Chereads / Pak Guru Aku Mencintai Mu / Chapter 15 - Bab 15

Chapter 15 - Bab 15

"tok, tok, tok".

Bunyi pintu diketuk, suara orang terdengar dari baliknya, segera aku membuka kan pintu, seorang peria berada dibaliknya, lalu aku menanyakan ia sedang mencari siapa, katanya ia menyari kakak ku, mendegar itu hati ku terasa senang sekaligus aku mempunyai bahan ejekan untuk kakak ku.

"Kak ada yang nyari'in nih".

Ucap ku memanggil kakak, lalu aku kembali duduk lagi, pak guru rupanya juga kepoan dengan isyarat mata ia menanyakan siapa itu.

aku tak menjawab melainkan menyuruh nya melihat gerak-gerik kakak ku, yang rupanya malu-malu saat berhadapan dengan peria itu, kami berdua hanya bisa tersenyum melihat tingkah mereka.

Ya tuhan... Lucu sekali.

Kalau masih ada ibu mungkin ibu akan mengejek nya,

Oh... Rasanya seperti menonton film Ftv saja.

"Apakah tamu nya hanya di suruh berdiri saja kak?".

Ucap ku dengan sedikit menyengir, lalu kakak ku mempersilahkan nya untuk duduk.

"siapa namanya?".

Tanya pak guru menyodorkan tangan nya, dan dibalas salam oleh tamu kakak ini, "Fajar". Ucap nya memperkenalkan diri kepada kami berdua.

"pacar?".

Tanya ku kepada nya, ia hanya menganguk lemah, yes! Ucap ku dalam hati, ku lihat pak guru juga tak bisa menahan senyuman di bibirnya,

"udah berapa lama?".

Lagi-lagi aku bertanya sebelum kakak datang, 2 tahun katanya,

eh...! Rupanya selama ini dia diam-diam sudah punya pacar.

Hem... Tambah lagi bahan untuk mengejek nya.

Dan saat kakak datang kami pun seolah seperti biasa, dengan pak guru yang mengajari ku di beberapa pelajaran.

Tiba-tiba peria itu mengajaknya untuk pergi, mendengar itu dengan cepat aku menoleh dan tersenyum kepada kakak.

kakak ku pasti tau apa yang aku maksud, lalu ia menyeret ku kedalam kamarnya, dan menghentikan ku untuk tak terus mengejeknya, katanya sih malu, tapi aku tetap saja tak henti mengejek nya.

"mengengam tangan, berciuman dengan nya, oh... Senang nya".

Ucap ku kepada nya, kini wajah nya memerah.

"Mana ada kayak gitu". Selah nya kepada ku.

Eh... Jadi dua tahun ini mereka tak sekali pun melakukan itu, Ya tuhan betapa polos nya kakak ku ini,

"pletak".

Tangan ku terasa begitu ringan dan mementing jidat nya.

Rasanya aku tak menghiraukan bahwa ia adalah kakak ku, wajar saja bukan kah ini terlalu bodoh?

"jadi apa yang kalian bicarakan?".

Tanya pak guru saat mereka berdua sudah pergi dari rumah, aku tak menjawab melainkan tetap mengisi soal-soal itu.

Namun... Tiba-tiba ia memeluk tubuhku dan mengatakan sesuatu yang kurang ku dengar, "hah...?" ucap ku bermaksud untuk mengulangi perkataan itu.

"Nikah yuk". Ucap ia mengulangi perkataan nya.

Mendengar itu aku sedikit kaget, aku tak percaya ia akan berbicara perihal menikah kepada ku, bukankah ini terlalu cepat.

"Saat kamu lulus SMA".

Ucap nya lagi, namun aku menjawab aku ingin melanjutkan pendidikan dulu, baru kita membicarakannya.

Namun sepertinya dia kebelet nikah kayaknya.

"kamu tau kakak mu sebenar nya sedang mempersiapkan pernikahan loh".

Ucap nya lagi.

"Bapak tau dari mana?". Tanya ku.

"Dari pacarnya".

Eh... Kakak tak pernah berbicara ini kepada ku, apa kakak bermaksud untuk menyembunyikannya kepada ku, tak mungkin, apakah kakak malu mengatakannya.

Aku harus menanyakan ini kepada nya, namun sebelum menanyakan ini aku harus mengurusi masalah ku terlebih dahulu.

"Emangnya kamu ingin kuliah dimana?". Tanya ia, tentu saja jawabannya kuliah di tempat nya.

"Kalau gitu bagus dong, untuk kita kamu bisa menikah dan melanjutkan pendidikan mu". Ucap nya.

Ah... Kenapa ini tambah semakin menjadi runyam sih.

Akhirnya aku meminta waktu kepada nya untuk menjawab ajak nya itu.