"Selamat datang di Titaniumforge" kata Gulark,
"Kota yang cukup ramai, dan cukup sibuk." kata Mistral, "Kalian membuat apa disini?" tanya Marrie, "Banyak hal, mulai dari senjata hingga prototype Autmaton terbaru untuk Azeroth." kata Gulark, "Sayang ayah tidak mau memakai Automaton, takut karena daya rusaknya yang sangat besar...karena itu..." Kata Shadow, "Tidak pernah sampai ke medan perang, kalau saja Autmaton turun mungkin Azeroth masih berjaya." kata Gulark, "Ah iya, apa King Tederash masih memerintah? Sudah cukup lama tidak bertemu beliau." kata Shadow, "Tentu saja, aku yang merekomendasikan Titaniumforge bergabung dengan Belarus dan menyembunyikan dirimu." kata Gulark, "King Tederash yang misterius itu ya? Kau pernah bertemu Luciana?" tanya Mistral, "Tentu saja aku kan bodyguard dari Prince Blackheart, pasti sudah bertemu." kata Luciana, "Iya hanya bertemu, untuk ngobrol serius belum." kata Shadow, Gulark dan Marrie tertawa.
Gulark bersama Shadow dan kelompoknya segera menuju ke Adventure Guild cabang Titaniumforge dan melaporkan mereka berhasil menjinakkan Warg tersebut dan dijadikan kendaraan utama mereka, petugas tersebut segera memberi stempel selesai pada surat tugas mereka. Shadow duduk bar Adventure Guild dan memesan makanan, Marrie yang duduk terlebih dahulu sedang membaca buku sihir. "Sedang belajar sihir apa?" tanya Shadow, "Sihir yang bernama Meteor Blast, cukup rumit sih." kata Marrie, "Meteor Blast ya? Bayangkan saja kau menembakkan Fire Ball dengan kekuatan yang besar." kata Shadow, "Memang seperti itu ya? Kan beda mantra." kata Marrie, "Nanti aku ajari tekniknya, sebetulnya sama saja sih." kata Shadow menunjukkan segel dan mantra dari buku. "Luciana, memang Shadow dulu teknik belajarnya seperti apa?" tanya Mistral, "Shadow belajar setiap hari tanpa istirahat sedikitpun." kata Luciana, "Sekejam itukah latihannya?" tanya Mistral, "Lebih buruk lagi, kau kira Shadow bertemu White Fang bagaimana...." kata Luciana, Mistral hanya terdiam. Seketika Marrie menembakkan bola api yang sangat besar dan membuat panik 1 gedung.
"Marrie, tolong hati-hati dalam sihir." kata Shadow yang memakai sihir air membantu petugas Adventure Guild memadamkan api. Marrie juga memadamkan api tersebut dengan sihir air, beruntung beberapa Wizard dan Mage dari bangsa Dwarf berada juga disitu ikut membantu. "Dasar Marrie, kalau begini aku harus ajari dia teknik Mana Control." kata Luciana, Mistral hanya tertawa kecil.
"Ada apa ini? Kenapa Adventure Guild kebakaran?" tanya penjaga, "Sedikit kecelakaan, tapi bukan masalah besar kok." kata Gulark, "Gulark kebetulan kau disini, King Tederash mencarimu dan tamu yang kau bawa." kata penjaga tersebut, "Baik, kami akan kesana." kata Gulark. Shadow bersama anggota Adventure Guild berhasil memadamkan kebakaran tersebut dengan waktu yang cukup cepat. "Kita dipanggil oleh King Tederash, sepertinya King Tederash tahu kalau kau datang." kata Gulark ke Shadow, "King Tederash sepertinya tahu kalau White Fang masuk ke Titaniumforge, kalau begitu tidak perlu menunda waktu. Marrie, Mistral, Luciana....ayo kita berangkat." kata Shadow. Shadow bersama Mistral, Marrie dan Luciana segera menuju ke Palace of Hammer dipandu oleh Gulark, Shadow melihat Titaniumforge yang cukup ramai. "Paman, kenapa Titaniumforge tidak membuka diri pada penduduk luar? Kan lumayan bisa membantu ekonomi kota." tanya Shadow, "2 tahun yang lalu ada kejadian yang cukup misterius, disaat duta besar Belarus pulang ternyata dia mencuri salah satu gulungan rahasia penempaan senjata, beruntung yang dicuri adalah gulungan Mobile Seige Engine." kata Gulark, "Dan beberapa bulan berikutnya Kingdom of Almania dikuasai oleh Belarus?" tanya Marrie, "Benar, walau Seige Engine tersebut cukup rentan tetapi teknologi yang dipakai cukup maju dan serangan tersebut dilancarkan pada malam hari." kata Gulark, "Apa prototype sejnata baru itu juga..." kata Shadow, "Kau bercanda? Senjata itu baru selesai 2 minggu yang lalu, jadi tidak mungkin terpakai." kata Gulark sambil tertawa, "Baguslah....."kata Shadow sambil menghela nafas, "Sebetulnya juga designnya aku dapatkan dari seorang petualang, dari senjatanya bisa aku lihat dia berasal dari wilayah Tanami hanya saja pakaiannya sedikit berbeda." kata Gulark, "Setidaknya paman tidak perlu keluar uang kan?" tanya Luciana, "Tidak juga, dia ingin memodifikasi pedangnya dengan bahan yang cukup aneh dan katanya dari wilayah lain." kata Gulark, "Jadi semacam pertukaran ya? Cukup adil sih menurutku." kata Marrie, "Hahahahahaha benar sekali." kata Gulark.
