"Adrian itu seperti apa?" tanya Shadow,
"Seorang vampire hunter, lebih tepatnya anak dari sang Dracula dari seorang wanita." kata Vergil, "Bukannya itu kasus yang sangat langkah ya? Seekor undead bisa membuat wanuita biasa hamil." kata Shadow, "Semua bisa terjadi loh....." kata Vergil, "Dhampire ya? sehebat apa mereka berburu Vampire?" tanya Shadow, "Sehebat apa ya...?hmm.....mereka berlatih seperti para hunter lainnya, hanya saja mereka punya insting yang lebih bagus." kata Vergil, "Begitu ya? Aku mau bertemu dengan Adrian...." kata Shadow. Tidak lama mereka tiba sebuah rumah yang sudah cukup tua, Vergil turun dari kudanya segera mengetuk pintu tersebut sementara Shadow turun dari kudanya setelah itu. Laki-laki berambut perak dan berwajah agak pucat muncul. "Vergil, senang melihat dirimu lagi, segera masuk dan biar aku jelaskan situasinya..." kata pria tersebut, "Adrian, seberapa parah?" tanya Vergil, "Sangat, segera masuk kalian berdua." kata Adrian, Vergil bersama Shadow segera masuk ke dalam rumah besar tersebut. Adrian segera membuka peta dengan tanda, Vergil dan Shadow memperhatikan sesuatu. "Sebuah menara?" tanya Shadow, "Benar, Tower of Blood adalan nama menara ini, fungsi menara ini adalah memfokuskan energi kegelapan pada semua vampire." kata Adrian, "Tetapi punya kelemahan kan?" tanya Shadow, "Kurasa dibutuhkan semua anggota Vampire untuk bisa menahan kekuatan yang sangat besar, yang lemah jadi kuat, yang kuat jadi lebih kuat." kata Vergil, "Karena itu kita mulai harus melenyapkan Vampire yang paling lemah, ada sembilan vampire yang ada dan yang tiga pertama menguasai wilayah tiga guild terkuat....White Cross Knight Legion yang ada diwilayah White Citadel, Circle of Wizard di Manasphere Distric dan St.Peter Monastery di Black Hill District." kata Adrian, "Kurasa yang lebih dulu kita bisa bebaskan adalah White Cross Knight Legion, kita perlu kemampuan mereka menghadapi vampire." kata Shadow, "Kau benar, White Cross Knight Legion adalah Holy Knight Order ang sudah terbiasa melawan mahkluk Undead. Mereka pasti memiliki beberapa benda yang ditakuti oleh Vampire dan kita bisa pinjam kekuatan mereka menahan Vampire tersebut." kata Vergil, "Bagaimana dengan bangsa Wolf Beast? Mereka juga membenci para Vampire kan? mereka juga sedang bertarung melawan Vampire di wilayah Dark Forest." kata Adrian, "Mereka juga bisa diajak bekerja sama." kata Shadow, "Baiklah, Queen Xesinus akan aku beri tahu rencana ini agar segera mendapat bantuan." kata Vergil lalu pergi.
"Baguslah kalau begitu, tutup salamku pada The Queen Warrior." kata Adrian melihat Vergil pergil, "Jadi.....kenapa sang anak dari dracula melawan sang ayah?" tanya Shadow, "Kau tahu rasanya dibenci banyak orang? Itulah rasanya jadi anak seorang Dracula, dibenci semua orang dan harus berlatih dengan ayah." kata Adrian, "Tetapi aku masih ingat ibuku bilang tidak boleh menyerang manusia, karena ibuku sendiri juga manusia." lanjut adrian, "Aku juga tahu rasanya, sebelumnya menjadi sosok yang disegani sekarang menjadi petualang." kata Shadow, "Terkadang takdir memang suka bercanda...." kata Adrian menuangkan anggur ke gelas dan memberikan gelas tersebut ke Shadow, "Benar....dan candaannya terkadang sangat tidak mengenakan." kata Shadow meminum anggur tersebut. "Lord Dracula tidak bisa mati, kau mengalahkannya tapi hanya bisa menyegelnya saja kalau menara itu aktif." kata Adrian, "Jadi mencuri waktu ya? Baiklah kalau begitu kumulai ke distric White Citadel." kata Shadow keluar dari rumah besar, Shadow segera menuju ke White Citadel.
Cuaca yang sangat buruk disaat Shadow pergi, dan sepanjang perjalanan banyak sekali kelelawan yang terbang secara berkelompok, seolah-olah sedang mengawasi Shadow. Shadow yang mengendarai White Fang segera tiba di sebuah kota yang cukup megah tetapi tertutup dengan mendung yang parah. Penjaga kota segera menghentikan White Fang, mereka memeriksa leher Shadow apakah terdapat bekas gigitan atau tidak. "Sepertinya Vampire disini membuat orang ketakutan." kata Shadow, "Begitulah, beruntung kami punya penawarnya." kata penjaga tersebut, "Kalian dari White Cross Knight Legion? kebetulan sekali aku mau bertemu dengan Knight Master kalian." kata Shadow, "Knight Master? maksudmu Legion Master? Beliau biasanya ada di kantornya di Citadel of Light." kata penjaga tersebut, "Baiklah kalau begitu, aku akan kesana." kata Shadow segera menuju ke sebuah istana yang berukuran sedang disebelah utara. Shadow segera turun dari White Fang dan White Fang dibawa ke tempat penitipan tunggangan, Shadow segera masuk ke istana tersebut dan disitu Vergil sudah tiba dan berbicara dengan Master Knight Donatelo. "Jadi Queen Sexinus menyetujui perburan Vampire?" tanya pria paruh baya dengan armor yang cukup tebal dan berambut perak, "Benar, Warrior Queen juga.....ah ini dia orangnya...."kata Vergil melihat Shadow, "Jadi ini ya orangnya yang memimpin perburuan Vampire, dia sedikit....kacau.." kata Master Donatelo, "Segera bagi apa saja yang kalian ketahui kepadanya agar kita bisa mulai bekerja." kata Vergil.
