Seluruh pejabat Istana dan beberapa Raja yang hadir tampak tidak mengerti apa yang di maksud oleh Haise yang dengan tegas berpendapat bahwa Pangeran Zassy telah meninggal. Tapi sepertinya hanya Kaisar yang mengerti apa yang di ucapkannya sehingga membuat raut wajah Kaisar menjadi pucat pasi.
"aku tidak ingin percaya dengan apa yang telah di alami kedua putraku, bahkan saat ini aku tidak bisa menghukum mati orang-orang yang membawa kemalangan pada keluargaku." Kaisar baykyu bingung dan tertekan, namun rambutnya tidak berubah menjadi Api kerena mengenakan kalung yang didalamnya terdapat Batu Yoni. "bagaimanapun juga secara hukum, mereka bertiga belum terbukti menyebabkan kematian pada putraku. Tapi faktanya logikaku mengatakan dia telah meninggal, sedangkan hatiku sangat mengharapkan bahwa rumor yang beredar saat ini adalah benar." kemudian Kaisar mulai memberi titah. "aku memutuskan untuk menunda hukuman mati hingga mereka bertiga terbukti menyebabkan kematian pada Pangeran Zassy. "
"Yang Mulia, Hamba pikir tidak mungkin jika ke tiga pangeran di penjara selamanya jika pangeran zassy belum juga kembali." menteri Hukum mengusulkan.
"Baiklah, Mereka akan di bebaskan dalam 3 tahun jika kesalahan mereka tidak terbukti."
"Hamba mohon maaf Yang Mulia, Hamba rasa 3 tahun adalah waktu yang sangat lama, hamba mohon mereka diberi waktu yang lebih cepat."
"........" Kaisar melirik tajam kearah Menteri Hukum.
"Yang Mulia berhak menghukum mereka kapanpun meskipun mereka sudah bebas jika mereka terbukti bersalah." mohon menteri hukum pada Kaisar sambil bersujud dan di ikuti oleh semua pejabat yang ikut bersujud memohon. Sedangkan para Raja yang hadir dalam rapat tetap berdiri meskipun tangan Raja Qussra dan Kamane gemetar karena memikirkan keselamatan anak mereka.
Dengan tatapan kesal Kaisar memberi titah. ".....Baiklah, mereka akan bebas setelah mendekam dalam penjara selama 1 tahun. Bagaimanapun juga mereka yang telah menyebabkan kedua pangeran menghilang.
Terimakasih atas anugrah Yang Mulia ucap seluruh Raja, Menteri dan pejabat serempak.
Hari sudah malam, saat rapat di Aula Istana Samaratungga selesai. Kaisar sudah menginggalkan ruang Aula dengan wajah sangat kesal. Sedangkan Raja Qussra, Raja kamane dan Raja Tobba meninggalkan Aula dengan hati lega.
"kakak terimakasih." ucap Raja Tobba menunduk kearah Raja Agata. Diikuti Raja Qussra dan Raja Kamane.
"jangan berterimakasih dulu. Hukuman mati telah di hindari, tapi hukuman penjara memang sulit di hindari." Raja Agata memaparkan.
"Kakak apakah ada cara untuk membebaskan mereka?" tanya Raja Tobba.
"Lebih baik kita jangan terlalu keras menekan Kaisar, itu akan berdampak buruk pada kita. Mengingat saat ini emosinya sudah berada di puncak." jawab Raja Agata.
Beberapa saat kemudian, Raja Zuhhud nampak keluar dari Aula dengan putranya yang berjalan mengikuti di belakangnya.
"aku tak menyangka, putramu termasuk anak yang tegas. Meskipun rumor telah merebak luas dan seharusnya mampu menggoyahkan keyakinannya, ia tetap kokoh berpendapat bahwa Pangeran Zassy sudah meninggal. " ucap Raja Agata pada Raja Zuhhud yang bertemu mata dengannya.
"Haise, kamu kembali dulu. " Raja Zuhhud menyuruh putranya.
