tak ada hal yang lebih baik selain menyendiri ketika sedang merasa seperti ini namun menyendiri juga bukan solusi yang terbaik ketika sedang mengalami masalah terkadang kita juga perlu mencurahkan isi hati kita kepada orang lain yang tentunya kita percayai dan terlalu mempercayai o
seseorang atau manusia juga bukan hal yang tepat karena kita tidak akan pernah tahu kapan seseorang yang kita percayai akan berkhianat pada kita dan alangkah baiknya kita mempercayai orang dengan porsi yang sewajarnya saja dan itu yang tengah fikri lakukan sekarang yaitu menyendiri dibalkon kamarnya sembari menikmati dinginnya udara dimalam hari yang menusuk hingga ketulangnya.
dan ya fikri akan melakukan seperti ini jika ia tengah merasa sedih ataupun gelisah dihatinya bahkan ia sudah sering bahkan hampir melakukannya setiap hari seperti ini sebab menurutnya tak ada orang yang dapat ia percayai selain dirinya sendiri bahkan sahabatnya sendiripun ia tak begitu mempercayainya begitu saja sebab rasa traumanya yang mempercayai seseorang begitu saja membuatnya hampir mati karena depresi berat.
"Tuhan,kenapa harus aku yang ngerasain semuanya sendiri apa ini sebagai teguran buat aku karena aku nggak bisa jagain dua perempuan yang aku sayangi,tapi kenapa Tuhan kenapa rasanya sangat sakit sampe rasanya aku ingin mati aja.aku nggak sanggup jika harus ngehadapi semuanya sendirian hiks"racau irgi seorang diri hingga tanpa ia sadari buliran cairan bening itu keluar begitu saja dari matanya tanpa pamit membuat dadanya semakin sesak karena merasakan sakit yang teramat sangat.
"Tuhan,apa aku salah kalo aku nggak mau orang yang aku sayangi pergi ninggalin aku hiks hiks Tuhan,dada aku rasanya sesak sangat sakit aku nggak sanggup hiks Tuhan,jika engkau mengambil freya dariku aku mohon tolong kasih kesembuhan buat Ega karena cuma dia yang aku punya didunia ini aku nggak mau dia pergi ninggalin aku untuk selamanya Tuhan,cuma dia seseorang yang paling aku sayangi setelah ibuku bahkan jika engkau mengijinkanku untuk bertukar posisi dengan ega aku rela menukar posisi itu asalkan engkau tak mengambil dia dariku,aku hancur Tuhan hancur hiks hiks semuanya hancur"racau fikri dengan suara bergetar karena menangis begitu keras bahkan seakan mengerti persaan pria itu tiba tiba saja angin berhembus semakin kencang menerpa wajah tampan milik fikri membuat anak anak rambut fikri berterbangan kesana kemari dan ia semakin merasakan kedinginan kala angin berhembus semakin kencang sebab ia hanya mengenakan celana training warna biru laut dan kaos putih lengan pendek sehingga dinginnya angin malam langsung dapat ia rasakan yang menghunus kulitnya.
dan video call dari seseorang mampu membuatnya mengalihkan objek pandangannya seketika ke benda tipis nan pipih yang tergeletak dimeja belajarnya dan ia pun langsung menghampiri ponselnya seraya mengangkat telfon tersebut dan berjal menjauh dari ranjang tidurnya ke balkon kamarnya dan fikri pun menekan simbol berwarna hijau untuk mengangkat VC dari Anggara.
terlihat jelas dari ponsel fikri bahwa kini anggara tengah berada dirumah sakit dan terlihat disampingnya ada Rafi dan tunggu sejak kapan Lena disana bukannya ia pergi ke Canada bersama papah Jung tapi kenapa ia berada dirumah sakit dan tengah menangis hingga seperkian detik ia ingat bahwa Lena datang pasti mengetahui kabar jika Ega kembali dirawat dirumah sakit dengan kondisi yang cukup mengkhawatirkan dan ia pun hanya bisa menghela napas panjang yang mengartikan bahwa ia sudah lelah dengan semuanya.
