Chereads / Pak Guru Aku Mencintai Mu / Chapter 53 - Bab 53

Chapter 53 - Bab 53

"kamu tau, sejak kapan aku memiliki perasaan terhadap mu?"

"Aku sudah lama menyimpan rasa terhadapmu, bahkan aku menyelidiki tentangmu. Kamu yang suka bermalas-malasan, tapi walau kamu begitu pemalas kamu dapat melawannya, Suka bermain game, bahkan hampir setiap hari, kamu selalu ke rental PS. Sebenarnya otak mu hanya ada game saja, Tapi kamu sangat bisa mengimbangi nya dengan pelajaran. Ke kurangan mu, kamu cukup payah bersosialisasi. Tapi itu lah yang membuat aku jatuh hati. Mungkin tanpa kamu aku tak bisa menikmati kebahagiaan ini, aku yang selalu serius dalam berbagai hal, dan kamu bisa mengubah itu (yang ada di dalam diriku.) jika aku harus berkata apakah aku menyesali ini? Jawaban nya tentu tidak. Jadi aku harap kamu juga tak menyesali, aku bersikap seperti ini karena aku tak tau harus bersikap romantis seperti apa? Aku cukup bodoh akan hal itu."

"Huh..." entah itu kebenaran atau hanya kebohongan untuk menyenangkan ku? Tapi aku harap ini akan menjadi baik-baik.

"Disaat semua tak berjalan dengan baik kamu selalu menyemangati diriku, contohnya dimana saat aku terbangun dari koma, dan menceritakan masalah ku kepada mu, kamu berkata sangat bijak, awalnya aku pikir ini bukan kamu. Aku tak tau apakah sejak aku koma kamu berubah menjadi lebih dewasa? Dan itu tidaklah benar, kamu hanya melakukannya sesuai apa yang kamu alami bukan?

Sejenak saat itu, aku berpikir masa aku kalah dengan istriku yang lebih muda dari ku, Masa ia bisa menjadikan pengalaman itu menjadi sebuah pembelajaran untuk terus menjadi pribadi yang baik, sedangkan aku selalu saja mengulangi kesalahan yang sama. Jangan mengejek ku ya... Tapi sungguh aku mendapatkan banyak pembelajaran dari mu."

Kenapa ia berbicara dan bertingkah imut begini, aku maksudku tangan ku langsung saja mencubit pipinya dengan begitu gemas nya.

"sakit...!"

ucapnya lalu memeluk ku.

"sudah aku bilang beberapa kali, jangan lakukan ini." Selalu pelukan itu melingkar ditubuhku.

Kami di akhir pekan, memutuskan untuk berlibur ke pulau pribadi miliknya, letak nya tak jauh dari pulau utama yang dimana kami tinggal, pantai bersih dan kosong yang hanya kami saja di sini.

Sungguh ini bak surga dunia, tapi karena aku malas berpanas-panasan, akhirnya aku hanya diam di dalam sebuah bangunan bak vila namun beratap daun, sembari bersantai di bangku panjang.

Ah... Rasanya air kelapa sungguh nikmat.

Beberapa hari kami berada disana, kulit ku menjadi agak gelap, begitu juga ia.

"akhirnya sampai."

Bayangan ini...

Kalau aku kehilangan lebih dari ini, akankah hatiku dimaafkan?

Berapa banyak lagi penderitaan yang harus aku alami.

Sekali lagi, musim, berubah

Sekali lagi, saat kita bercanda ria

Setiap kali kita beda pendapat, kamu akan mengalah dan mulai membuat lelucon.

Sifat egois ku itu malah membuatmu semakin menyukaiku.

Satu kesempatan lagi, kenangan menahan langkahku.

Satu kesempatan lagi, aku tak dapat memilih tujuanku selanjutnya

Seandainya keinginanku bisa terkabul.

Kalau hanya untuk mengusir kesepian, siapapun bisa

Karena malam terlihat seolah-olah bintang akan jatuh, aku tak bisa bohong pada diriku sendiri.

Aku selalu mencari sosokmu muncul di suatu tempat.

Di jalan saat fajar,

Seandainya ada keajaiban, aku ingin menunjukkan padamu sekarang juga

Pagi yang baru, akan jadi seperti apa diriku mulai sekarang.

Pada akhirnya aku selalu melihat ke suatu tempat, mencari senyumanmu

Di persimpangan jalan.

Meskipun aku tahu kau tak mungkin ada di sana

Andai hidup bisa diulang kembali, aku ingin berada di sisimu selalu

Aku tak menginginkan apapun

Tak ada yang lebih penting darimu.

"Ah... lagi-lagi aku bermimpi buruk."