Haise mengangguk dan berjalan pergi.
Raja Zuhhud mendekat kearah Raja-Raja lainnya dan berkata sambil tersenyum lebar. "karena itu aku bangga memiliki putra seperti dia. "
"ucapan dari putramu hampir membunuh putraku. " ucap Raja Tobba ketus.
"hahaha... Kakak, kamu tahu bahwa kehidupan kita seperti berjalan di atas es yang tipis, jika kita salah melangkah sedikit saja maka akan berada dalam masalah. Itu artinya kita harus mengajari keluarga kita untuk lebih berhati-hati." ucap Raja Zuhhud dengan santai sambil tersenyum kearah Raja Tobba yang dengan sinis menatapnya.
"sudahlah, ayo kita meregangkan otot dengan berlatih pedang. Sudah sangat lama kita tidak pernah latihan bersama. " ajak Raja Agata memecahkan suasana yang tidak enak.
...............¤¤¤¤¤¤¤............
(di bekas Reruntuhan Ibu Kota Kekaisaran Es)
Pikiran Yu Shi terbang di setiap penjuru bekas reruntuhan Kekaisaran Es. Kemudian ia menemukan sebuah gedung bertuliskan huruf A di atasnya yang berada di punjak tebing Es yang curam. Dilihat dari posisi gedung itu, jelas mustahil bagi orang normal untuk melewatinya. Selain itu gedung tersebut dijaga ketat oleh para Ninja berbeda dengan gedung F yang terlihat sengaja membiarkan siswa di dalamnya berkeliaran bebas.
"sepertinya ini memang tempatnya. "
Pikiran Yu Shi terbang dan menyusuri setiap kamar, ia melihat ratusan anak yang tertidur lelap karena kelelahan dan ada beberapa ranjang yang terlihat kosong di tinggal pemiliknya. Semua kamar telah ia masuki namun Kay Ri tak kunjung.
"apakah mungkin dia berada di tempat lain? "
Kemudian pikirannya terbang bergerak kelembah-lembah dan tebing-tebing yang berada tak jauh di belakang gedung A. Dari kejauhan ia melihat ada sebuah gua yang sekilas nampak Api di dalamnya.
"sepertinya di goa itu ada orang. "
Yu Shi memasuki goa itu dan melihat beberapa obor tergantung rapi di dinding-dinding goa. Kemudian dia melihat 2 orang Ninja yang sedang menjaga pada bagian pintu masuk bagian goa yang lebih luas. Mata Yu Shi seketika terbelalak karena tiba-tiba mendengar suara jeritan yang memekakkan telingga.
AAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!
Yu Shi tampak binggung dan mencoba mencari dari manakah suara jeritan kesakitan ini berasal. Matanya berputar-putar melihat sekelilingnya, tapi dia tidak melihat lubang goa lain selain lubang tempat ia masuk. Di hadapannya hanya terlihat dinding goa berwarna hitam yang kokoh tanpa celah ataupun lubang. Tapi suara jeritan itu terus menggema di dalam ruang dalam goa yang luas.
AAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!
AAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!
AAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!
Mulai terdengar suara jeritan lainnya.
"suara jeritan ini jelas berasal dari anak-anak yang di culik. Dimana mereka sekarang berada, kenapa aku tidak bisa menemukan mereka? " Yu Shi berusaha tenang sambil terus mencari.
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!
Kemudian suara jeritan lainnya mulai muncul.
"?!!!!.... Kay Ri?!! " Yu Shi menyadari bahwa salah satu suara jeritan yang barusan terdengar jelas merupakan suara Kay Ri.
Yu Shi terus mencari apakah ada kemungkinan terdapat pintu di dalam dinding, tapi ia tidak kunjung menemukannya dan membuatnya semakin gelisah apalagi suara jeritan-jeritan itu tidak kunjung berhenti.
