Chereads / story that won't end / Chapter 16 - Neverendingstory part 16

Chapter 16 - Neverendingstory part 16

Hingga tanpa disadari hari pun telah berganti menjadi malam semua orang sudah tak melakukan aktivitas berat seperti disiang hari sehingga membuat jalanan dimalam hari terlihat indah karena jalanan yang tak begitu penuh oleh kendaraan serta lampu lampu jalan yang menghiasi dimalam hari membuat kesan indah tersendiri.

sedangkan itu langit malam yang tampak begitu indah dengan bulan purnama dan bintang bintang yang menghiasi langit dengan cahayanya membuat seorang gadis tak henti hentinya memandang pada langit itu seraya menghembuskan nafas lelahnya yang masih terduduk dikursi taman yang disediakan disana dari sore tadi seraya memakai baju yang masih basah karena terkena hujan tadi sebab sejak kepergian Fikri dari sana Ega tak bergerak sedikitpun untuk meninggalkan tempat itu karena ia pun tak tahu mengapa ketika matanya tak sengaja bertemu tatap dengan netra coklat gelap milik fikri ia seperti merasakan bahwa ada sebersit penyesalan ditatapan itu bahkan ia pun tahu bahwa laki laki itu tengah merindukan sesuatu walaupun hanya dalam sekilas tatapan.

ia pun bingung kenapa setiap harinya merasa gelisah seperti ada sesuatu tapi ia bingung apa itu,waktu kecelakaan itu terjadi ega mengalami luka yang sangat parah sehingga mengharuskan operasi jantung karena jantungnya kala itu tak berfungsi secara nomral dan jadilah freya yang mendonorkan jantungnya pada ega sebab 2 tahun lalu freya hanya mengalami patah tulang dibagian kakinya hingga mengakibatkan ia lumpuh dan luka luka kecil dibagian tangan serta dahi bahkan sebelum ia mati freya sempat menjenguk ega yang terbaring lemah dibrankar rumah sakit serta alat alat medis yang menempel ditubuh ringkihnya dan ia pun sempat menaruh sepucuk surat tangan untuk gadis itu jika suatu hari nanti ega sudah siuman namun sayangnya surat itu tak sampai ketangan ega dan tak tahu dimana surat itu kini.

Ega juga masih bingung ketika tiba tiba memori memori terdahulu muncul begitu saja bagai film dokumenter yang tengah berputar diingatannya dan selalu saja berujung dengan ia yang sakit dibagian kepalanya dan berakhir dengan ia yang dirawat dirumah sakit seperti saat ini,namun kali ini ega memutuskan untuk pergi dari rumah sakit karena menurutnya sakit itu benar benar tidak enak dan membosankan jika setiap hari harus dirumah sakit dan memakan makanan yang sama yaitu bubur,tentu saja ega kabur dari rumah sakit sebab Ega jenuh dan membutuhkan udara dari luar dan kebetulan sore tadi hujan sehingga membuatnya basah kuyup dan berakhir bertemu dengan pria yang sepertinya pernah ada didalam hidupnya sebab ia dapat merasakan itu dari tatapan pria itu.

kalut dengan pikirannya sendiri Ega pun hanya bisa menghembuskan nafas pelan dan seketika ega merasakan sakit dibagian dadanya entah kenapa?

"ahk dada aku sakit banget uhuk uhuk uhuk"ujar ega seraya meremat hoodie basahnya dibagian depan sembari batuk karena efek dari sakit didadanya.

"ahk sakit banget uhuk uhuk tolong uhuk"ujar Ega lagi meminta pertolongan siapa tahu masih ada orang disekitar sungai han.

"tolong uhuk tolong aku uhuk uhuk"ega semakin kencang meremat hoodie itu sebab rasa sakitnya semakin menjadi sepertinya ega lupa bahwa jantung yang ada dalam tubuhnya bukanlah miliknya melainkan hasil pencakokan antara dirinya dan jantung milik freya dan tentu saja jantung itu harus terus dijaga dengan penangan medis seperti checkup setiap hari agar jantung itu tumbuh sehat dan jangan sampai mengabaikan rasa sakit dibagian dada karena jika diabaikan begitu saja sang penerima pencakokan jantung juga akan mati sama seperti pendonor jantung.

