"Jadi begitu ya" kata Lisa,
"Iya, aku harus mengajak putri dari Black Arrow Dark Elf...." kata Shadow melihat seorang Dark Elf berkulit sawo matang dengan mata ungu dan rambut perak, Marrie dan Mistral sedang berusaha menjelaskan beberapa hal yang ada di form petualang, Shadow masih ingat benar kejadian tersebut. "HHHHHHHEEEEEEEE....?!?!? Paman Michael tidak bercanda kan? Walau Luciana adalah kawan lamaku, tetapi dia kan belum sepenuhnya menguasai teknik Force Blade." kata Shadow, "Force Blade? Marrie kau tau apa itu?" tanya Mistral, "Aku tidak tahu." kata Marrie sambil menggeleng. "Kau yang sudah belajar teknik tersebut kan bisa mengajari Luciana, hitung hitung kau kan juga masih sendirian." kata Michael, mendengar hal tersebut Shadow memberi kode ke Michael, Michael langsung tertawa. "Luciana kemari, temui pangeran Shadow Blackheart." kata Cassandra memanggil seseorang, "Master.....ada ap....oh kau rupanya Yang Mulia Blackheart..." kata Dark Elf tersebut, "Panggil saja aku Shadow, dan aku bukan lagi pangeran." kata Shadow, "Luciana, segera persiapkan barang-barangmu. Shadow akan jadi mentormu dalam seni Force Blade." kata Cassandra, "Baiklah..." kata Luciana, tidak lama Luciana tiba dan pamit dengan Black Arrow dan kembali ke Town of Mary bersama Shadow, Mistral dan Marrie.
"Jadi bagaimana pencarianmu di Dark Forest?" tanya Lisa, "Oh aku mampir bertemu teman lama, dia mediator antara pengembara yang hanya ingin lewat saja." kata Shadow, "Dan oleh-olehnya adalah Dark Elf itu?" tanya Lisa, "Dia putri angkat kenalanku, kebetulan memang kau dan putrinya tumbuh bersama dan dia ingin putrinya melihat dunia." kata Shadow, "Jadi dia anggota terbaru kelompokmu? Jadi iri~" kata Lisa dengan nada menggoda, "Kalau mau membantuku pada pekerjaan berikutnya, mungkin hadiahnya bisa kubagi." kata Shadow, Lisa segera mengejek Shadow. "Shadow ada tugas yang kurasa cocok untuk kita." kata Marrie, "Baiklah akan aku lihat." kata Shadow sambil berjalan ke papan pengumuman. "Lihat ada tugas membasmi beberapa serangga di Town of Marry Water Curved." kata Mistral, "Aku benci serangga...." kata Shadow, "Menangkap Magica Bunny?" tanya Mistral, "Perangkapnya rumit....aku pernah pesan perangkapnya butuh waktu 1 minggu untuk selesai...." kata Shadow, "Kalau mencari Dragon of Lavarian?" tanya Marrie, "Menarik....tapi kita butuh banyak orang, termasuk seorang priest yang handal teknik healing." kata Shadow, "Membasmi Kumpulan Warg mungkin seru." kata Lucian, "Warg ya....kalau bisa dijinakkan bisa jadi tunggangan keren....tapi untuk makanannya...." kata Shadow, "Kan bisa berburu, juga sisah tubuh mahkluk yang kita bunuh bisa dimakan." kata Marrie, "kalian cari dulu saja aku mau ke paman Gulark." kata Shadow keluar Adventure Guild.