"dimana....dimana....dimana pintu itu, pasti ada pintu di sekitar sini." pikir Yu Shi yang panik, kemudian ia mencoba untuk menenangkan diri dan berpikir. "... Sepertinya aku bisa menemukan mereka dengan mengikuti asal suara itu berasal."
"......." Yu Shi diam dengan menutup kedua matanya dan mencoba berkonsentrasi pada telinganya. Mendengar suara jeritan yang begitu banyak dan menggema didalam goa yang begitu luas, Yu Shi mencoba berkonsentrasi pada satu suara, itu adalah suara Kay Ri.
"?!!!" Tak butuh waktu lama Ia menemukan bahwa sumber suara jeritan itu berasal dari banyak titik, namun suara Kay Ri berasal tepat dibawah lantai goa. Ia segera terbang kebawah tapi tidak terlihat satupun pintu di lantai. "sepertinya ini adalah pekerjaan orang dengan elemen tanah dengan membuat pintu yang tertutup rapat tanpa celah seperti ini."
Tanpa basa-basi Yu Shi kedua tangan Yu Shi yang transparan mengeluarkan partikel keemasan yang seketika berubah menjadi Bola Api kemudian melemparnya tepat pada pintu batu hingga hancur berkeping-keping.
DOAAAARRRRRRRR!!!!!
"?!!!!!!" Dua Ninja penjaga terbelalak kaget saat melihat tiba-tiba dua Bola Api dari elemen Api level 8 yang muncul entah darimana dan menghancurkan pintu batu yang berada di lantai goa.
Saat pintu batu telah berlubang, Yu Shi memasukinya dan Shock saat melihat Kay Ri menjerit kesakitan dengan tubuh yang terbelenggu diatas papan batu dengan 5 orang berpakaian kuning yang masih sibuk menusukkan ribuan jarum untuk mentato seluruh tubuhnya tanpa memperdulikan ledakan yang barusan terjadi.
Kedua tangan Yu Shi mengeluarkan partikel emas yang seketika berubah menjadi Bola Api dan melemparkannya kearah orang-orang berpakaian kuning, dua orang berpakaian kuning tumbang dengan tubuh terpental kedinding dan terbakar. Dengan cepat Yu Shi melempar lagi dua Bola Api yang mengarah pada 2 orang lainnya, tapi tiba-tiba salah satu dari mereka menghalau dengan membuat pusaran Angin dari elemen Angin level 8. Sedangkan dua dari mereka masih sibuk mentatokan mantra di tubuh Kay Ri.
Jerit kesakitan dari Kay Ri semakin membuat Yu Shi naik pitam, tubuhnya. Berubah menjadi kabut hitam yang pekat sambil menembakkan Bola Api secara bertubi-tubi tapi gerakan lawannya sangatlah terampil sehingga mampu menangkis semua serangan Yu Shi.
"bola kabut hitam?!, jadi ini mahluk yang telah melawan Putra Mahkota Xiao Han beberapa hari yang lalu. " ucap Pria berbaju kuning yang saat ini melawan bola kabut hitam di depannya.
Seluruh tubuh Yu Shi yang kini berupa gumpalan kabut hitam pekat mengeluarkan partikel bercahaya keemasan pada permukaan luarnya.
"PARTIKEL KEEMASAN?!!!, BUKANKAH JENIS PARTIKEL SEPERTI INI HARUSNYA MILIK KELUARGA KEKAISARAN API?!!! " ucap kaget Pria berbaju kuning yang melawan bola Kabut hitam pekat.
Yu Shi yang berupa Bola kabut hitam kini tertutupi sepenuhnya dengan partikel keemasan, sehingga sekilas nampak seperti bola emas yang bercahaya dengan megah.
Pria berbaju kuning mulai berkeringat dingin merasakan tekanan energi yang begitu kuat terkumpul menjadi sebuah bola besar di hadapannya.
Melihat bola emas bercahaya keemasan itu, satu dari 2 pria berbaju kuning yang sibuk membuat tato kini bergabung untuk menghalau Yu Shi.