"Heah...kalau bisa lebih cepat!" Kara Shadow memacu kudanya
Perjalanan ke Alkania Village dark Town of Marry cukup dekat, tidak terasa Shadow sudah setengah perjalanan menuju ke Alkania Village. Shadow berhenti sejenak di tepi sungai dan membiarkan kudanya minum dulu, Shadow sendiri duduk di tepi sungai duduk minum anggur yang sudah dipersiapkan kemarin. Shadow menikmati pemandangan sungai yang menyejukkan, tidak disengaja melihat seorang elf mandi disitu. Elf yang mandi tersebut memiliki rabut ungu panjang dan tubuh yang sangat menggoda, bekulit putih bening dang telinga khas elf yang agak pendek. "Perjalanan ini tidak buruk juga, ada Golden Moon Elf yang sedang mandi." kata Shadow, Elf tersebut menoleh dan segera keluar dari sungai dan berpakaian. "Kau beraninya mengintipku mandi!" kata elf tersebut dengan marah dan membidikkan panahnya ke Shadow, "Wo...wo.....tenang, aku hanya petualang yang kebetulan lewat. Aku mau ke Alkania Village karena pekerjaan, tenang." kata Shadow, "Kalau begitu sebagai gantinya kau harus mengantarkanku ke Alkania Village." kata elf tersebut, "Bisa, ayo segera naik." kata Shadow, Shadow naik ke kuda tunggangannya terlebih dahulu dan membantu elf tersebut naik kuda. Shadow mulai memacu kudanya kembali dan melanjutkan perjalanan bersama elf tersebut.
"Namaku Shadow, siapa namamu?" tanya Shadow dengan sopan, "Panggil saja aku Mistral, aku dari suku Golden Moon Elf." kata Mistral, "Tidak menyangka sebetulnya bisa bertemu dengan Golden Moon Elf, apa kau mendengar kabar belakangan ini?" kata Shadow, "Alkania Village diserang oleh sekelompok Orc Golb....maksudku Goblin, karena Alkania dekat dengan wilayah Golden Moon aku diperintahkan oleh Arc Master untuk kesana." kata Mistral, "Dan aku menerima pekerjaan membasmi para goblin tersebut dari Adventure Guild kemarin, aku baru baru saja berangkat tadi pagi." kata Shadow sambil memacu kudanya. "Jadi kita punya tujuan yang sama hanya saja berbeda sumbernya." kata Mistral, "Begitulah..." kata Shadow sambil memacu kudanya. "Oh iya bagaimana perlakukan Belarus pada bangsa elf? kudengar mereka cukup baik dengan para Elf." kata Shadow, "Lebih tepatnya tidak mau mengganggu karena tahu bangsa elf selalu hidup netral dan tidak terganggu dengan semua hal." kata Mistral
Tidak terasa mereka sudah sampa di Alkania Village, kondisi desa tersebut cukup ramai penduduk tetapi bangunan sekitar rusak ringan. "Lebih ringan dari yang kuduga, Goblin ini sepertinya melakukan serangan malam hari." kata Shadow, "Astaga....aku terlambat tiba." kata Mistral, "Bukan salahmu, kita mampir dulu ke Adventure Guild." kata Shadow sambil mengendarai kuda, Mistral mengangguk. Shadow berkendara sambil mencari petunjuk pada warga di sepanjang jalan menuju ke Adventure Guild, karena terlalu fokus tidak terasa mereka sudah tiba di Adventure Guild. Shadow segera membantu Mistral turun, Shadow juga turun dan masuk ke Adventure Guild.
