Sesampainya dirumah sakit Anggara pun segera membawa tubuh Ega yang tak sadarkan diri kedalam dengan langkah tergesa karena Anggara juga sangat mengkhawatirkan kondisi Ega yang seperti ini apalagi tadi baju ega lembab karena terkena hujan dan kebetulan sekali Angga bertemu dengan Dokter Tina jadilah ega dibawa keruangannya kembali,Dokter tina sempat menanyakan perihal tentang Ega yang pergi dari rumah sakit dan mengapa Ega bisa bersamanya.
sampai akhirnya dokter tina pun menyuruh Anggara agar membawa Ega keruangannya kembali.
ketika Ega sedang ditangani oleh dokter tina,angga pun menelpon Rafi sebab angga tahu jika Aidan atau ayah dari saudara jung tersebut tengah mengurus pekerjaannya di Canada sebab perusahan yang tengah diurus oleh Aidan memiliki banyak cabang dimana mana salah satunya di Canada dan Korea itu sendiri sedangkan Lena atau mamah dari saudara jung itu tengah berada diperjalanan pulang ke Korea karena saat bu Rose mengatakan bahwa Ega berada dirumah sakit Lena sangat panik dan takut jika terjadi sesuatu pada anak bungsunya sehingga akhirnya lena pun memutuskan untuk pulang dan membeli tiket yang berangkat hari ini dari Canada ke Korea selatan.
terdengar bunyi sambungan dari sana angga pun segera mendekatkan telepon selulernya ketelingnya sedangkan disebrang sana ternyata Rafi masih tengah mencari keberadaan dimana Ega.
Drrrrt drrrrt drrrrt
"siapa sih yang nelpon gue?ganggu aja"dumal Rafi kesal karena ada seseorang yang menelponnya saat ia tengah menyupir mobilnya dan ketika ia melihat kelayar handhonenya untuk memastikan siapa yang menelponnya ia pun mendengus pelan karena ternyata yang menelponnya adalah"Angga kampret"ya itu nama kontak yang ada pada handphonenya Rafi sedangkan nama pada kontak handphonenya Angga ia menamai dengan"Rafi babon goreng"Rafi pun dengan terpaksa berhenti dan mencari tempat yang aman untuk menepikan mobilnya.
"heh kampret ngapain lo nelponin gue mulu,kan gue udah bilang kalo gue lagi nyari adek gue,ganggu aja lo"dumal Rafi pada Anggara sedangkan Angga pun hanya memutar bola mata malasnya karena mendengar celotehan dari Rafi padahal laki laki itu belum mendengarkan apa yang akan dikatakan oleh angga.
"lo mah kebiasaan kagak pernah mau dengerin gue dulu main nyerocos aja kaya kenalpot motornya tok dalang"sahut Angga kesal disebrang sana sedangkan rafi ia malah cekikikan tidak jelas karena mendengar celotehan dari lawan bicaranya
"hahaha yaudeh lo mau ngomong apa?sampe omongan lo kagak penting gue blockir nih nomor lo dari HP gue"ancam Rafi pada Angga namun tentu saja ancaman itu tidak benar adanya dia hanya bercanda tentang itu.
"gue udah ketemu sama Ega dan lo cepetan kesini ya ke Rumah sakit yang biasa Ega checkup"sahut Angga lagi dan ia pun langsung menutup sambungannya sepihak sebab ia tahu bahwa Rafi pasti akan menanyakan perihal bagaimana ia bisa menemukan ega dan kenapa Ega malah dibawa kerumah sakit lagi bukan kerumah mereka.
Tutuut Tuuut tuuut (itu suara sambungan yang terputus karena Angga yang memutuskannya sepihak membuat Rafi mendengus kecil didalam mobilnya)
dan tanpa pikir panjang Rafi pun segera menyalakan mesin mobilnya dan kembali kejalanan dengan kecepatan diatas rata rata menyalip semua kendaraan yang berada didepannya sudah seperti pembalap mobil saja sebab saat ini Rafi juga sangat khawatir akan kondisi Ega.
Ketika Rafi tengah berada diperjalanan menuju kerumah sakit diwaktu yang sama namun ditempat yang berbeda dua orang pria baru saja tiba didepan rumah mereka dengan waktu yang bersamaan tapi keduanya tak saling tergur sapa atau semacamnya melainkan sibuk dengan dunianya masing masing sebab bisa dibilang ikatan saudara di antara mereka tidak bisa dikatakan baik baik saja,ya tentu saja dua orang pria itu adalah Fikri Kim dan Irgi Hwang jika kalian menanyakan mengapa mereka dikatakan bersaudara sedangkan marga mereka berbeda?jadi begini kedua orang tua dari mereka yaitu Ayah dari Fikri menikahi Ibunda Irgi sekitar 1 tahun yang lalu setelah kepergian dari mendiang ibunda dari Fikri.ibu kandung Fikri meniggal karena terkena serangan jantung dan meninggal sekitar 2 tahun lalu setelah Freya dikatakan meninggal dunia bahkan mendiang ibunda Fikri sempat ikut kerumah duka untuk melayat.
