Chereads / HIGH SCHOOL DXD(indonesia) / Chapter 35 - Life.1: Tugasku Sebagai Seorang Iblis.(02)

Chapter 35 - Life.1: Tugasku Sebagai Seorang Iblis.(02)

"Kemampuanmu hanya bermanfaat kalau kekuatan dasarmu besar."

"Siap!....65."

Setelah maraton pagi dan berlari kencang, aku melakukan push-up di taman. Sedangkan Buchou duduk dipunggungku. Sensasi pantat lembut Buchou dipunggugku luar biasa. Tetapi lenganku jadi kram setiap harinya dan aku jadi tidak sempat menikmatinya. Tidak, meskipun begitu After I did the morning marathon and the dashes, I started doing push-ups in the park. Sensasi pantat Buchou dipunggugku adalah yang terhebat!

PLAK

"Aduh!"

Pantatku dipukul dan aku mengeluarkan suara.... Aku bukan M[1] lo.....

"Kamu memukirkan hal mesum. Gerakan pinggulmu vulgar."

".....Itu...68...Karena.....Kalau aku memikirkan Buchou yang menunggangiku...69...Aku bisa jadi kuda sungguhan...70!"

"Bisa berbicara sambil melakukan push-up. Sepertinya kamu semakin kuat Ise. Jadi perlukah kutambah seratus lagi?"

Buchou mengatakn hal mustahil itu dengan senyuman. Aku akan mati..... Aku akan sekarat di pagi hari.....

"Ummm. Sebentar lagi dia akan datang."

"Hah? Siapa?"

Ketika bertanya, aku mendengar suara yang kukenal.

"Permisi."

Aku melihat kearah datangnya suara itu sambil melakukan push-up.

"Ise-san, buchou-san! Maaf saya terlambat....Aaaaah!"

Ternyata dia adalah perempuan berambut pirang, Asia, yang terjatuh.

"Ise-san, silahkan teh hijaunya."

"Terimakasih."

Kamu beristirahat sambil meminum teh hijau pemberian Asia. Setelah semua latihan otot perut dan punggung itu, seluruh tubuhku terasa sakit semua.

"Asia, kenapa kamu ada disini?"

Ketika aku bertanya pada si cantik pirang itu, wajahnya jadi memerah.

"Saya mendengar Ise-san dan Buchou-san melakukan latihan pagi setiap harinya... Jadi saya juga mau ikut membantu Ise-san. Walaupun hari ini saya cuma bisa menyiapkan teh hijau."

Asia...Kamu benar - benar perempuan baik! Aku sangat tersentuh!

"Hiks....Asia! Aku tersentuh oleh kebaikanmu! Aaaah, aku tidak pernah menyangka akan datang hari dimana seorang perempuan mengatakan hal itu padaku!"

Aku meminum teh hijau itu sembari menangis bahagia. Asia adalah mantan suster-gereja dengan rambut pirang dan mata hijau. Mantan artinya sekarang bukan lagi. Saat ini dia juga Iblis dari keluarga Gremory. Bulan lalu dia terlibat dengan suatu insiden dan akhirnya terbunuh oleh [Da-Tenshi]. Asia sebenarnya sudah mati, tetapi berkat buchou, dia dibangkitkan kembali sebagai Iblis dan saat ini kembali bersama kami. Dan [Da-Tenshi] yang kumaksud adalah mahluk yang seperti kamu baca dari novel dan kitab suci. mereka punya sayap hitam. Dan mereka adalah musuh bebuyutan para Iblis, dan kami selalu bertarung melawan mereka. Bulan lalu, aku juga terlibat dalam pertempuran itu. Dan waktu itu aku menyadari betapa lemahnya diriku, dan mulai berlatih seperti ini untuk menjadi lebih kuat. Aku tidak mau melihat Asia mengalami hal menyedihkan lagi. Buchou, tuan kami, sedang melamunkan sesuatu sembari meminum teh hijaunya.

"Ada apa, Buchou?"

Ketika aku bertanya padanya, Buchou terkejut dan batuk - batuk.

"Tidak, tidak ada apa - apa. Tetapi sekarang adalah waktu yang tepat. Aku putuskan untuk melakukannya hari ini, jadi ayo kita kerumahmu Ise."

huh? Ada apa? Rumahku? Waktu yang tepat? Apa yang akan kita lakukan dirumahku?

"Sebentar lagi, barang - barangnya akan sampai"

Aku baru menyadari apa maksud Buchou setelah 10 menit kemudian.