"Permisi.....aku yang menerima pekerjaan membasmi Goblin." kata Shadow pada resepsionis Adventure Guild, "Selamat datang di Adventure Guild, kalian bisa beristirahat disini." kata resepsionis wanita tersebut, "Aku bisa minta petunjuk dari mana serangan kelompok Goblin tersebut menyerang?" tanya Shadow, "Saksi mata adalah seorang keluarga yang tinggal di alamat ini." kata resepsionis tersebut sambil memberikan kertas kecil. Shadow segera menerima sebuah kertas kecil dan memasukan kertas tersebut ke dalam kantungnya. "Kau dapat apa?" tanya Mistral, "Alamat saksi pertama yang melihay kelompok goblin tersebut, kurasa itu petunjuk pertama." kata Shadow sambil memberikan kertas kecil ke Mistral, "Lokasinya cukup dekat, kau mau naik kuda atau..."tanya Mistral, "Jalan kaki saja, aku mau tahu dari mana Goblin tersebut menyerang sekalian melakukan investigasi." kata Shadow sambil berjalan menuju ke lokasi tersebut dan Mistral mengikuti dari belakang. Shadow melihat sekeliling kerusakan yang ditimbulkan karena serangan dari goblin tersebut, Mistral juga melihat walau tidak memakan korban jiwa tetapi cukup parah. "Sepertinya aku tahu kelompok goblin ini, dulu aku bersama pangeran Blackheart pernah ditugaskan King Dianosius Whiteheart memecahkan masalah ini." kata Shadow, "Aku pernah dengar pangeran Blackheart terbunuh dalam peperangan 3 tahun yang lalu." kata Mistral, "AKu juga dengar berita tersebut, sebagai kawannya aku juga sedih saat itu." kata Shadow dengan nada rendah, "Ah kita sudah sampai, tidak terasa.cukup dekat" kata Shadow.
Shadow berkeliling disekitar pertanian dan mencari petunjuk, Mistral juga mencari petunjuk. Shadow berkeliling di ladang pertanian dan melihat beberapa jejak kaki kecil di ladang menuju ke hutan dan pagar yang rusak. "Mistral, coba lihat kemari." kata Shadow, "Jejak goblin dari arah hutan, sepertinya mereka melakukan raid untuk makanan." kata Mistral, "Dan mereka memutuskan merampok kota, jejaknya menuju ke halaman belakang halaman rumah itu." kata Mistral sambil menunjuk jejak kecil yang melewati halaman belakang rumah. "Aku akan bertanya pada pada menghuni rumah tersebut." kata Shadow, Shadow bersama Mistral segera segera mengetuk pintu rumah tersebut dan seorang laki-laki muncul dari rumah tersebut. "Permisi, kami sedang menyelidiki masalah Goblin dan kami mendengar bahwa rumah ini yang diserang pertama." kata Shadow, "Kalau begitu silakan masuk, kami punya informasi tentang hal itu." kata pria tersebut. Shadow dan Mistral segera masuk kerumah tersebut dan dijamu oleh pria tersebut, istri dari pria tersebut sedang hamil tua dan sang pria kawatir dengan kondisi sang istri. "Bisa beri tahu kejadiannya?" tanya Shadow, "2 hari yang lalu tepatnya malam hari aku terbangun dimalam hari, aku melihat beberapa mahkluk kecil berwanar hijau saat keluar dari rumah dan mengusirnya, keesokan malamnya aku dengar seluruh kota diserang oleh mahkluk tersebut, dan aku terbangun dimalam hari melihat 3 goblin besar memimpin pasukan goblin kecil, dan salah satunya memakai mahkota." kata pria tersebut. "Goblin King ya? lebih buruk yang aku kira." kata Shadow.
"Gobling King tetapi anak buahnya sedikit, hmm...apa penduduk kota berhasil bertahan?" tanya Mistral, "Yang kudengar dari penduduk kota beberapa petualang yang sedang mampir kemari membantu mempertahankan kota, karena itu kerusakan kota sangat ringan." kata pria tersebut, "Kurasa mereka akan menyerang lagi, Goblin King sangat suka mencoba lagi" kata Shadow, "baiklah terima kasih atas informasinya, aku akan segera melacak mereka." kata Shadow berdiri sambil berjabat tangan, sang pria langsung membalas jabat tangan Shadow, "Aku percaya akan ada bantuan dari Adventure guild pasti tiba." kata pria tersebut, Shadow dan Mistral segera keluat dari rumah tersebut.