Krietttttt
suara pintu utama terbuka menampilkan figur Irgi dan Fikri dari sana sedangkan tuan rumah atau kepala keluarga dirumah itu sedari tadi bersama sang istri tengah menunggu kedua putranya datang sebab mereka tak biasanya pulang sampai larut seperti ini.
bruuuk(itu suara fikri yang menutup pintu utama dirumah mereka)
"Irgi pulang!"ujar Irgi sembari melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah itu dan seketika rasa penatnya hilang setelah melihat senyuman sang bunda tercintanya sedangkan Fikri ia tak mengucapkan apapun melainkan langsung masuk setelah Irgi yang berjalan didepannya untuk masuk.
"eh anak mamah udah pada pulang!!"ujar Shiren antusias karena melihat anak anaknya telah kembali setelah selesai bersekolah dan melakukan kegiatannya masing masing dan
"kalian pasti capek ya,yaudah kalo gitu kita langsung makan malam bareng aja yuk ntar abis itu kalian bersihin badan kalian dan istirahat,yuk sayang"ujar Shiren sembari tersenyum hangat dan mengajak mereka ke ruang makan untuk pergi makan malam bersama.
"iya mah"sahut Irgi dan tuan rumah hanya membalas senyuman sang istri tercinta sembari menganggukan kepalanya.
"yaudah yuk"ajak sang kepala keluarga dan merangkul anak tirinya yaitu Irgi membawanya menuju keruang makan terlebih dahulu meninggalkan istrinya dan anak kandungnya diruang tengah sedangkan Fikri ia hanya mendengus kesal atas adegan yang tengah terjadi dihadapannya hingga ia pun hanya diam membisu ditempatnya tak melakukan apapun dan akhirnya fikri memutuskan untuk pergi dari sana menuju ke kamarnya namun baru selangkah ia melangkahkan kakinya tiba tiba saja ada yang memegang pegelangan tangannya.
"Fikri"sapa Shiren hangat sembari memberikan senyumannya pada anak tirinya walaupun fikri adalah anak tirinya tapi Shiren sudah menganggap fikri sebagai anak kandungnya sendiri dan ia pun tak pernah membeda bedakan fikri dengan irgi shiren selalu memberikan kasih sayang yang sama besarnya sedangkan fikri ia tak menjawab sapaan itu malah ia menoleh kearah shiren dan menunggu wanita yang lebih tua darinya untuk mengatakan sesuatu lagi padanya sebab ia tak begitu menyukai wanita yang menggantikan sosok mamahnya.
"kamu mau kemana?kita makan malam bareng dulu yuk,Irgi sama ayahmu udah nunggu tuh"masih dengan senyuman yang mengembang dibibir shiren seraya menunjuk ke ruang makan tepatnya ketempat dimana irgi dan suaminya yaitu Kim junhyuk dan menurunkan tangannya dari pergelangan tangan fikri.
"nggak,aku mau bersihin badan dan langsung tidur soalnya aku udah capek kalian makan aja nggak usah nungguin aku"sahut fikri datar tanpa ekspresi sama sekali membuat Shiren menghela napas panjangnya sebab selama satu tahun hidup bersama keluarga ini fikri sepertinya belum menerima shiren menjadi ibunya bahkan menegurnya saja tidak pernah padahal ia selalu berada dirumah jangankan untuk menegurnya memanggil dirinya dengan sebutan bunda saja ia belum pernah mendengarnya langsing dari mulut anak itu.
"tapi nanti kamu bisa sakit~(kalo nggak makan)"dan shiren pun hanya bisa melanjutkan kalimatnya setelah fikri pergi begitu saja meninggalkan dirinya seorang diri dilantai bawah sebab fikri pergi kekamarnya yaitu dilantai dua dekat dengan kamar irgi malahan kamar mereka sebelahan.tapi walaupun begitu mereka selalu seperti orang yang tak pernah saling bertemu padahal dulu mereka sangat dekat bahkan fikri sangat sering bermain kerumah irgi dan bertemu shiren dan memanggil shiren dengan sebutan bunda tapi itu dulu waktu freya masih hidup dan belum terjadi apa apa.