan bersama dengan siapa karena setiap melihat wajah orang orang yang berada disekolahannya sangatlah tak asing baginya namun nyatanya ia tak pernah dekat dengan mereka.apalagi ketika ia melihat wajah Fikri dan Irgi dia merasa bahwa mereka adalah dua orang yang selalu hadir dibayangannya dan mimpinya yang terasa sangat nyata dan dia baru ingat bahwa tadi malam ia merasakan dadanya yang begitu sakit dan jatuh pingsan dan sebelum itu ia pun sempat bertemu dengan fikri bahkan ketika melihatnya entah kenapa dadanya sakit seperti ada sesuatu yang pernah terjadi diantara mereka namun nyatanya yang dapat ia ingat,ega tak pernah bertemu ataupun berbicara dengan fikri.
"mereka siapa sih?kenapa mereka selalu ada dipikiran aku?dan laki laki itu sebenarnya siapa?kenapa aku nggak bisa mengingatnya hiks"racau ega seorang diri dan tanpa ia minta isakan itu lolos dari bibirnya dan dibarengi dengan buliran cairan bening yang jatuh membasahi kedua pipinya sebab setiap ia berusaha mengingat sesuatu pasti dia akan seperti ini menangis tanpa sebab yang jelas.
"aku kenapa hiks kenapa nggak bisa inget semuanya hiks hiks"racau ega lagi sembari menunduk dan terisak lirih dibrankarnya
"aku kangen hiks aku yang dulu,aku nggak mau kaya gini hiks Tuhan kenapa setiap kali aku ingin mengingat semuanya kepala sama dada aku hiks rasanya sakit hiks hiks ega nggak kuat"kali ini ega sudah menangis dan meletakan kepalanya di lipatan kedua tangannya yang bertumpu dilututnya yang ia tekuk.
hingga potongan kecil ingatan itu kembali lagi membuat kepala ega sedikit pening dan betapa shoknya dia ketika ternyata ada seseorang yang ia kenal di ingatan itu ega pun semakin menangis dan menjerit ketukan ketika ingatan itu berusaha mengabil kesadaran dirinya karena ingatan itu berupa dimana ia bersama perempuan lain berada ditempat favoritenya dan ingatan dimana ketika ia pertama kalinya menerima seseorang untuk menjadi kekasihnya serta ingatan dimana ia mengalami kecelakaan bersama orang lain didalamnya.
"ega kenapa kamu nggak masuk sekolah kemarin?"
"aku sakit,fey"
~~
"ega nanti kita kesini lagi ya"
"oke,nanti aku bakal bawa abang aku dan kenalin kamu ke dia hihihi"
"buat apa?"
"buat aku jomblangin ke kamu"
"apasih,ngomong yang enggak enggak"
"hahahaha"
~~
"ega mungkin ini pertama dan terakhir kalinya aku ngomong ini ke kamu"
"ngomong apa?"
"eum aku tuh bukan laki laki yang bisa romantis dan nyatain perasaan aku dengan benar kaya orang orang,tapi boleh nggak kalo aku nyatain perasaan aku ke kamu,dari pertama kali aku ketemu kamu aku udah mulai suka sama kamu dan rasa suka aku ke kamu lama lama udah nggak bisa aku pendam lagi jadi....kamu mau nggak jadi pacar aku?"
"fikri kamu...."
"iya,jadi gimana?kamu mau nggak?"
"aku...."
"eumh kalo kamu nggak bisa jawab sekarang juga nggak apa apa,aku bakal...
"iya,aku mau,aku mau jadi pacar kamu"
~~
"ega,,,,ega,,,,ega,,,,,"
"EGA AWASSSSSSSSS!!!!!"
"AAAAAAAA~"
DUARRRRRRRR
~~
"AAAAAAAA~ hiks hiks TOLONG hiks Tolongin Ega hiks sakit kepala aku,sakit tolong hiks hiks"racau ega sembari menjerit ketakutan sebab ingatan itu tak henti hentinya terus berputar dikepalanya seperti film dokumenter yang sengaja diputar supaya ega mengingat semuanya
"tolong hiks ega takut hiks mereka siapa,tolong tolong hiks hiks"racau ega lagi namun kali ini ega beralih dengan menjambak rambutnya dengan kencang karena rasa sakit dikepala tak kunjung membaik malah semakin berdenyut.
"mamah,papah,bang fi tolongin ega hiks ega takut hiks hiks ega kesakitan tolong"racau ega lagi masih dengan jeritan yang memenuhi ruangan itu
hingga tak berapa lama kemudian lena datang setelah selesai mengangkat telpon dari seseorang dan lena pun langsung pergi untuk menghampiri putrinya diruang inap dan betapa terkejutnya ia ketika melihat anaknya menangis sembari menjerit kesakitan serta menjambaki rambutnya sendiri dan lena yang kalut pun langsung berlari menghampiri putrinya dan memeluk anak itu supaya berhenti menyakiti dirinya sendiri dan berhenti menangis namun usahanya gagal ega semakin menjerit kesakitan sebab ingatan itu perlahan namun pasti selalu berada dimemorinya membuat ega tak kuasa menahan rasa sakit dikepalanya.
"sayang kamu kenapa?sayang hiks kamu kenapa?"ujar lena cemas hingga tanpa lena sadari buliran cairan bening itu jatuh begitu saja membasahi kedua pipinya,hati lena sangat sakit setiap melihat ega seperti ini dan ini yang ia takutkan ia takut jika ega akan drop lagi karena ingatan lamanya yang berusaha ega ingat.
"TOLONG hiks TOLONGIN EGA,EGA TAKUT hiks hiks MAMAH,PAPAH,BANG FI TOLONG hiks hiks"jerit Ega
"iya iya ini mamah sayang hiks jangan kaya gini,mamah takut hiks hiks ega sayang kamu tenang"lena
ingatan itu semakin bertambah bahkan kini ega tengah merasakan kepalanya yang berdenyut semakin sakit.
"EGA TAKUT AAAAAA~ FREYA hiks hiks FREYA FREYA"racau ega sembari menjerit ketakutan dan lena pun sadar apa yang terjadi hingga lena pun segera menekan tombol darurat yang berada disamping brankar milik ega sampai tiga kali ia menekan tombol itu tak ada satupun dokter yang muncul hingga terakhir kali lena menekan tombol itu seorang Dokter dan beberapa perawat pun datang dengan tergesa ke ruangan VIP itu dan dengan segera lena pun menyingkir dari sana membiarkan Dokter dan perawat yang mengurus kondisi ega karena saat ini yang bisa ia lakukan hanyalah menangis dan berdoa kepada Tuhan.
sampai saat ini pun ega masih menangis histeris karena rasa sakit yang tak kunjung reda hingga beberapa menit kemudian ega berhenti menangis karena suntikan yang diberikan oleh dokter tersebut kali ini yang memeriksa ega bukanlah dokter tina melainkan dokter hyunjae dokter sekaligus kekasih dari Dokter Tina usia mereka hanya terpaut 5 tahunan.
hyunjae menyuntikan cairan obat penenang ke tangan ega dan mengontrol cairan infusnya hingga memeriksa jantung milik ega sebab ia tahu bahwa jantung milik ega adalah hasil cangkokan milik mendiang freya sebab waktu itu ia pun ikut serta dalam penjalanan operasi jantung milik ega dan freya.