Semenjak kejadian di waktu itu, aku merasa cangung bila bertemu dan menatap wajah nya.
Walau berberapa kali ia menyurhku dengan berbagai cara untuk menatap dirinya.
Namun, aku cukup malu, rasa debar di dada masih ku rasakan.
Huh... Andai ia tak berkata seperti itu mungkin aku tak secangung ini bila berada di dekat nya.
Dan aku sedikit cemas bila orang-orang akan mengetahui hubungan kami, bagai mana tidak ia begitu terang-terangan bertemu dengan ku dan membuatkan bekal makanan siang dan makan bersama setiap waktu istirahat sekolah, walau pun sudah ku peringatkan agar tak berbuat seperti ini, maksudku jangan memancing perhatian dan omongan orang-orang,
Aduh... Aku cukup gugup akan hal ini.
Terlebih lagi gugup berada di dekat nya, bagai mana tidak, jika kalian berada didekat orang yang kalian cinta, mungkin kalian akan sama dengan ku, yakni gugup.
"Cium".
Ucap nya menyodorkan pipi kanan nya kepada ku, namun aku jawab ini terlalu cepat untuk melakukan itu, maksudnya kami bahkan tak tau ini namanya pacaran atau bukan.
Walau ia dengan secara langsung menyatakan cintanya kepada ku.
Tapi aku tak menolak bila ia mempunyai perasaan sepeti itu, lagian aku juga mencintai nya sih.
Akhirnya ibu ku pulang dari rumah sakit selama 7 hari lama nya, rumah kami kembali terasa hidup, kini ia hanya di sarankan untuk tak banyak gerak, karena masa penyembuhan sebenarnya membutuhkan waktu tiga bulan lebih.
Aku pun menyuruh nya agar tak melakukan pekerjaan yang berat, biarlah anak-anaknya yang melakukan pekerjaan rumah.
"Ibu aku mau kerja dulu ya".
Ucap kakak ku menyalami dan mencium tangan ibu, aku pun ikut menyalami tangan kakak ku, aku tau ini cukup berat untuk nya karena aku juga merasakan harus berkerja sambilan saat masih menuntut ilmu.
Membagi waktu, yang hanya sedikit untuk berbagai hal, dengan tubuh yang mempunyai batasan aku berpikir pasti kakak begitu cepek menjalani semua ini.
Ya tuhan kapan hidup keluarga kami ini begitu menyenagkan?
Pagi lagi-lagi datang dari arah timur, lagit dengan samar-samar warna putih menandakan aku harus bangun dan bersiap untuk bersekolah,
akhirnya pukul 6:30 pagi aku selesai beres-beres, ya maklum saja perempuan gitu loh.
Apa lagi aku..., aku akan bertemu dengan nya di jam pertama.
Aduh... Kenapa aku harus melakukan hal memalukan ini sih, biasanya aku tak begitu suka mendandani wajah ku, hanya pakai bedak biasa pun aku merasa Aku sudah cantik.
Akhirnya dengan memikirkan banyak hal aku menghapus dan membilas wajah ku.
"hem... Kan tetap cantik".
Aku begitu sombong tapi ini lah kenyataan nya.
Aku tak fokus dengan apa yang ia ajarkan melainkan fokus pada dirinya, melihat itu ia begitu selah tingkah, aku pun hanya tersenyum saat ia salah tingkah karena perbuatan ku.
Lalu ku isyaratkan dengan kedipan mata ke arah nya, melihat aku yang mengedipkan mata ia tersipuh malu, mungkin saja ada teman kelas ku yang sadar akan tingkah nya itu.
Aku cukup berani bukan?
Ini hanya balas dendam ku karena ia membuat ku selalu berdebar bila dekat dengan nya,
Impas bukan?
Aku cukup yakin ia (jantungnya) berdegup kencang sekarang ini,
hehehehe... Sumpah aku begitu senang akan hal ini.
Dan akhirnya pas jam istirahat saat banyak teman kelas ku keluar kelas untuk beristirahat, aku disuruh nya menghadap dirinya.
Cukup lama ia berbicara pada ku, "apa yang kamu lakukan, hampir saja jantungku mau copot karena ulah mu".
Ucap nya, aku Cuma menyengiri saja, dan...
"aduh..." hidung ku di cubit nya sangat kuat sampai memerah.
Sungguh ini sangat bahagia buat ku, sungguh.