"Ada yang membuatku penasaran, aku mau ke hutan memeriksa." kata Shadow, "kau penasaran ya?" tanya Mistral, "Tentu saja, beruntung aku pernah dekat dengan pangeran Blackheart." kata Shadow, "Seberapa dekat?" tanya Mistral, aku menganggapnya sebagai adik." kata Shadow berjalan ke hutan. banyak jejak telapak kaki kecil masuk kehutan, Shadow dan Mistral mengikuti jejak tersebut dari tepi jalan dan memutuskan untuk menepi sambil terus mengikuti jejak tersebut. Shadow dan Mistral tiba di ujung jejak tersebut tidak lama, mereka segera bersembuyi di semak dan melihat sebuah desa kecil yang sepenuhnya dihuni oleh goblin, beberapa goblin bertubuh sangat besar dan salah satu goblin besar tersebut memakai mahkota. "Goblin King ya? Sudah kuduga." kata Shadow, "Sepertinya mereka sedang bersiap untuk melakukan raid lagi kata Mistral yang melihat para goblin sedang mempersiapkan senjata, "Sepertinya aku punya ide, ayo kemba....ah sial!" kata Shadow, seekor goblin menemukan mereka dan membunyikan alarm bahaya.
Shadow dan Mistral segera lari dari pinggir desa goblin tersebut, Shadow yang memakai Deathshycte segera memutar sabit besarnya untuk memblok serangan panah, Mistral memberikan tembakan panah balasan. Shadow segera berhenti dan berbalik melihat sekelompok goblin tiba, Shadow segera tersenyum sini melihat para goblin tersbut. "Sepertinya Harvester sedikit lapar.....mau makan beberapa jiwa goblin? Baiklah kalau begitu....WAKTUNYA MAKAN!" kata Shadow sambil berlari kearah goblin, Mistral berhenti dan menyapkan panahnya. Shadow yang belari maju segera mengayunkan Deathshycte milikya dan menebas seekor goblin, goblin tersebut segera terbelah dua dan isis perutnya berhamburan keluar dengan darah hijau keluar dari tubuh goblin tersebut. Kelompok goblin tersebut segera mengelilingi Shadow dengan setia goblin membawa pisau dan pedang pendek, seekor goblin yang ada dibelakang Shadow segera melompat dan mennyerang Shadow dari belakang. Shadow segerra berbalik sambil mengayunkan Deathshyctenya kebawah menembus tengkorak dari goblin tersebut, Goblin lain juga menyerang dan Shadow segera menunduk menghindar sambil mencabut Deathshyctenya dari kepala goblin yang baru ia bunuh. Seekor goblin segera menyerang lagi dan Shadow segera mengayunkan Deathshyctenya dari bawah, Deathshycte tersebut langsung menembus rahang dan ujung dari Deathshycte tersebut menembus tengkorak goblin tersebut. Goblin yang lain segera gemetar melihat kedua teman mereka dengan mudah dibunuh memutuskan untuk melarikan diri. "Sudah kuduga mereka belum sepenuhnya terlatih." kata Shadow menghela nafas. "Mereka pasti kembali ke kota dengan pasukan yang lebih besar lagi." kata Mistral, "Sudah kubilang aku ada ide, tinggal mencari tanaman Water Lily dan akan aku buat racun special untuk mereka." kata Shadow.