Ega semakin lemas karena rasa sakitnya tak kunjung reda serta tak ada seorang pun yang kunjung datang untuk menolongnya hingga ega pun jatuh tak sadarkan diri ditanah yang masih basah akibat guyuran hujan disore hari.

tak berapa lama kemudian ada seseorang yang datang untuk menolong Ega tapi sebelumnya orang itu tak tahu jika yang tengah pingsan adalah Ega adik dari sahabat baiknya sendiri ia kebetulan lewat dan menemukan seorang gadis tergeletak tak sadarkan diri ditanah dan ia pun memutuskan untuk menolong orang itu dan betapa terkejutnya ia ketika melihat ega yang tak sadarkan diri seperti ini dan ditempat yang lumayan sepi jika malam hari.

ttuut tuut tut (itu suara seseorang yang tengah me

ngobrol lewat via telpon seluler)

"heh anjir gue nggak mau tahu ya pokoknya lo besok harus dateng ke tempat pertandingan gue,lo kan sahabat terbabon gue"ujar anggara yang tak lain adalah sahabat dekat rafi sejak kecil sehingga membuat kedua orang tua mereka juga akrab karena sudah mengenal satu sama lain.

"dateng dateng pala kau 15,adek gua ilang dari rumah sakit anjir,lo mah kagak pengertian ama gua bantu nyari kek"sahut rafi dari sebrang sana dan anggara yang disana juga ikut khawatir plus bingung

"ilang gimana sih,adek lo dirumah kali nggak betah dirumah sakit mulu"ujar anggara sekenannya dan sahutan anggara malah membuat rafi kesal

"heh Pe'a lo kalo ngomong ato ngasih saran tuh yang pinteran dikit kek anjir,kalo adek gue dirumah gua kagak bakal uringan uringan buat nyari dia,bego"sahut rafi kesal dan anggara yang mendengarkan itu pun seketika memutar bola mata malasnya seraya berjalan kearah tempat duduk yang tadi sempat ditempati oleh Ega.

"iya deh iya yang pinter mah beda,gua mah apa atuh cuma celengan dua rebuan"ujar anggara lagi

"serius dikit dong kampret,gue lagi bingung mau nyari adek gue kemana lagi,gue udah cari dia kemana mana tapi kagak ada plislah bantuin gue kek"sahut rafi pelan diakhir kalimatnya dan anggara pun seketika tak sengaja melihat ada seseorang yang tergeletak ditanah dengan kondisi tak sadarkan diri dengan bibir pucat pasi karena menahan dingin dan sakit.

"ada imbalann Ya Ampun Ega!!!"teriak anggara dari sebrang sana membuat Rafi yang tengah berada didalam mobilnya penasaran akan apa yang sedang terjadi.

"ada apaansi?"tanya rafi penasaran dari sebrang sana.

"bentar ya jirrr,gue matiin dulu ya telponnya"ujar anggara cepat dan tanpa menunggu jawaban dari rafi,anggarapun memutuskan sambungannya sepihak membuat Rafi yang disebrang sana menyumpah serapahi anggara dari sana.

TUtttttt tuttt tut (suara sambungan telpon pun terputus menandakan bahwa obrolan mereka telah berakhir)

Anggara pun dengan sigap menghampiri tubuh ringkih yang tergeletak ditanah yang tak sadarkan diri dan membawa tubuh ega kedalam mobilnya hingga ia pun merasakan bahwa pakain yang dikenakan ega masih sangat lembab seperti terkena air dan tanpa pikir panjang anggara pun melepas hoodie milik ega dan menggantikannya dengan jaket miliknya.

"sabar ya dek,kak angga bakal bawa kamu ke rumah sakit lagi kamu harus tahan,dek"ujar anggara seraya menyalakan mesin mobilnya dan melesat dengan cepat dijalanan agar ia dapat lebih cepat sampai dirumah sakit supaya Ega pun dapat tertolongi dengan cepat pula.