"HHHEEEE?!" reaksi Mistral, Marrie dan Luciana bersamaan,
"Paman tidak bercanda kan? Bukannya Queen of Timania itu Princess Xesinus the Barbar?" tanya Shadow, "Dia tidak se barbar orang pikir, buktinya paman masih ada disini...." kata V, "Apa mungkin ini rencana paman?" tanya Shadow dengan penasaran, "Ayahmu lah yang sudah menyiapkan semuanya, dia tahu kalau Belarus akan menang dan mengirim paman kemari dengan tujuan itu, King of Timania setuju dan meninggal 1 tahun yang lalu dan digantikan Princess Xesinus." kata V, "Dan paman...." kata Shadow, "Sebagai penghubung pasukan rahasia Azeroth dengan pasukan Timania, Kau masih bertualang kan?" kata V, "Iya juga sih, jadi tidak tahu...." kata Shadow, "Ayahmu juga meninggalkan surat kan? pasti tidak pernah kau baca." kata V, "Iya sih.....melihat surat itu aku teringat dengan ayah jadi tidak pernah aku baca." kata Shadow. "Sudah kuduga...." kata V menghela nafas, "Memangnya isinya apa?" tanya Mistral, "Tanya saja pada Shadow." kata V, Shadow segera menunjukan surat tersebut dan membaca sura tersebut
Kepada Shadow,
Ayah tahu hari ini sudah tiba, Azeroth Kingdom jatuh ketangan musuh dan pamanmu menyelesaikan balas dendamnya. Ayah sudah meminta Paman Vergil untuk menuju ke Timania Empire untuk mejodohkanmu dengan Princess Xesinus. King Timania sudah setuju dengan permohonan ini, dan segel kerajaan juga aku titipkan pada paman Vergil sebagai tanda Azeroth masih ada. Dengan ini kau akan punya kekuatan untuk melakukan serangan balik. Bibi dan keponakanmu punya kelemahan yaitu tidak menyukai keragaman penduduk Azeroth, dan ayah sudah memberikan mandat pada semua pemimpin ras jika mereka diperlakukan tidak menyenangkan dari pemerintahan yang baru mereka bisa memberontak. Shadow....rahasia Heart Royal Family adalah kita sangat dekat dengan God of Painless Death, Thanatos. Ayah juga meminta sang God of Painless Death sendiri menemuimu, memberikan kekuatan lebih padamu. Sisahnya kau yang urus, ayah percaya kau bisa melakukannya.
Shadow hanya terdiam melihat isi surat tersebut mulai menangis, Luciana hanya menunduk. "Sudahlah Shadow, semua sudah disiapkan oleh ayahmu. Kebetulan kau sudah sampai di Tranvila Village, dan ada masalah yang harus kita urus." kata V, "Masalah apa paman?" tanya Shadow sambil menyeka air matanya, "Ke Adventure Guild, detailnya ada disana." kata V, Shadow mengangguk dan menuju ke Adventure Guild bersama kelompoknya. Mencapai Tranvila Village suasana desa itu mencekam dan banyak warga tidak berani keluar rumah, cuacanya selalu gelap dan terkadang penduduk mengintip dari dalam rumah mereka. "Ada apa dengan desa ini?" tanya Mistral, "Seseolah kita ini orang asing yang harus ditakuti." kata Luciana, Desa ini sudah cukup lama di teror oleh monster menghisap darah, beberapa bulan sekali pasti ada gadis yang diculik dan Empire sudah berusaha memebasmi mahkluk tersebut." kata Vergil, "Penghisap darah ya? apa mungkin...." kata Luciana, "Benar....sesosok vampire menguasai wilayah ini, dan mereka membentuk sebuah keluarga Vampire yang cukup besar." kata Vergil, "Pasti ada caranya untuk melawan mereka." kata Marrie, "Ada dan hanya Adventure Guild saja tempat aman untuk membahas ini." kata Vergil yang sedang menaiki kuda, "Adventure Guild selalu punya cara melindungi diri mereka." kata Marrrie, "Begitu ya? Baiklah kita ke Adventure Guild." kata Shadow memacu White Fangs diikuti yang lain.