Shadow berjalan menuju ke Blacksmith dan sepanjang perjalanan dia melihat seseorang menjual panah yang cukup bagus, Shadow segera melihat dan mendekati sang penjual. "Paman harga panah iitu berapa?" tanya Shadow sambil menunjuk ke panah tersebu, "Willow Bow? Cukup murah hanya 3000 Gold saja." kata pedagang tersebut, "Baiklah aku beli panah itu." kata Shadow sambil memberikan uang pada penjual tersebut, dan Shadow menerima panah tersebut. Shadow kembali berjalan ke Blacksmith dan melihat Gulark sedang berada di mejanya seperti biasa sedang menggambar sesuatu. "Paman, kau sedang menggambar apa?" tanya Shadow, "Armor yang kau pesan, memangnya apa lagi." kata Gulark, "kau kan kan membuatkan armor yang kupakai saat ini, pakai saja modelnya." kata Shadow, "Hahahahaha ide yang bagus, aku tidak perlu membuat design baru." kata Gulark sambil merobek gambar tersebut. "Oh iya apa panah ini dari pohon Elder?" tanya Shadow, "Panahnya memang terbuat dari kayu pohon Elder, hanya saja kualitas tali panahnya jelek sekali....biar aku urus." kata Gulark membawa masuk panah tersebut masuk. Tidak lama Gulark keluar dengan talu busur yang lebih baik, Shadow memeriksa busur tersebut dan senang. "Terima kasih banyak paman." kata Shadow, "Apa kau sedang menganggur?" tanya Shadow, "Marrie dan Mistral sedang memilih pekerjaan yang tepat, memangnya kenapa?" kata Shadow, "Kebetulan aku hari ini memasukan pekerjaan bagi para petualang, kebetulan Titaniumforge memerlukan bantuan." kata Gulark, "Pekerjaan apa paman?" tanya Shadow, "Aku mendapat kabar kalau 5 ekor Warg of Northwind smembuat kekacauan, kalau kalian bisa melenyapkan Warg tersebut atau menjinakkannya aku sudah siapkan bayarannya." kata Gulark, "Jadi yang memburu Warg tersebut adalah tugas dari paman? Baiklah, aku akan terima pekerjaan itu." kata Shadow dengan optimis, "Hahahahahahaha bagus....bagus, tetap saja kau butuh guide menuju Titaniumforge kan? 5 Warg itu bisa jadi tunggangan yang sempurna." kata Gulark, "Kebetulan aku ingin melihat Titaniumforge, aku penasaran seperti apa sih kota utama bangsa Dwarf." kata Shadow, "Segera kau ambil besok kita akan berangkat bersama dan armormu sudah akan jadi." kata Gulark. "Baik!" kata Shadow dengan semangat lalu kembali ke Adventure Guild sambil membawa panah tersrbut.
Shadow segera menuju ke Adventure Guild, Mistral besama Marrie dan Luciana sedang duduk membahas mengambil pekerjaan apa dan Shadow bergabung dengan mereka. "AH Shadow, kau dari mana?" tanya Marrie, "Habis dari tempat paman Gulark, jadi ambil pekerjaan yang mana?" kata Shadow, "Kita masih bingung, jadi belum ambil." kata Luciana, "Kalau membasmi Warg kalian mau?" tanya Shadow, ""Bukannya kau tidak mau?" balas Marrie, "Hanya perlu dijinakkan saja, lagi pula nanti kita juga bisa mampir ke City of Titanium Forge." kata Shadow, "Kota para Dwarf? Aku juga penasaran seperti apa kota tersebut." kata Marrie, "Boleh juga, aku mau tahu Bangsa Dwarf seperti apa." kata Mistral, "Kalau begitu deal...." kata Shadow, Shadow segera menuju ke resepsionis. "Permisi, kami mau ambil pekerjaan pembasmian Warg di Northwind." kata Shadow, "Pekerjaan terserbut kalian memang diminta melenyapkan atau menjinakkan 5 ekor Warg tersebut dan kalian harus bersama Eugine Gulark Goldenbeard untuk menyelesaikannya." kata resepsionis itu, "Ow....nama panjang paman Eugine Gulark ternyata Goldenbeard." kata Shadow sambil tertawa kecil, "Apa kau berminat mengambil mission ini?" tanya resepsionis, "Aku dan kelompokku siap mengambil tugas itu." kata Shadow, "Nanti kami juga akan menguhungi tuan Gulark." kata resepsionis tersebut. "Aku sudah diberitahu oleh paman, katanya juga ada hadiah tambahan." kata Shadow, "Untuk hadiah tambahan silakan menghubungi pemberi tugas ya." kata resepsionis tersebut. "Tetap aku ambil, aku tadi sudah berbicara kok tentang hal ini ke paman Gulark." kata Shadow, "Kalau begitu kami akan segera menghubungi beliau." kata Resepsionis tersebut.