Shadow dan Mistral berjalan keluar hutan dan melewati sebuah danau, danatu tersebut banyak tubnuh bunga biru. Shadow melepas armor nya dan bajunya dan segera masuk ke dalam danau, Mistral terkejut melihat tubuh Shdow yang cukup kekar dan banyak bekas luka. Shadow memetik beberapa Water lily dan kembali ke tepi danau. Mistral segera menunduk memberi hormat, Shadow yang lemihat kejadian tersebut kebingungan. "Pangeran Blackheart, sudah kuduga anda selamat dari peperangan 3 tahun yang lalu." kata Mistral, "Kau mengenal kalung ini ya?" tanya Shadow, "King Azeroth sangat baik pada bangsa Elf, bahkan membuat bangsa elf punya hak yang sama dengan manusia." kata Mistral, "Jangan beri tahu bahwa aku masih selamat, dan sudah waktunya aku membuat racun spesial untuk para Goblin." kata Shadow, "Racun khusus?" tanya Mistral, " Aku mempelajari pembuatan racun dari Assassin Guild, racun ini akan membuat mereka akan bertarung satu sama lain." kata Shadow sambil memakai kembali pakaiannya, "Apa bisa bekerja efektif?" tanya Mistral, "100% bahkan akan bisa membuat kita menang mudah." kata Shadow, "Kalau begitu segera diracik, kita mungkin akan kehabisan waktu." kata Mistral sambil berjalan menuju ke sungai. Shadow mengikuti.
Shadow segera menuku potion shop di Alkania Village dan masuk ke toko tersebut, Mistral menyusul masuk ke toko tersebut. "Permisi, aku bisa minta tolong membuatkan racun dari tanaman ini?" tanta Shadow ke penjaga toko, "Bunga Water Lily? Efeknya akan membuat musuh kengingungan dan akan menyerang siapa saja loh sebelum tewas." kata sang penjaga toko, "Memang benar dan tolong buat secepat mungkin, takutnya malam ini kota akan diserang goblin." kata Shadow sambil memberi uang sebesar 20 gold, sang penjaga mengangguk. Shadow dan Mistral segera meninggalkan Potion Shop dan menuju ke Weapon Shop yang ada disitu, Shadow masuk bersama Mistral. Shadow segera menuju ke kasir, sementara Mistral melihat sekeliling. "Permisi, apa kalian disini menjual Blow Pipe dan amunisinya?" tanya Shadow, "Kebetulan blow pipe yang kami punya hanya blow pipe bambu biasa dan untuk amunisinya ada dart biasa atau dart beracun saja." kata penjaga toko, "Tidak masalah dan untuk amunisinya dart biasa saja, aku punya racikan racun sendiri kok." kata Shadow, "Untuk Blow Pipe harganya 50 gold sementara dartnya per sepululuh buah harganya 5 gold." kata penjaga toko, "Aku beli Blow Pipenya dan 20 dart." kata Shadow sambil memberikan 60 gold pada penjaga toko tersebut, penjaga toko tersebut segera memberikan Blow Pipe dan 20 buah dart tersebut, Mistral segera menemui Shadow sambil menyiapkan kantung uang. "Aku beli anak panah, aku hanya ada uang 30 gold." kata Mistral, "Sebetulnya sudah dapat 300 anak panah, ada lagi?" kata penjaga toko menyiapkan 300 buah anak panah, "Ini saja cukup, terima kasih." kata Mistral. Shadow dan Mistral segera meninggalkan Weapon shop dan kembali menuju ke Potion Shop, beruntung saar tiba mereka sudah ditunggu oleh penjaga toko. "Ah petualang, kebetulan racun yang kau minta sudah selesai. kami menambahkan beberapa bahan agar efeknya lebih kuat dan bisa membunuh di ahkir efek." kata sang penjaga toko sambil memberikan sebuah botol dengan cairan ungu, Shadow menerima botol tersebut dan segra bersiap di tepi hutan bersama Mistral.