Setibanya di Adventure Guild, Shadow melihat para adventure lain sedang berunding untuk mengalahkan Vampire tersebut, hadiahnya sangat besar sekali tetapi mereka sedang berdebat. "Jadi Vampire ya? Sebetulnya sangat mudah sih mengalahkan mahkluk itu tapi harus melakukan pengamatan selama 1 bulan minimal." kata Shadow, Petualang lain terkejut medengar perkataan Shadow, "Ah iya juga, kau dulu dijuluki Azeroth Vampire Hunter." kata Vergil, "Jangan begitu paman...." kata Shadow, "Shadow....kau disini?" tanya Lisa, "Begitulah, mulai sekarang aku jadi orang yang paling dicari di Belarus." kata Shadow, "Panggil dia Princes Blackheart...." kata Luciana, "Jadi benar ya rumor tersebut kalau Heart Royal Family masih ada." kata Lisa, "Knight dari Black Dragon Legion bersiap mengapdi pada Prince Blackheart." kata Lisa sambil berlutut, "Berdiri Knight of Black Dragon Legion, sudah waktunya Azeroth Kingdom kembali seperti semula." kata Shadow, Petualang lain segera berlutut didepan Shadow. "Berdirilah semua, tidak perlu secara formal....akan aku bagi apa yang aku tahu tentang keluarga Vampire ini." kata Shadow yang segera duduk sambil Vergil memberikan catatan lama serta segel kerajaan Azeroth. "Sudah lama aku duga Vampire yang dulu aku hadapi di Black Water City adalah cabang dari Timani Vampire Family, dan aku punya ide untuk hal tersebut." kata Shadow
"Jadi apa rencanamu, Prince?" tanya Lisa, "Seperti sebuah kerluarga mereka punya kepala wilayah yang lemah hingga yang kuat, kau mau menjuatuhkan mereka? jatuhkan dari yang lemah dan naik yang kuat" kata Shadow, "Benar, jika kau ingin menghancurkan Vampire utama, kau harus mengalahkan anak buahnya. Isolasi kepalanya sendirian dan hancurkan." kata Shadow, "Kalau begitu ini peta wilayahnya, yang kutandai hijau tua adalah yang paling lemah, tetapi kekuatan mereka ditakuti oleh gereja." kata Vergil. "Kita bisa buat wilayah ini sebagai markas utama ketika sudah dibebaskan dari kekuasaan Vampire tesebut." kata Shadow, "Dari mana kalian bisa dapat informasi seperti itu? Adventure Guild bahkan tidak punya informasi seperti itu." kata seorang pemanah, "Aku dan paman Vergil berburu dan mempelajari tingkah vampire ini sebulan penuh, setelah itu berlatih dengan Holy Cross Crusader Order untuk membunuh maklouk tersebut." kata Shadow, "Benar aku juga membimbing Shadow cara melacak vampire itu, juga beberapa hal yang dibenci dan disukai vampire." kata Vergil, "Bisa dibagi untuk menangkap mereka, tetapi untuk hadiahnya?" tanya Lisa, "DIbagi 2, kan kelompokmu dan dan kelompokku memulainya dari tempai ini dan kelompokmu bisa di kota berikut." kata Shadow.
"Jadi apa kelemahan para vampire?" tanya seorang petualang, "Holy Water dan pasak perak....tidak ada yang perak yang kayu tidak masalah yang penting bisa menembus jantungnya." kata Shadow, "Kalau Silver Arrow?" tanya pemana yang ada dikelompok Lisa, "Itu juga bisa, asal bisa menembak tepat dijantung." kata Vergil, "Lisa, kau memakai Mirror Shield kan? Itu bisa juga." kata Shadow, "Paman bagaimana kondisi wilayah ini?" tanya Shadow, "Wilayah ini dikuasai oleh Vampire bernama Lord Slandamar, Vampire yang cukup brutal tetapi penakut." kata Vergil, "Baiklah kalau begitu...Marrie, Luciana, Mistrial...kita akan bersiap disini." kata Shadow, "Lebih baik kau bertanya ke Adrian dulu, dia Day Walker yang cukup ditakuti oleh bangsa vampire." kata Vergil, "Day Walker?" tanya Marrie, "Kami menyebut mereka Dhampire, Half Human dan Half Vampire.....pemburu Vampire yang sangat natural, walau Vampire mereka kebal dengan semua apa yang dibenci vampire." kata Vergil, "Jadi dia itu Half Born ya? Menarik, aku juga mau belajar lebih dalam tentang mahkluk penghisap darah tersebut." kata Shadow, "Baiklah akan aku antarkan kau kesana." kata Vergil, "Luciana, bawa Marrrie dan Mistral istritahat." kata Shadow segera keluar. "Paman, aku mau tanya sesuatu.....kudamu ini apa?" tanya Shadow, "Namanya Red Hare, kubawa datang kemari dari kerajaan yang jauh ditimur, dia bisa belari 500 kilometer dalam satu hari, makanya aku memilih kuda ini." kata Vergil, "Aku belum pernah melihat kuda paman, makanya aku bertanya. Kuda yang cukup bagus, dan terlihat gagah." kata Shadow, "Aku punya yang lebih dari ini, tapi untuk disini kuda ini sangat cukup." kata Vergil, "Adrian menungguku di pondok dekat istana." kata Vergil, Shadow dan Vergil pergi menuju pondok tersebut dengan bergegas menuju ke pondok tersebut.