Tidak menyangka selama mereka berbincang diperjalanan, mereka sudah sampai di Palace of Hammer. Penjaga yang bertugas segera membuka pintu gerbang dan mempersilakan Gulark bersama Shadow dan kelompoknya masuk, seorang putri membawa palu sedang berbincang pada seorang teknisi untuk uji coba senjata besok. "Princess Kirara tetap bersemangat seperti biasa." kata Shadow, "Itu seorang putri kerajaan? Penampilannya tidak seperti Princess Marina of Belarus." kata Mistral, "HAHAHAHAHAHA...Princess Kirara adalah kepala project yang ada di Titaniumforge, semua project yang diminta termasuk yang design yang senjata yang aku berikan." kata Gulark, Mereka tiba di ruang utama istana.
"Yang mulia King Tederash." kata Gulark berlutut, Shado bersama yang lain juga berlutut. "Berdiri Gulark, kau sudah membawa tamu penting ke Titaniumforge." kaya sosok Dwarf berjanggut emas dengan memakai mahkota bertanduk. "King Tederash, sudah cukup lama tidak bertemu." kata Shadow, "Jadi rumor tersebut benar ya, baguslah kalau begitu Automaton bisa diterjunkan." kata King Tederash, "Belum dulu, Belarus terlihat sangat baik dengan semua ras." kata Shadow, "King Disonius memang orang yang baik, tetapi Prince Caspan dan Queen Miani? Mereka cukup buruk dalam negosiasi diplomatis." kata King Tederash, "Kudengar beberapa kali King Disonius sendiri yang harus turun tangan agar tidak terjadi perang sipil internal, Prince Caspan dan Queen Miani memang diplomat yang buruk." kata Gulark, "Jadi bagaimana petualanganmu, Prince Shadow?" tanya King Tederash, "Lumayang menyenangkan, aku dengan Knight Legion of Black Dragon siap memimpin pemberontakan bersama Knight Legion yang lain." kata Shadow, "Jadi kenapa tidak dimulai saja?" tanya King Tederash, "Selama aku masih dikira sudah mati, itu sudah cukup. Yang penting saat ini rakyat masih sejahtera." kata Shadow, "Baiklah, oh iya kau kebetulan ada disini besok akan ada uji coba senjata baru. Aku sudah membuat beberapa prototype senjata baru dan besok akan uji coba." kata King Tederash, "Emm masalahnya...." kata Shadow, "Tenang saja, aku akan mempersiapkan ruangan untuk kalian." kata King Tederash sambil memberikan signal ke para pelayan, "Terima kasih paman Tederash." kata Shadow, Mistral sedikit menyikut Shadow, "HaHahahahaha....Sudah lama kau tidak memanggilku dengan julukan paman, Shadow. Tidak masalah kau memanggilku paman, memang ayahmu sudah kuanggap seperti saudara sendiri kok." kata King Tederash, "Kemari ikut aku." kata sang pelayan, Shadow bersama yang laon mengikuti pelayan tersebut.
Tidak lama pelayan tersebut tiba di sebuah ruangan dan membuka pintu kamar tersebut dan Shadow masuk kedalam kamar tersebut bersama yang lain, Shadow segera melepaskan armornya dan istirahat. Mistral juga meletakkan panahnya dan segera istirahat, Luciana dan Marrie juga istirahat. Paginya Shadow terbangun seperti biasa dan bersiap seperti biasa, King Tederash memeriksa senjata tersebut untuk terakhir kali. "Paman Tederash, jadi persiapan untuk uji coba sudah siap." kata Shadow, "Tentu saja, kau coba satu ini." kata King Tederash sambil memberi senjata tersebut. "Senjata apa ini?" tanya Shadow, "Itu senapan kecil, dengan menembakkan peluru." kata King Tederash, "Cara pakainya?" tanya Shadow, "Pertanyaan bagus, sini aku ajari" kata King Tederash mengajari Shadow, Shadow mendengarkan penjelasan King Tederash. Shadow mencoba membidik boneka target dan menembakkan ke target tersebut. Daya rusak dari tembakan tersebut menghancurkan bagian kepala target, dan pada tembakan kedua melubangi bagaian badan target. "Sudah kuduga senjata ini berhasil dan daya rusaknya tinggi." kata King Tederash, "Ha...hanya saja... suaranya....." kata Shadow sambil memcoba menenangkan diri, "Hahahahahaha tidak masalah, pakailah disaat yang genting." kata King Tederash, "Sebagai hadiahnya, kau bisa simpan senapan itu, kami memankannya Boomtrunk." kata King Tederash lagi, "Memangnya yang dipakai oleh orang yang memberikan designnya seperti apa?" tanya Shadow, "Hmm....lebih sederhana tetapi lebih kuat, katanya belum waktunya kita dapat senjata seperti yang dimilikinya." kata King Tederash, "Jadi penasaran siapa dia." kata Shadow sambil menghela nafas dan menyinpan senapan tersebut. "Tunggu dulu, pakai ini." kataTederash memberikan sarung senapan, "Memangnya kenapa paman?" tanya Shadow, "Senjata itu sangat sensitif, takutnya terjadi sesuatu padamu." kata King Tederash, Shadow segera memakai sarung senapan tersebut dan meletakan senapan tersebut kedalam sarung senapan.