Shadow segera mencelupkan bagian tajam dart yang dia beli kedalam racun tersebut, setelah siap shadow memasukan dart yang dia namai Dart halusinasi ke sebuah kantong khusus. Shadow dan Mistral segera bersiap di hutan dan menunggu malam tiba. Shadow segera menuju ke danau tempat ia memetik bunga Water Lily dan segera melepas semua pakaiannya, Shadow berjalan menuju ke danau dan mulai mebasahi tubuhnya, Mistral yang melihat Shadow mandi segera melepas pakaiannya dan memeluk Shadow dari belakang. "Mistral...kau mau ikut mandi?" tanya Shadow, "Lebih dari itu...pangeran Blackheart." kata Mistral sambil meraba tubuh Shadow, "Mistral, aku bukan lagi pangeran, aku hanya petualang biasa." kata Shadow berbalik dan merangkul pinggang Mistral dan meraba dadanya, "Kalau begitu untuk saat ini jadilah pangeran, aku sepenuhnya milikmu." kata Mistral, Shadow langsung mencium dan meremas dada Mistral. Shadow dan Mistral berciuman sambil bermain lidah, Mistral menikmati ciuman tersebut dan mengajak Shadow ke tepi danau. "Mistral....kau sangat cantik sekali" kata Shadow sambil meremas dada Mistral, "Shadow....." kata Mistral sambil tersipu malu, Mistral segera berbaring di rumput dan Shadow mencium Mistral, Mistral memeluk Shadow sambil meraba penis Shadow. Shadow mulai menghisap dada Mistral dan Mistral mendesah nikmat,Mistral mengarahkan penisnya ke kemaluannya. "Kau yakin mau melakukan hal ini?" tanya Shadow, Mistral mengangguk dengan wajah merona, Shadow mulai memasukan penisnya ke kemaluan Mistral, Mistral menahan sedikit rasa sakit. Shadow mendorong lebih dalam penisnya dan merasa merobek sebuah dinding tipis, Mistral langsung memeluk Shadow sambil menahan rasa sakit. "Kau tidak apa-apa, Mistral?" tanya Shadow, "Aku tidak apa-apa, lanjutkan pangeran." kata Mistral tersenyum, Shadow mulai menggerakan pinggangnya perlahan. Mistral mendesah nikmat dan mulai memeluk Shadow, Shadow mulai menggerakan pinggangnya cepat sambil meremas dada Mistral. Mistral mendesah menikmati. Shadow semakin cepat menggerakan penisnya, Mistral semakin erat memeluk Shadow. "Mistral aku sudah diujung aku...." kata Shadow, seketika gelombang lava keluar, Mistral memeluk dan mendesah kuat. Shadow segera memeluk dan mencium Mistral.
Shadow segera memakai kembali pakaiannya, begitu juga Mistral. Senja sudah tiba dan langin mulai gelap, Shadow dan Mistral segera menyiapkan obor di jalan tepat keluar hutan, setelah itu Shadow dan Mitral bersembunyi. Tanah mulai bergetar dan pasukan goblin tersebut mulai mendekati pintu keluat hutan, Shadow dan Mistral segera mempersiapkan dart halusinasi mereka. Pada baris pertama Goblin yang bertubuh kecil maju terlebih dahulu, Shadow dan Mistral segera menembakkan dart tersebut ke beberapa Goblin. Goblin yang terkena dart tersebut segera bertingkah aneh dan menyerang teman mereka secara brutal, beberapa goblin mencoba melerai tetapi justru tewas. Shadow kemudian menembakkan dart tersebut ke 3 Goblin yang berukuran besar, 3 Goblin tersebut segera mengamuk dan mulai menyerang goblin yang tunuhnya jauh lebih kecil. King Goblin yang berada di paling belakang segera melarikan diri, Shadow dan Mistral segera bergerak secara diam-diam mengikuti King Goblin tersebut. Sang Goblin King berhenti sejenak, raut wajahnya speerti ketakutan dan tidak percaya bahwa rencananya gagal. "Mistral, sekarang." kata Shadow, Mistral menembakkan 2 anak panah dan berhasil menancap di kedua kaki King Goblin. Shadow segera menebas tangan dari Goblin King tersebut dan darah hijau mengucur keluar dari luka sang Goblin King, wajah sang Goblin terlihat ketakutan saat melihat Shadow. "Goblin King, kau sudah berani masuk ke wilayah yang bukan milikmu, kau bahkan melakukan perusakan pada rumah warga. Dengan ini kau dihukum mati." kata Shadow, lalu memenggal kepala sang Goblin King.