"Baiklah, Vampire bernama Riechi menguasai tempat ini, Knight of Holy Cross berusaha mengalahkannya bahkan beberapa anggota elite kami berubah menjadi ghoul atau tewas dengan luka bekas gigitan di leher mereka." kata Master Donatelo, "ada hal yang aku pikirkan, kenapa harus prajuri Holy Cross Order?" tanya Vergil, "Agar tidak ada anggota Holy Cross yang mengganggu...." kata Shadow, "Juga dari lokasi tempat tubuh tersebut ditemukan seperti membentuk....." kata Shadow, "Membentuk sebuah pentagram" kata Vergil, "Kalau begitu lokasih terakhir adalah....." kata Shadow menunjuk ke sebuah titik. "Aku ada rencana, sepertinya kita perlu tumbal...." kata Vergil, "Kau ingin mengorbankan pasukanku? tidak akan aku biarkan." kata Master Donatelo dengan marah. "Paman mau mebuat benda itu? boleh juga ide paman." kata Shadow, "Terkadang tumbal yang akan diberikan adalah palsu....membuat boneka yang mirip prajurit sungguh mudah." kata Vergil, "Kalau begitu kau bisa memakai boneka latihan yang ada di ruang latihan." kata Donatelo, "Kita juga perlu beberapa rantai perak dan pasak perak, membunuh Vampire pasti menyenangkan." kata Shadow. "Akan kami persiapkan, perburuan akan dimulai malam ini." kata Donatelo. Shadow segera meminta beberapa penjaga mengambil sebuah boneka dan mempersiapkan di lokasi tersebut. "Segera istirahat, nanti malam kita akan berburu." kata Vergil, "Marrie, Mistral dan Luciana bagaimana?" tanya Shadow, "Mereka sedang kemari, istirahatlah." kata Vergil, Shadow pun istirahat. Vergil keluar dan dan melihat Mistral, Luciana datang dan kelelahan. "Paman Shadow mana?" tanya Mistral, "Dia sedang istirahat, nanti malam perburuan." kata Vergil, "Syukurlah kalau dia baik-baik saja." kata Mistral, "Mistral, Marrie....Luciana, nanti kalian bantu Shadow melakukan perburuan malam ini, Marriel kau harus bisa menguasai holy magic dan Mistrial....." kata Vergil memberikan Silver Arrow, "Baiklah kalua begitu." kata Mistral, "Dan aku?" tanya Luciana, "Gunakan ini." kata Master Donatelo sambil memberikan sebuah pedang dan mirror shield. Beberapa prajurit segera memasang boneka tersebut di lokasi yang dimaksud.
Malamnya suasa bisa dirasakan sangat mencekam, bahkan bagi Shadow yang sudah terbiasa berburu monster di malam hari. Vergil bersama Mistral memantau dari ruangan gelap dekat boneka tersebut,sementara Marie dan Luciana bersembunyi di bangunan lain sambil bersembunyi di kegelapan. Sang Vampire segera mendarat dan mulai menggigit boneka jerami tersebut,Marrie segera menggerakan rantai tersebut dan mengikat sang Vampire, sementara Mistral berhasil memanah kedua kaki Vampire tersebut. Shadow muncul dan menebas kedua tangan Vampire tersebut, darah berwarna biru segera menyembur dari tebasan tersebut. "Jadi ka Vampire yang bernama Riechie, terjebak dengan perangkap sederhana...wajar saja kau di keluarga vampire jadi yang terendah...." kata Shadow, "Master Dracul pasti akan mengetahui kalau salah satu anak buahnya tewas." kata Vampire tersebut, "Heh.....jadi begitu ya? Paman bagaimana menurutmu...." kata Shadow, "Oh namanya Lord Dracul? Kami punya pesan untuk mastermu...." kata Vergil lalu memberi tanda, Shadow segera menyiramkan Holy Water dan menusukan pasak perak ke jantung sang vampire, vampire tersebut berteriak kesakitan dan setelah itu tubuhnya hancur jadi debu. "Paman yakin akan hal ini?" tanya Shadow, "Terkadang memberikan rasa takut pada mahkluk undead adalah hal yang diperlukan." kata Vergil, "Ada apa...kalian membunuh vampire tersebut?" tanya Master Donatelo yang mendengar teriakan sang vampire, "Ya, malam ini White Citadel sudah terbebas dari Vampire, dan besok kita akan pergi ke kota berikutnya." kata Shadow, "Master Donatelo, persiapkan pasukanmu mengamankan kota ini dan kota berikutnya." kata Shadow.
Paginya, Master Donatelo sepenuhnya memerintahkan semua pasukan berpatroli sepenuhnya , tida satu pun sudut kota yang tidak dijaga, teriakan Riechi bergema sangat jauh hinggamencapai istana sang raja vampire. seoorang pelayan dengan badan pungguk pendek berlari terseok-seok masuk keruangan pemimpin kaum vampire.
"Tuanku, Baron Riechi semalam berhasil dihancurkan oleh para kesatria dari White Cross Legion." kata sang pelayan.