Rapat keluarga. Rapat yang diadakan diseluas dunia. Ini juga adalah rapat yang tertinggi dari semua jenis diskusi. Suara orang-tua yang memegang kewenangan punya hak untuk menentukan hasil rapat. Kami para anak harus hati - hati memilih kata yang tepat agar diskusi berjalan lancar. Tetapi sekarang orang tuaku yang seharusnya memegang kewenangan bertekuk lutut didepan Buchou. Mata Buchou punya kekuatan yang membuat hal itu mungkin.

"Oka-sama, dan Otou-sama, karena alasan ini, maukah kalian mengijinkan Asia tinggal disini?"

Buchou meminta hal yang tidak mungkin pada orang0tuaku. Kemudian mereka berdua saling berbisik sambil melihat wajah Asia.

....Kemudian, mereka juga memandangku, Kemudian ayah berdehem dan menanyakan sesuatu.

Asia-san, kan?

Iya, Ise otou-sama.

Asia menjawabnya dengan grogi.

Otou-sama....uu...., Anak perempuan asing memanggilku ayah berulang kali. Bagaimana ya? Rasanya sangat hangat dihatiku.

Ayah menjaadi emosional, tetntu saja, dipanggil ayah oleh dua perempuan cantik pasti akan membuatnya bahagia. Bahkan akupun pasti akan bahagia kalau ada perempuan yang memanggilku Onii-sama.

"Otou-san!"

Ibu memukul ayah. Ayah langsung kembali ke dunia nyata.

"*A,ahem*! Meskipun kamu ingin tinggal disini, tetapi disini ada monster dengan nafsu seksual tinggi, aitu anak bodoh kami. Sayang sekali, tetapi bukankah lebih baik kalau kamu tinggak di rumah anak perempuan yang sebaya denganmu? Kalau sampai terjadi sesuatu, itu akan sangat memalukan."

Ayah berengsek ini tidak menahan diri mengatai anaknya sendiri. Apa maksudnya monster dnegan nafsu seksual tinggi?..... Ya memang tidak terlalu salah jadi aku tidak bisa mengelak. Dan seperti kata ayah, kalau seorang perempuan ingin tinggal, sebaiknya memang di rumah perempuan juga. Ibuku juga menyetujui hal ini disebelah ayah. Kalau perempuan pirang cantik tinggal bersamaku disini, tidak akan ada yang tahu apa yang akan terjadi. Orang tuaku khawatir ini akan jadi maslaah internasional. Tetapi aku tidak akan berbuat apapun! Aku tidak dipercaya ya...? Aku juga belum memberitahu orang tuaku kalau aku dan Asia adalah iblis dan Asia pernah deperalat oleh [Da-Tenshi]. Walaupun aku memberi tahu mereka, mereka tidak akan percaya, dan aku tidak ingin mereka terlibat. Kami banyak menyembunyikan hal saat menceritakan situasi kami sambil menambahkan cerita buatan didalamnya. Buchou tidak bergeming oleh penolakan orang tuaku, dan dia masuh bebicara sambil tersenyum.

"Kalau begitu, bagaimana kalau Asia menjadi anak kalian?"

Apa? Buchou.....? Kedengaranya sangat serius.....

"Apa maksudnya?"

"Otou-sama, Asia percaya pada Ise. Sangat percaya. Aku juga sama. Ise memang kurang pintar, tetapi dia tidak bodoh. Dia penuh dengan semagat dan rela menghadapi rintangan apapun dan mengatasinya. Aku dan Asia begitu tertarik pada bagian itu dari Ise. Terutama Asia. Bukankah begitu Asia?"

"Iya! Ise-san menyelamatkan saya dengan membahayakan dirinya! Dia adalah penyelamat saya. Dia juga membantuku disekolah. Di kelas juga dia....."

Kemudian Asia mulai menceritakan bagaimana aku membantunya disekolah setiap harinya. Dia bahkan menceritakan hal kecil dan membesar - besarkannya. Oooooooh..... Aku maku sekali sampai rasanya mau pergi saja dari sini. Orang tuaku berkata, "Ummm, benarkah? Ise melakukannya?" dan "Membantu orang lain?", dan mereka sepertinya sedikit bangga dengan hal itu. Kemudian buchou mengatakan rayuaan terakhir.

"Bagaimana kalau selama tinggal disini dia juga berlatih sebagai calon istri?"

"Istri!?"

Apa itu!? Aku, Ayah, dan Ibu berteriak terkejut. Asia cuma berekspresi, "?".