Shadow kembali duduk bersama kelompoknya, Mistral dan Luciana melihat kearah Shadow. "Jadi bagaimana?" tanya Marrie yang sedang mempelajari buku sihir, "Sudah aku ambil, sepertinya besok baru bisa berangkat." kata Shadow, "Kenapa tidak hari ini?" tanya Luciana, "Paman Gulark sedang menyiapkan semuanya....ah iya kelupaan, ini untukmu Mistral." kata Shadow sambil memberikan panah yang dia beli tadi ke Mistral, "Ini bukannya....." kata Mistral, "Elder Bow, aku sudah memastikannya di paman Gulark, dia sendiri juga memberikan sentuhan mautnya." kata Shadow, "Besok aku akan berterima kasih pada beliau." kata Mistral, "Nanti malam latihanmu dimulai di sungai sebelah timur kota." kata Shadow pada Luciana, Luciana mengangguk, "Kalau begitu kita bertemu besok." kata Shadow, "Kita kan tinggal di tempat yang sama, kau lupa ya?" kata Marrie, Sh adow hanya tertawa kecil.
Shadow segera membawa Luciana berkeliling Town of Marry dan menunjukan tempat mana saja yang bisa dikunjungi atau diakses oleh para petualang, termasuk area pasar. "Jadi seperti itu ya." kata Luciana sambil memegang peta, "Juga untuk tunggangan kita disediakan tempat khusus, jadi tunggangan kita tidak boleh sembarangan berada di kota." kata Shadow, "Baiklah akan aku ingat." kata Luciana. Shadow bersama Luciana kembali ke penginapan tempat kelompok tersebut menginap, Marrie dan sedang mandi sementara Mistral mencoba panah barunya yang sudah mendapat sedikit upgrade dari Gulark. "Jadi persiapan besok bagaimana?" tanya Shadow, "Marrie sudah membeli beberapa potion dan Elixir, aku sudah menyiapkan anak panah." kata Mistral, "Dan kau,Luciana?" tanya Shadow, "Tinggal menunggu nanti malam saja." kata Luciana, "Baiklah kalian istirahat dulu dan persiapkan diri untuk besok." kata Shadow, lalu Shadow keluar. Shadow berkeliling dan mengambil beberapa permintaan warga yang cukup mudah, Shadow segera berkeliling di hutan sekitar menacari barang yang dicari yaitu Black Cap Mushroom. Shadow berkeliling di hutan tersebut sambil mencari jamur tersebut sambil menebas mahkluk yang coba menyerangnya, tetapi tidak akan menyerang monster yang jinak dan memberikan potongan rotu pada monster jinak tersebut. Shadow menemukan dan memetik jamur tersebut dan mengantarkannya pada penduduk yang meminta jasanya, tentu saja dengan sedikit bayaran yang dia minta. Tidak terasa sudah sore dan Shadow segera kembali ke penginapan, sesampainya di penginapan Marrie sedang sibuk dengan buku sihirnya sementara Mistral sedang keluar berbelanja sedangkan Luciana sedang berlatih.
Shadow segera keluar dan menemui Luciana, Luciana sedang berada di bagian belakang penginapan dan sedang belratih pedang. "Teknikmu lumayan bagus tapi ada bagian yang hilang...." kata Shadow mengambil tongkat kayu, "Apanya yang kurang?" tanya Luciana, "Coba serang aku dengan teknik terbaikmu." kata Shadow, Luciana mengangguk dan mulai menyerang Shadow. Shadow dengan mudah menghindari semua serangan Luciana, bahkan menjatuhkan Luciana dengan memukul lengan dan kaki Luciana. "Sudah tahu kan dimana kelemahannya?" tanya Shadow, "hah.....hah....kau cepat, itu yang menyebabkan aku kalah." kata Luciana, "Yang tepat adalah stance pedangmu masih kurang kuat, walau kau seorang putri dari Dark Sun Chieftain dan kita belajar teknik yang sama, jika tidak sering berlatih sama saja bohong loh." kata Shadow, Luciana menembakkan Fire Arrow dari tangannya ke arah Shadow, Shadow membalas dengan menembakkan Ice Arrow dari tangannya. "Teknik sihirmu sudah bagus tetapi masih ada hal yang perlu dipelajari." kata Shadow, "Selain Stance? sisahnya mudah." kata Mistral, "nanti malam kita ke sungai, berlatih disitu." kata Shadow pergi menuju ke sungai, Luciana hanya mengangguk. Shadow segera menuju ke sungai dan memancing disitu hingga malam hari.