"ada apa Vc gue malem malem"tanya fikri dingin membuat anggara yang berada disebrang sana seketika memaku akan sambutan dingin yang diberikan padanya.
"santai bro,kalem kalem gue cuma mau tahu keadaan lo kaya gimana?"sahut anggara yang menanyakan keadaan fikri sebab ia melihat bahwa anak itu semakin hari semakin tak terurus alias penampilan yang berantakan namun sebenarnya tujuan ia menelfon fikri bukan untuk menanyakan keadaannya melainkan memberi tahu bagaimana kondisi ega pada fikri untuk saat ini tapi ia tidak tega jika harus memberitahunya sekarang sebab ia tahu bahwa fikri pasti habis menangis terlihat dari kedua matanya yang sembab.
"lo bisa lihat sendiri gimana kabar gue,nggak usah make nanya segala"ujar fikri ketus membuat anggara mendengus disebrang sana.
"ah iya keadaan lo nggak baik baik aja yaudah deh gue cuma mau ngomong gitu doang,dan lo sebaiknya tidur deh kantung mata lo item gitu"ujar anggara yang menyuruh fikri untuk segera pergi tidur karena dia yakin bahwa pria itu tak tidur sama sekali sejak tadi kentara dari kantung mata fikri yang menghitam.
"hmmm"sahut fikri dengan deheman seraya menutup panggilannya sepihak dan mengapa fikri tak menanyakan kenapa anggara ada dirumah sakit dan sedang apa karena ia tahu pasti jawabannya akan membuat hatinya semakin sakit jadi ia tak berani untuk menanyakan hal itu bahkan ia masih ingat apa yang freya ucapkan saat terakhir kali mereka bertemu sebelum operasi pencakokan jantung itu terjadi."fikri,kamu harus janji sama aku,kalo kamu nggak akan pernah ninggalin ega apapun yang terjadi kalo sampai kamu ninggalin dia sama aja kamu ninggalin aku"ya itu adalah kalimat terakhir freya untuknya dan dia baru menyadari satu hal dari kalimat yang diucapkan oleh freya kalimat yang mampu membuatnya merasa bersalah memang kalimat itu sedikit ambigu tapi itu memang adalah kenyataan yang memang itulah akhirnya,akhir dari mereka bertemu hingga Tuhan mengambil freya kembali pada-NYA.
sampai akhirnya fikri pun memutuskan untuk kembali masuk kekamarnya dan berusaha untuk tidur walau kenyataannya akan susah jika harus tidur pulas,bagaimana bisa ia tidur pulas jika ia masih merasakan rasa penyesalan yang besar.
dan fikri pun berjalan dengan langkah gontai untuk menghampiri ranjangnya seraya menghela napas panjang hingga tanpa fikri sadari ternyata ada yang diam diam memantaunya dari bawah sana,bagaimana bisa seseorang itu memantau fikri karena kamar beserta balkon kamar fikri menghadap kejalanan sehingga memudahkan orang lain untuk memantaunya seperti yang dilakukan orang ini.
dan ya orang yang tengah memantaunya adalah orang yang sama ketika dia berada dirumah sakit dan ditaman kota atau sungai Han.
gadis cantik itu turun dari motor maticnya dan melepaskan tudung hoodie yang ia kenakan seraya menghela napas pendeknya.
"mau sampai kapan sih lo ngerasa bersalah kaya gini,gua dah cape mantau lo yang kondisinya semakin hari semakin memburuk kayak gini tapi gua janji gua akan bikin semuanya membaik seperti semula"ujar gadis cantik itu seraya mengenakan kembali tudung hoodienya dan pergi meninggalkan perkarangan rumah keluarga Kim tersebut dengan menggunakan motor maticnya.