Malamnya Shadow yang memancing sejak sore melihat Luciana datang dan melepas armornya, Luciana segera menyiapkan pedang kayu miliknya. Shadow berjalan kedalam sungai dan melepas bajunya, Luciana segera menyusul dengan tetap memakai pakaiannya. "Dengan medan yang cukup sulit seperti ini latihan akan menjadi menantang, sekarang coba serang aku." kata Shadow, Luciana menyerang Shadow dengan tebasan pedang kayu dari atas tetapi Shadow bisa menghindarinya. Shadow menembakkan Earth Arrow dari tangan kirinya tetapi bisa di blok oleh Luciana, Luciana segera maju sambil merapalkan mantra dan air tempat shadow berpijak menjadi es dan membuat Shadow tidak bisa bergerak. "Trik yang bagus, tahu saja air bisa dimanfaatkan untuk ice spell, tapi tidak denganku." kata Shadow, Luciana melompat dan menyerang Shadow. "Wind Blast!" teriak Shadow sambil menembakkan bola udara dari tangan kiri ke Luciana, Luciana yang sedang posisi menyerang diudara terpaka memblok dan terjatuh di sungai. "Pelajaran berikutnya adalah, jangan melakukan serangan udara disaat musuhmu sedang waspada." kata Shadow yang membebaskan diri dari es dan mengulurkan tangan. Luciana menerima uluran tangan Shadow, tetapi karena pakaian yang dipakai Luciana tipis Shadow bisa melihat dada Luciana dan tersipu malu. Shadow segera membuat api unggun ditepi sungai dan menjemur pakaian Luciana, Luciana yang sepenuhnya telanjang bulat duduk di pangkuan Shadow.
"Shadow, sudah cukup lama juga kita berduaan." kata Luciana, "Iya, jadi ingat 4 tahun yang lalu saat kita masih bersama di istana." kata Shadow, "Kita masih sangat muda saat itu tetapi kau secara langsung bilang kau menyukaiku." kata Luciana, "Memang, dan ayah setuju kalau kita segera bertunangan...hanya saja 3 tahun yang lalu disaat paman Disonius yang membelot dan berhasil menguasai Belarus membuat War of Agraestian terjadi." kata Shadow, "Iya kalau saja tidak terjadi mungkin kita sudah menikah." kata Luciana, Shadow segera mencium dan meremas dada Luciana dan Luciana menikmati. "Luciana...sudah sejak lama aku ingin segera mengclaim dirimu agar menjadi istriku," kata Shadow sambil meremas dada Luciana, Luciana segera menindihi Shadow. Luciana segera menurunkan celana Shadow dan menghisap penis Shadow, Shadow membelai Luciana. "Dark Elf nakal....kau sudah menahanya ya?" tanya Shadow, Luciana menghisap penis Shadow lebih kuat. "Luciana Lidahmu sangat nakal." kata Shadow, Luciana segera menindihi Shadow sambil memasukan penis Shadow kedalam Vaginanya. "Nnngggg~~ Shadow, Penismu sama seperti 3 tahun yang lalu." kata Luciana sambil mulai naik turun, Shadow meremas dada Luciana. Luciana mulai menaikan kecepatan naik turunnya, desahannya semakin kuat, Shadow segera menahan paha Luciana dan menggerakan pinggulnya naik turun. "Luciana, kau 3 tahun tidak berubah, tetap cantik dan nakal." kata Shadow sambil menggerakan pingganganya, Luciana mendesah nikmat. Shadow segera mempercepat pergerakan pingganya dan Luciana segera meremas dadanya sambil mendesah nikmat, Shadow segera mempercepat pergerakan pinggangnya dan mengeluarkan semua muatannya. Luciana lemas dan berbaring dipelukan Shadow dan Shadow menciumnya. "Sudah cukup lama aku tidak merasakan penismu, kau tetap yang terbaik." kata Luciana, "Lebih baik kembali ke penginapan.
Shadow dan Luciana segera memakai pakaiannya kembali dan pulang menuju ke penginapan, Marrie dan Mistral sudah menunggu di depan penginapan. "Kalian kemana saja?" tanya Mistral, "Kami Khawatir tahu...." kata Marrie, "Kan sudah aku bilang kita sedang berlatih di sungai, teknik rahasia harus tetap tersembunyi kan?" kata Shadow, "Baiklah kalau begitu, Kalian segera makan malam dan istrirahat besok perjalanan menuju Titaniumforge bersama paman Gulark dimulai." kata Marrie. "Iya...." kata Shadow merespon pelan. Shadow segera masuk kedalam penginapan dan memesan makanan dari ikan yang dia pancing dan memberikan sisah ikan tersebut pada pemilik penginapan, Shadow segera kembali kekamarnya dan istirahat.